Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perlukah Memakai Korset setelah Melahirkan? 

Seorang perempuan memakai korset pascamelahirkan.
ilustrasi korset pascamelahirkan (vecteezy.com/manassanant pamai)
Intinya sih...
  • Korset pascamelahirkan adalah pakaian ketat yang membantu menopang otot perut dan mempercepat penyembuhan luka setelah perempuan melahirkan.
  • Korset dapat membantu menopang organ tubuh yang kembali ke tempat semula, meredakan nyeri, dan memperbaiki postur tubuh pasca kehamilan.
  • Pemakaian korset harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai panduan dokter agar tidak menimbulkan risiko seperti nyeri berlebihan atau iritasi kulit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Adila Rossa Malik, Sp.OG

Ada momen yang tak terlupakan setelah seorang perempuan melahirkan. Tubuhnya sedang beradaptasi, berusaha pulih dari perjalanan panjang membawa kehidupan baru. Di tengah proses itu, muncul banyak obrolan di kalangan ibu-ibu tentang satu hal yang cukup populer, yaitu korset pascamelahirkan.

Sebagian orang percaya korset bisa menjadi “penopang” yang membantu otot perut kembali kuat, meredakan nyeri setelah operasi, mempercepat penyembuhan luka, mengurangi pembengkakan, bahkan memperbaiki postur tubuh agar mobilisasi lebih mudah. Bagi banyak ibu, korset dirasa bisa membantu mereka untuk kembali nyaman dengan tubuhnya lagi. Namun, pertanyaannya tetap ada, apakah korset benar-benar diperlukan? Apakah manfaatnya sebanding dengan risiko yang mungkin muncul?

Di sinilah pentingnya memahami lebih dalam. Setiap ibu punya perjalanan pemulihan yang unik. Ada yang merasa terbantu dengan korset, ada pula yang justru merasa tidak nyaman. Membicarakan manfaat, risiko, dan pertimbangan medis menjadi langkah bijak agar keputusan yang diambil bukan cuma ikut-ikutan tren, melainkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh dan kesehatan jangka panjang.

1. Apa itu korset pascamelahirkan?

Korset pascapersalinan adalah pakaian ketat yang dirancang untuk menekan area perut setelah melahirkan. Bentuknya biasanya seperti pita elastis lebar yang melilit perut, memberikan tekanan ringan hingga sedang.

Ada yang menggunakan perekat velcro, kait, atau tali agar bisa disesuaikan dengan kenyamanan pemakai.

Biasanya, para ibu mulai memakai korset ini pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan, baik setelah persalinan pervaginam maupun operasi caesar. Tujuannya adalah membantu mengembalikan bentuk tubuh dengan cepat dan menopang otot-otot perut yang melemah, sehingga membantu mobilisasi dan penyembuhan lebih cepat.

2. Cara korset dapat membantu pemulihan pascamelahirkan

Hingga kini, sudah banyak penelitian ilmiah mengenai efektivitas korset pascapersalinan. Dan sudah banyak perempuan di dunia melaporkan manfaat fisik maupun mental dari penggunaannya.

Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan besar, mulai dari peningkatan volume darah, penumpukan cairan, perubahan postur tubuh, hingga pergeseran organ dalam untuk memberi ruang bagi janin. Setelah melahirkan, tubuh mulai beradaptasi kembali, dan organ-organ yang bergeser akan perlahan kembali ke posisi semula.

Dengan pemakaian yang benar, korset dapat membantu menopang organ yang sedang kembali ke tempatnya dengan menjaga stabilitas otot, serta memberikan dukungan tambahan saat tubuh beradaptasi.

Dalam beberapa kasus medis, dokter bahkan merekomendasikan abdominal binder setelah operasi besar seperti operasi caesar, untuk membantu menyangga otot perut dan menurunkan skala nyeri pascaoperasi sehingga membantu mobilisasi lebih cepat dan memperbaiki postur.

3. Manfaat korset pascapersalinan

Seorang perempuan memakai korset setelah melahirkan.
ilustrasi korset pascapersalinan (vecteezy.com/sasirin pamai)

Penggunaan korset pascapersalinan memiliki beberapa manfaat, terutama bagi ibu yang menjalani operasi caesar. Kehamilan sendiri memiliki risiko seorang ibu akan mengalami kelemahan otot perut (diastasis recti). Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Menopang otot dasar panggul

Saat hamil, otot dasar panggul melemah karena tekanan dari rahim yang membesar. Korset dapat membantu memberikan sedikit tekanan agar otot tetap stabil selama masa pemulihan.

