Apa yang Terjadi saat Kista Ovarium Pecah?

- Kista ovarium yang pecah tidak serta-merta menjadi kondisi yang mengancam jiwa.
- Pada sebagian besar kasus, cairan kista akan hilang dan sembuh tanpa intervensi apa pun. Namun, ada beberapa kasus ketika kista ovarium yang pecah menjadi keadaan medis darurat, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti pendarahan internal, infeksi, dan nyeri hebat.
- Ukuran kista bisa memengaruhi risiko pecahnya. Gejala kista pecah meliputi nyeri tajam dan tiba-tiba di perut bagian bawah atau punggung, bercak atau pendarahan pada vagina, dan perut kembung
Aktris dan penyanyi Miley Cyrus baru-baru ini berbagi cerita bahwa ia mengalami kista ovarium yang pecah (ruptur). Ini diceritakannya saat tampil dalam acara The Zane Lowe Show, yang disiarkan di Apple Music 1 pada 21 Mei 2025.
Apa yang terjadi jika kista ovarium pecah dan apakah ini kondisi yang berbahaya? Berikut ini ulasannya.
Memahami kista ovarium
Selama ovulasi, struktur mirip kista yang disebut folikel menghasilkan estrogen dan progesteron. Struktur ini biasanya tidak menimbulkan risiko kesehatan, tidak menimbulkan nyeri atau ketidaknyamanan, dan hilang dengan sendirinya selama siklus menstruasi.
Kista ovulasi yang tidak hilang dengan sendirinya dikenal sebagai kista fungsional. Jika kista gagal melepaskan sel telur dan terus tumbuh, maka kista tersebut menjadi kista folikel. Jika kista melepaskan sel telur tetapi terus tumbuh, kista tersebut disebut korpus luteum. Semua kista ini tidak berbahaya dan biasanya hilang sendiri dalam dua hingga tiga siklus menstruasi.
Jenis kista lainnya dapat menimbulkan risiko kesehatan, yang meliputi:
- Kista dermoid. Kista ini terbentuk dari sel embrio dan dapat mengandung jaringan janin seperti rambut, kulit, atau gigi. Umumnya kista ini jarang bersifat kanker.
- Kistadenoma. Kista ini terbentuk di bagian luar ovarium dan mengandung cairan atau sejenis lendir.
- Endometrioma. Pada orang dengan endometriosis, sel-sel rahim dapat tumbuh di luar rahim, yang menyebabkan terbentuknya kista di ovarium.
Faktor risiko kista ovarium
Kamu lebih berisiko mengembangkan kista ovarium apabila:
- Mengonsumsi obat kesuburan, seperti klomifen atau letrozole.
- Sedang hamil.
- Mengidap endometriosis.
- Mengidap infeksi panggul yang parah.
- Riwayat kista ovarium sebelumnya.
Kenapa kista ovarium pecah?

Umumnya penyebab kista pecah tidak diketahui. Namun, ukuran kista bisa menjadi salah satu faktor—makin besar kista, makin besar risiko kista akan pecah. Akan tetapi, ada juga kasus kista berukuran besar yang tumbuh sangat lambat sehingga tidak pecah, begitu pula kista kecil yang tumbuh cepat yang pecah.
Selain itu, aktivitas seksual dan olahraga berat juga dapat menyebabkan kista pecah dalam beberapa kasus.
Kapan kista ovarium perlu perhatian medis?
Beberapa faktor dapat memengaruhi apakah kista ovarium yang pecah menjadi masalah. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Kista terinfeksi
Kista dapat berkembang sebagai respons terhadap infeksi panggul (disebut abses). Jika kista yang terinfeksi pecah, itu dapat memicu sepsis, respons imun yang mengancam jiwa terhadap bakteri berbahaya.
Perempuan dengan penyakit radang panggul—infeksi pada area panggul yang umumnya disebabkan oleh gonore atau klamidia—lebih mungkin mengembangkan kista ovarium yang terinfeksi. Bakteri penyebabnya berpindah dari serviks ke rahim dan dapat menyebabkan terbentuknya kista. Kista ini berisi bakteri yang dapat menyebabkan sepsis jika pecah.
- Torsi ovarium
Aliran darah ke ovarium bisa berkurang atau terhenti ketika kista yang berat membuat ovarium terpelintir satu atau beberapa kali. Kondisi ini disebut torsi ovarium. Jika ini terjadi, operasi diperlukan untuk mengembalikan aliran darah ke ovarium.
- Kista ovarium dan kehamilan
Memiliki kista ovarium pada trimester pertama kehamilan adalah hal yang normal. Kista ini disebut korpus luteum, dan berfungsi menghasilkan hormon yang membantu menjaga kehamilan pada tahap awal. Biasanya, kista ini akan hilang dengan sendirinya pada trimester kedua.
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Umumnya, ini terjadi di tuba falopi, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, sel telur bisa menempel di ovarium. Jika kista terbentuk akibat kehamilan ektopik, pengobatan atau operasi diperlukan untuk mengangkatnya—karena kista akan membesar seiring pertumbuhan kehamilan di lokasi yang tidak bisa mendukungnya.
- Kista ovarium dan endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim. Jika jaringan endometrium terbentuk di ovarium, maka bisa menyebabkan jenis kista yang disebut endometrioma. Kista ini dapat terisi darah dan membesar.
Endometriosis bisa memengaruhi kesuburan, meningkatkan risiko kanker ovarium, dan menyebabkan pendarahan dalam jika kista pecah. Kista akibat endometriosis terkadang perlu diangkat melalui operasi.
Apa kista ovarium yang pecah berbahaya?

