Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Pria dengan Air Mani Berkualitas Lebih Mungkin Panjang Umur

ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)
ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Studi di Denmark menemukan pria dengan air mani berkualitas hidup rata-rata 2-3 tahun lebih lama.
  • Pria dengan jumlah sperma motil tinggi memiliki harapan hidup 80,3 tahun, sedangkan yang rendah hanya 77,6 tahun.
  • Kualitas air mani dapat menjadi tanda vital kesehatan dan umur panjang pria secara keseluruhan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada banyak faktor yang berkaitan dengan usia seseorang, mulai dari tingkat aktivitas fisik, pola makan, riwayat penyakit, dan masih banyak lagi. Namun, satu hal yang mungkin belum banyak diketahui adalah adanya kaitan antara kualitas air mani dan peluang hidup lebih panjang pada pria.

Studi yang diterbitkan dalam Human Reproduction tahun 2014 mengungkap hubungan yang kuat antara kualitas air mani dan usia harapan hidup pria. Para peneliti menganalisis data dari 78.284 pria Denmark selama rentang waktu 50 tahun, mengungkap bahwa pria dengan air mani berkualitas cenderung hidup lebih lama—rata-rata dua hingga tiga tahun—dibandingkan dengan mereka yang memiliki kualitas air mani yang buruk.

Penemuan ini membuka perspektif baru tentang bagaimana kesehatan reproduksi bisa mencerminkan kondisi tubuh secara keseluruhan. Apa sebenarnya yang ditemukan para peneliti? Dan bagaimana hal ini bisa memengaruhi cara kita memandang kesehatan pria? Mari, kita bahas bersama-sama.

1. Hubungan antara kualitas air mani dan kematian

Sebuah studi meninjau hubungan antara kualitas air mani dan kematian dengan menganalisis data dari lebih dari 78.000 pria di Kopenhagen, Denmark, antara tahun 1965 hingga 2014.

Temuan menunjukkan bahwa pria dengan jumlah sperma motil (sperma yang aktif bergerak) yang lebih tinggi cenderung hidup lebih lama: mereka yang memiliki lebih dari 120 juta sperma motil memiliki harapan hidup 80,3 tahun, sedangkan mereka yang memiliki kurang dari 5 juta memiliki harapan hidup 77,6 tahun.

Para peneliti menyimpulkan bahwa hubungan ini bukan karena penyakit yang sudah ada sebelumnya, yang menunjukkan bahwa kualitas air mani mungkin merupakan indikator yang lebih luas untuk kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan (Human Reproduction, 2014).

2. Mekanisme yang mendasari

ilustrasi sperma dan sel telur (pexels.com/Nadezhda Moryak)
ilustrasi sperma dan sel telur (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Salah satu hipotesis yang menjelaskan hubungan tersebut adalah bahwa kualitas air mani dapat berfungsi sebagai indikator kesehatan pria secara keseluruhan.

Paparan stres oksidatif, yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti polusi, merokok, atau gaya hidup yang buruk, dapat merusak sel sperma dan berkontribusi terhadap masalah kesehatan yang lebih luas.

Para peneliti meyakini bahwa analisis air mani dapat membantu mengidentifikasi pria yang berisiko mengalami masalah kesehatan di masa mendatang, sehingga memungkinkan intervensi dini.

3. Implikasi yang lebih luas

Studi ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa kesehatan reproduksi terkait erat dengan kesejahteraan secara keseluruhan. Para ahli mengusulkan bahwa kualitas air mani bahkan dapat menjadi tanda vital lain, di samping indikator tradisional seperti tekanan darah dan detak jantung. Temuan tersebut menyoroti pentingnya menangani faktor gaya hidup yang memengaruhi kesuburan dan kesehatan jangka panjang.

4. Keterbatasan studi

ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)
ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)

Sayangnya, studi ini memiliki beberapa kekurangan. Para peneliti tidak memiliki informasi tentang perilaku atau faktor gaya hidup lain yang dapat memengaruhi kualitas air mani.

Selain itu, kelompok pria dengan kurang dari 5 juta sperma motil memiliki berbagai tingkat fungsi testis, dan para peneliti tidak memiliki cukup informasi untuk melihat bagaimana berbagai tingkat tersebut dapat memengaruhi mortalitas secara keseluruhan.

5. Haruskah pria melakukan pengujian air mani?

Meskipun studi ini menunjukkan adanya hubungan antara kualitas air mani dan harapan hidup, tetapi ini tidak membuat para ahli menyarankan untuk melakukan pengujian air mani selain untuk keperluan program hamil. Bahkan, para peneliti khawatir bahwa pemeriksaan sperma rutin justru menimbulkan kecemasan yang tidak semestinya dan tidak perlu.

Jika ingin meningkatkan kualitas air mani, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membuat pilihan gaya hidup yang sehat. Faktor gaya hidup yang memengaruhi kualitas air mani meliputi:

  • Minum alkohol.
  • Merokok.
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
  • Stres psikologis.
  • Pola makan yang tidak sehat.

Temuan ini menegaskan bahwa kualitas air mani bukan hanya soal kesuburan, tetapi juga bisa mencerminkan kesehatan menyeluruh dan potensi umur panjang pria. Dengan gaya hidup sehat, tidak hanya fungsi reproduksi yang terjaga, tetapi juga peluang untuk hidup lebih lama dan berkualitas pun meningkat.

Referensi 

Eisenberg, M. L., Li, S., Behr, B., Cullen, M. R., Galusha, D., Lamb, D. J., & Lipshultz, L. I. (2014). "Semen quality, infertility and mortality in the USA." Human Reproduction, 29(7), 1567–1574. https://doi.org/10.1093/humrep/deu106
"Men with higher quality sperm may have longer lifespan, new study finds." Euronews. Diakses April 2025. 
"Healthier sperm linked to longer lifespan." Health. Diakses April 2025. 
"Men with better sperm quality may live longer: New study." Times of India. Diakses April 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us