  • Mendukung pemulihan diastasis recti

Kondisi ini terjadi ketika dua otot besar di bagian depan perut terpisah akibat tekanan dari rahim yang membesar yang mengakibatkan kelemahan. Korset dapat membantu menahan otot agar kembali ke posisi semula, meski tidak bisa sepenuhnya menyembuhkan kondisi tersebut.

  • Meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan luka

Tekanan lembut dari korset bisa membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, meningkatkan aliran darah, serta mendukung proses penyembuhan otot dan luka bekas operasi.

  • Memperbaiki postur tubuh pasca kehamilan

Banyak ibu baru cenderung membungkuk saat menyusui atau menggendong bayi. Korset bisa membantu menjaga postur agar punggung tidak cepat pegal.

 

4. Risiko penggunaan korset pascapersalinan

Meski memiliki manfaat, tetapi penggunaan korset juga bisa menimbulkan efek samping jika tidak dilakukan dengan benar. Beberapa risiko yang mungkin muncul antara lain:

  • Nyeri akibat tekanan berlebihan.
  • Rasa sesak atau sulit bernapas.
  • Iritasi kulit, gatal, atau ruam.

Sebagian besar risiko ini terjadi karena pemilihan korset yang salah atau pemakaian yang terlalu ketat. Ingat, tujuan utama korset adalah memberikan dukungan, bukan menekan tubuh berlebihan.

5. Cara aman menggunakan korset pascamelahirkan

Jika ingin menggunakan korset setelah melahirkan, perhatikan panduan aman ini:

  • Waktu pemakaian

Tunggu setidaknya 24–48 jam setelah melahirkan sebelum mulai memakai korset, agar tubuh memiliki waktu untuk memulai proses pemulihan alami. Beberapa literatur merekomendasikan untuk mulai memakai korset 10–14 hari setelah operasi caesar.

  • Pilih ukuran yang tepat

Pastikan korset terasa pas, tetapi tidak terlalu ketat. Model dengan perekat atau tali yang bisa disesuaikan lebih disarankan.

  • Batasi durasi pemakaian

Gunakan hanya beberapa jam per hari, jangan terus-menerus seharian penuh, agar otot tubuh tetap aktif dan tidak bergantung pada korset, dan kulit bisa bernafas sehingga meminimalisir risiko iritasi.

  • Kombinasikan dengan latihan ringan

Lakukan latihan dasar panggul (Kegel) dan senam pascamelahirkan sesuai anjuran dokter atau fisioterapis.

  • Konsultasikan ke dokter

Selalu diskusikan rencana penggunaan korset dengan dokter kandungan, terutama jika kamu menjalani operasi caesar atau memiliki kondisi seperti diastasis recti.

Memakai korset setelah melahirkan memang tidak wajib, tetapi bisa memberikan manfaat fisik dan mental selama masa pemulihan. Tubuh sebenarnya mampu memulihkan diri secara alami dengan waktu, olahraga ringan, dan nutrisi yang cukup.

Korset hanya berperan sebagai penunjang sementara untuk membantu postur dan kenyamanan, bukan solusi utama untuk mengembalikan bentuk tubuh. Jadi, keputusan memakai korset sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing perempuan, dengan pertimbangan utama pada kenyamanan, kesehatan, dan proses pemulihan jangka panjang.

Referensi

Shu-Ling Lin et al., “The Efficacy of Abdominal Binder in Women Undergoing Cesarean Delivery: A Meta-analysis of Randomized Controlled Trials,” Midwifery 142 (December 31, 2024): 104281, https://doi.org/10.1016/j.midw.2024.104281.

"Postpartum Belly Wraps: Risks, Benefits, Types & Safety." Natural Cycles. Diakses pada Oktober 2025.

"Corsets After Pregnancy: It’s Thin Thing." Today. Diakses pada Oktober 2025.

"What Is a Postpartum Belly Wrap?" WebMD. Diakses pada Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

7 Cara Mengatasi Bau Mulut akibat Masalah Pencernaan

14 Nov 2025, 14:40 WIBHealth