Kista ovarium yang pecah tidak serta-merta menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Pada sebagian besar kasus, cairan kista akan hilang dan sembuh tanpa intervensi apa pun. Namun, ada beberapa kasus ketika kista ovarium yang pecah menjadi keadaan medis darurat, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti pendarahan internal, infeksi, dan nyeri hebat.
Kista terkadang dapat menyebabkan torsi ovarium, sehingga menghentikan suplai darahnya. Torsi ovarium lebih mungkin terjadi saat kista berukuran besar, yaitu lebih dari 5 sentimeter.
Tanda peringatan kista ovarium pecah
Tidak semua perempuan mengalami gejala atau merasakan kista ovarium pecah. Kebanyakan perempuan merasakan nyeri saat kista pecah dan kemudian merasa tidak nyaman selama beberapa hari setelahnya. Biasanya, gejalanya dapat diredakan dengan obat-obatan yang dijual bebas.
Gejala yang mungkin dialami jika mengalami kista ovarium pecah meliputi:
- Nyeri tajam dan tiba-tiba di perut bagian bawah atau punggung.
- Bercak atau pendarahan pada vagina.
- Perut kembung.
Cari pertolongan medis darurat jika kamu juga mengalami nyeri perut disertai:
- Mual dan muntah parah (mungkin mengindikasikan torsi ovarium).
- Demam (mungkin mengindikasikan infeksi).
- Pendarahan vagina hebat.
- Pingsan atau pusing.
- Penglihatan berubah.
- Detak jantung cepat.
- Pernapasan cepat.
Diagnosis

Jika dokter menduga kista pecah, kamu akan memerlukan tes lebih lanjut. Dokter ingin menyingkirkan kemungkinan kondisi kesehatan lain, seperti kehamilan ektopik, radang usus buntu, atau batu ginjal.
Tes lain mungkin meliputi:
- USG. Ini memberi dokter gambaran tentang ukuran dan lokasi kista.
- Tes kehamilan. Dokter ingin melihat apakah kehamilan mungkin menyebabkan kista. Jika kamu hamil, dokter akan memilih opsi perawatan yang kurang invasif yang tidak membahayakan janin.
- Tes darah. Ini memberikan informasi tentang kadar zat besi dan juga memeriksa tanda-tanda kanker.
- Tes urine. Dokter mencari protein dalam urine dan kemungkinan penyebab nyeri lainnya.
- Kultur vagina. Ini membantu menyingkirkan atau mendiagnosis infeksi panggul.
- CT scan. Untuk menunjukkan gambaran panggul yang lebih rinci.
Pengobatan
Perawatan untuk kista ovarium yang pecah akan bergantung pada beberapa faktor, seperti: usia dan status menopause, ukuran dan tampilan kista, gejala yang dialami, dan emungkinan keganasan.
Kebanyakan orang memiliki kista nonkompleks. Ketika kista ini pecah namun tanpa komplikasi, dokter mungkin merekomendasikan observasi melalui serangkaian USG dan tes darah, jika diperlukan, dan meresepkan obat pereda nyeri serta rekomendasi pengobatan rumahan lainnya.
Pada orang yang mengalami pendarahan parah, rawat inap di rumah sakit diperlukan. Penanganannya mungkin meliputi:
- Obat pereda nyeri.
- Pemantauan tanda-tanda vital.
- USG berulang.
- Cairan intravena.
- Transfusi darah.
Dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghentikan kehilangan darah dan pendarahan. Indikasi lain untuk pembedahan meliputi:
- Nyeri terus-menerus.
- Kista berukuran besar.
- Torsi ovarium.
- Tanda-tanda kemungkinan kanker.
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium selama ovulasi. Dalam beberapa kasus, kista ovarium dapat pecah. Walaupun sebagian besar kista ovarium yang pecah tidak serius, tetapi dalam beberapa kasus bisa terjadi komplikasi serius seperti pendarahan, infeksi, dan nyeri hebat.
Jika kamu mengalami nyeri panggul, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter mengobati sebagian besar kista ovarium yang pecah dengan menghilangkan rasa sakit, tetapi beberapa kasus mungkin memerlukan operasi.
Referensi
"What to Know About Ruptured Ovarian Cysts." WebMD. Diakses Juni 2025.
"When an Ovarian Cyst Ruptures: Is It an Emergency?" Cleveland Clinic. Diakses Juni 2025.
"What Risks Are Associated with a Ruptured Ovarian Cyst?" Johns Hopkins Medicine. Diakses Juni 2025.
"Management of Ruptured Ovarian Cyst." Johns Hopkins Medicine. Diakses Juni 2025.
Mobeen S, Apostol R. Ovarian Cyst. [Updated 2023 Jun 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560541/
"Ovarian cysts." Office on Women's Health. Diakses Juni 2025.
"What to know about ruptured ovarian cysts." Medical News Today. Diakses Juni 2025.