Seperti warna kulit, gusi juga hadir dalam berbagai warna. Orang yang memiliki lebih banyak melanin cenderung mempunyai warna gusi yang lebih gelap. Oleh karena itu, gusi hitam mungkin merupakan hal normal bagi sebagian orang.
Di sisi lain, jika gusi hitam bukan warna alami kamu, itu bisa menunjukkan adanya kondisi kesehatan tertentu, efek samping dari pengobatan, hingga kerusakan akibat kebiasaan merokok. Untuk lebih lanjutnya, inilah deretan penyebab gusi hitam.
Tubuh secara alami memproduksi melanin, zat yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata. Makin banyak melanin yang dimiliki seseorang dalam tubuhnya, maka makin gelap warna mata, rambut, atau kulit, seperti dijelaskan dalam laman Healthline.
Gusi yang berwarna cokelat tua atau hitam mungkin karena kamu memiliki lebih banyak melanin dalam tubuh. Jika gusi selalu sangat gelap, tidak ada alasan untuk khawatir. Namun, jika warna gusi berubah dalam waktu singkat, atau jika bercak hitam muncul di gusi, kemungkinan itu bukan disebabkan oleh melanin dan mungkin mengindikasikan masalah medis.
Dilansir MedicineNet, kebersihan mulut yang buruk, seperti tidak menyikat atau membersihkan gigi setiap hari, dapat menyebabkan akumulasi plak dan karang gigi di dekat gusi yang mengakibatkan perubahan warna gusi dan menyebabkan penyakit gusi.
Untuk mencegahnya, kamu perlu membersihkan gigi secara menyeluruh untuk plak atau karang gigi yang berlebihan. Lakukan pembersihan mulut secara menyeluruh dengan kontrol ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Tak hanya buruk untuk paru-paru, merokok juga dapat menyebabkan gusi berubah warna. Ini dikenal sebagai melanosis perokok.
Sel-sel khusus dalam tubuh yang disebut melanosit membuat melanin. Nikotin dalam tembakau dapat menyebabkan melanosit memproduksi lebih banyak melanin dari biasanya.
Gusi bisa menjadi lebih cokelat atau hitam. Perubahan warna dapat muncul di tambalan atau memengaruhi seluruh bagian dalam mulut. Bagian dalam pipi dan bibir bawah juga bisa berubah warna.
Penelitian dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2016) telah menemukan hubungan antara berhenti merokok dan berkurangnya perubahan warna gusi. Ini menunjukkan bahwa bercak warna yang lebih gelap pada gusi yang disebabkan oleh merokok mungkin dapat dibalikkan (reversibel).
Jika ada tambalan gigi, deposit amalgam mungkin dapat tertinggal di gusi, menciptakan bintik hitam. Amalgam adalah partikel yang digunakan untuk tambalan gigi. Terkadang, partikel ini bersarang di area sekitar tambalan yang menyebabkan noda pada jaringan lunak. Dokter gigi biasanya dapat mendiagnosis bercak amalgam hanya dengan melihatnya.
Amalgam tattoo tidak dapat dilepas, tetapi tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan. Untuk mencegahnya, mintalah dokter gigi untuk menggunakan rubber dam saat melakukan penambalan gigi. Ini akan memisahkan gigi dari gusi selama prosedur gigi, mencegah partikel masuk ke jaringan sekitarnya.
Gingivitis ulseratif nekrotikans akut atau trench mouth adalah infeksi gusi yang dapat menyebabkan demam, gusi sakit, dan bau mulut tidak sedap. Infeksi ini dapat menyebabkan gusi berwarna hitam atau abu-abu jika lapisan jaringan mati menumpuk di atas gusi.
Trench mouth adalah hasil dari pertumbuhan bakteri yang cepat di dalam mulut, biasanya karena gingivitis. Bakteri dapat menumpuk karena kebersihan mulut yang buruk, stres, kurang tidur, atau pola makan yang tidak sehat.
Gejala awal kondisi ini termasuk gusi berdarah, bau mulut, banyak air liur di mulut, dan merasa sakit. Bisul dapat terbentuk pada gusi di tepi gigi.
Untuk menanganinya, dokter gigi akan membersihkan mulut dan mungkin meresepkan antibiotik, dilansir Medical News Today.
Penyakit Addison memengaruhi kelenjar adrenal, yang membuat berbagai hormon. Gangguan ini menghentikan kelenjar-kelenjar ini untuk memproduksi hormon yang cukup.
Gejala awalnya meliputi kelelahan, merasa lebih haus dari biasanya, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, kurang nafsu makan, dan pelemahan otot.
Saat penyakit berkembang, seseorang mungkin mengalami gusi dan bibir yang gelap (hiperpigmentasi).
Selain memengaruhi bibir dan gusi, penyakit Addison dapat menyebabkan bercak kulit yang lebih gelap di area tubuh lain. Tempat paling umum di mana bercak hitam dapat berkembang adalah di lutut, buku-buku jari, di garis telapak tangan, dan di sekitar bekas luka.
Kanker di dalam mulut juga bisa menyebabkan gusi hitam. Gejala lain yang terkait dengan kanker mulut termasuk luka terbuka, pendarahan yang tidak biasa, dan pembengkakan di mulut. Seseorang juga mungkin mengalami sakit tenggorokan kronis atau melihat perubahan pada suara.
Untuk menentukan apakah suatu tempat disebabkan oleh kanker, dokter akan melakukan biopsi. Mereka juga dapat menggunakan teknik pencitraan seperti CT scan atau PET scan, untuk melihat apakah kanker telah menyebar.
Apabila itu memang kanker mulut, dokter akan mengangkat kanker melalui pembedahan jika belum menyebar. Jika telah menyebar, terapi radiasi atau kemoterapi dapat membantu membunuh sel kanker.
Makula melanotik adalah bercak gelap jinak pada gusi. Mereka adalah penyebab paling umum dari pigmentasi gelap di mulut, terhitung 86 persen dari lesi gelap, menurut laporan dalam Journal of Contemporary Dental Practice (2017).
Selain bintik hitam, lesi ini tidak menimbulkan gejala. Lesi ini biasanya memiliki diamater kurang dari satu sentimeter (cm) dan rata. Lesi mungkin berwarna cokelat, hitam, biru, atau abu-abu.
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan pigmentasi melanin pada gusi. Menurut studi dalam Future Dental Journal (2017), obat-obatan ini termasuk:
Sindrom Peutz-Jeghers adalah kondisi genetik yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan polip atau kanker. Salah satu gejala awal adalah munculnya bintik-bintik biru tua atau cokelat tua. Ini dapat muncul di mulut serta di kulit jari tangan dan kaki.
Bintik-bintik Peutz-Jeghers biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan menghilang seiring bertambahnya usia. Gejala khas lainnya adalah pendarahan atau penyumbatan di usus, yang biasanya juga terjadi pada masa kanak-kanak.
Melanoma maligna oral adalah bentuk kanker kulit yang berkembang di mulut, termasuk pada gusi. Melanoma oral tergolong langka.
Awalnya, melanoma maligna oral bisa tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa menunjukkan tanda-tanda perubahan bentuk, simetri, dan warna. Selain itu, mungkin terdapat luka terbuka, pendarahan yang tidak biasa, dan pembengkakan mulut. Namun, kadang-kadang lesi berwarna kulit atau putih terjadi. Dokter dapat mendiagnosis ini melalui biopsi.
Dengan tidak adanya kebersihan mulut yang baik, kondisi kehamilan dapat meningkatkan kecenderungan bagi perempuan untuk mengalami penumpukan plak gigi dan bahkan menyebabkan radang gusi, yang kemudian dapat menyebabkan warna gusi menjadi gelap.
Teething atau tumbuh gigi adalah periode yang muncul ketika bayi berusia sembilan bulan. Pada periode ini, gusi bayi mungkin akan tampak sedikit bengkak dan merah, atau bahkan bisa berubah warna menjadi gelap.
Saat gigi akan tumbuh, ini dapat menciptakan kista berisi cairan. Terkadang, ada darah bercampur dengan cairan, yang bisa membuatnya tampak ungu tua atau hitam. Ketika kista erupsi memiliki darah di dalamnya, itu disebut er
Ketika gigi akan masuk, itu bisa membuat kista berisi cairan. Terkadang ada darah bercampur dengan cairan, yang bisa membuatnya terlihat ungu tua atau hitam. Ketika kista erupsi memiliki darah di dalamnya, itu disebut hematoma erupsi. Ini biasanya terjadi ketika kista erupsi terluka oleh benjolan atau jatuh.
Hematoma erupsi sangat umum terjadi pada anak-anak karena gigi susu dan gigi permanen mereka tumbuh. Biasanya kondisi ini akan hilang sendirinya setelah gigi tumbuh. Apabila gigi tidak tumbuh dengan sendirinya, dokter mungkin akan membuka kista dengan membedahnya agar gigi yang akan tumbuh bisa melewatinya.
Seperti bagian tubuh lainnya, gusi juga bisa terluka. Jatuh di bagian wajah, makan sesuatu dengan ujung yang tajam, atau menyikat gigi terlalu keras bisa menyebabkan memar pada gusi.
Memar pada gusi biasanya berwarna merah tua atau ungu, tetapi bisa juga berwarna cokelat tua atau hitam. Kamu mungkin juga mengalami sedikit pendarahan dan rasa sakit selain memar.
Memar biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Jika mulai mengalami lebih banyak memar dan tidak dapat memikirkan apa pun yang mungkin menyebabkannya, mungkin itu adalah trombositopenia, suatu kondisi yang membuat darah sulit untuk membeku. Gejala lainnya termasuk mimisan dan gusi berdarah.
Gusi hitam bisa menjadi pigmentasi normal bagi orang dengan warna kulit gelap. Namun, gusi hitam atau bercak hitam pada gusi yang baru muncul dapat mengindikasikan masalah kesehatan.
Kondisi penyebab gusi hitam termasuk makula melanotik, merokok, amalgam tattoo, obat-obatan, penyakit sistemik tertentu, hingga kanker. Perawatan tidak selalu diperlukan, tetapi ada beberapa pilihan untuk menghilangkan bercak atau bintik hitam pada gusi.