Masalah Kulit Kepala, Ini Perbedaan Psoriasis dan Dermatitis Seboroik

Sama-sama menyebabkan kulit kepala gatal dan bersisik

Psoriasis dan dermatitis seboroik merupakan dua masalah kulit yang dapat memengaruhi kulit kepala. Selain menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman, keduanya juga menyebabkan kulit kepala bersisik dan adanya serpihan seperti ketombe di batang rambut.

Karena gejalanya mirip, tak heran kalau banyak orang sulit membedakan psoriasis dan dermatitis seboroik. Supaya nggak bingung lagi, yuk, kenali apa saja perbedaannya dengan membaca ulasan di bawah ini!

1. Apa itu psoriasis kulit kepala?

Masalah Kulit Kepala, Ini Perbedaan Psoriasis dan Dermatitis Seboroikilustrasi psoriasis kulit kepala (papaa.org)

Psoriasis kulit kepala merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan sel kulit tumbuh terlalu cepat. Hal ini menimbulkan bercak kulit (plak) yang tebal di kulit kepala dan area lainnya. Kondisi ini termasuk penyakit kulit yang tidak menular.

Orang dengan psoriasis kulit kepala mungkin juga mengalami kerontokan rambut. Dilansir Cleveland Clinic, kondisi ini dapat terjadi jika penderitanya sering menggaruk kulit kepala atau mengorek kulit yang bersisik saat gatal. Hal tersebut justru dapat memperburuk psoriasis. Akibat peradangan, rambut bisa rontok dengan sendirinya.

Namun, dalam kebanyakan kasus, kerontokan rambut akibat psoriasis hanya bersifat sementara. Rambut akan tumbuh lagi jika kondisinya ditangani dan kulit kepala bersih dari psoriasis.

2. Apa itu dermatitis seboroik?

Masalah Kulit Kepala, Ini Perbedaan Psoriasis dan Dermatitis SeboroikDermatitis seboroik kulit kepala (mayoclinic.org)

Sementara itu, dermatitis seboroik merupakan kondisi kulit yang menimbulkan bercak bersisik, kulit meradang, dan ketombe yang membandel. Penyakit kulit ini paling sering terjadi di kulit kepala. Saat terjadi pada bayi, kondisi ini disebut cradle cap.

Dermatitis seboroik bukan penyakit menular dan tidak menyebabkan kerontokan rambut permanen. Mengutip penjelasan dari laman Verywell Health, kerontokan rambut dikaitkan dengan dermatitis seboroik karena peningkatan produksi minyak dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit kepala yang menimbulkan rasa gatal.

Menggaruk kulit kepala dapat merusak folikel rambut yang menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan. Namun, kerontokan rambut akibat dermatitis seboroik jarang terjadi dan biasanya dapat disembuhkan.

Hal ini juga dapat terjadi karena pertumbuhan jamur Malassezia. Jenis jamur ini menyebabkan peradangan dan kerusakan lebih lanjut pada folikel rambut jika dalam jumlah banyak dan tidak ditangani.

Baca Juga: Psoriasis Mulut: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Gejala

Masalah Kulit Kepala, Ini Perbedaan Psoriasis dan Dermatitis Seboroikilustrasi perbedaan psoriasis dan dermatitis seboroik kulit kepala (freepik.com/freepik)

Perbedaan antara psoriasis dan dermatitis seboroik dapat dilihat dari tampilannya. Umumnya, sisik psoriasis terlihat lebih tebal dan lebih kering dibandingkan sisik dermatitis seboroik. Berikut beberapa gejala yang membedakan psoriasis dan dermatitis seboroik.

Gejala psoriasis:

  • Muncul bercak bersisik pada kulit.
  • Ketika terjadi di kulit kepala, dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, berdarah jika digaruk dan sisik putih keperakan.
  • Kulit terasa gatal.
  • Kulit mungkin terasa perih atau sensasi seperti terbakar.
  • Selain kulit kepala, bercak psoriasis dapat mencapai area lain di tubuh, termasuk dahi, bagian belakang leher, kulit di sekitar telinga.
  • Psoriasis juga dapat menyebabkan pengelupasan yang menyerupai ketombe.

Gejala dermatitis seboroik:

  • Muncul sisik kekuningan dan tampak berminyak di kulit kepala.
  • Serpihan putih seperti ketombe di kulit kepala dan rambut.
  • Dermatitis seboroik juga dapat memengaruhi area tubuh yang berminyak, seperti wajah, sisi hidung, alis, telinga dan dada.  
  • Kulit tampak kemerahan.
  • Kulit terasa gatal atau sensasi terbakar di area yang terkena.

4. Penyebab

Masalah Kulit Kepala, Ini Perbedaan Psoriasis dan Dermatitis Seboroikilustrasi menggaruk kulit kepala yang gatal (freepik.com/freepik)

Belum diketahui secara pasti penyebab psoriasis dan dermatitis seboroik. Namun, faktor genetik diduga memiliki peran dalam timbulnya kondisi tersebut.

Psoriasis

Dikutip dari Cleveland Clinic, psoriasis kulit kepala merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan sel kulit baru tumbuh terlalu cepat. Biasanya, dibutuhkan 28 hingga 30 hari untuk sel kulit baru tumbuh dan menggantikan sel kulit lama. Namun, pada orang dengan psoriasis kulit kepala, perkembangan sel kulit baru hanya dalam 3–4 hari. Penumpukan sel-sel kulit tersebut menimbulkan bercak kulit yang tebal.

Psoriasis kulit kepala dapat diturunkan dalam keluarga. Selain itu, faktor lainnya yang juga dapat memicu psoriasis antara lain cedera kulit, sunburn, obat-obatan, stres serta infeksi, seperti radang tenggorokan, bronkitis, dan tonsilitis.

Dermatitis seboroik

Dilansir Mayo Clinic, dermatitis seboroik kemungkinan disebabkan oleh jamur Malassezia, peningkatan produksi minyak di kulit atau masalah pada sistem kekebalan tubuh.

Beberapa faktor risiko dermatitis seboroik, antara lain:

  • Stres.
  • Kelelahan.
  • Pergantian musim, cuaca dingin atau kering.
  • Kondisi sistem saraf, seperti penyakit Parkinson.
  • Memiliki kondisi kejiwaan, seperti depresi.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti infeksi HIV.
  • Riwayat keluarga dengan dermatitis seboroik.

5. Diagnosis

Masalah Kulit Kepala, Ini Perbedaan Psoriasis dan Dermatitis Seboroikilustrasi pemeriksaan kulit kepala (freepik.com/freepik)

Untuk mengetahui apakah itu psoriasis, dermatitis seboroik atau kondisi lainnya, dokter akan menanyakan gejala, riwayat kesehatan dan memeriksa kulit kepala serta area lain yang terkena. Dokter mungkin juga mengambil sedikit sampel kulit untuk diperiksa di laboratorium untuk memastikan diagnosis.

Dermatitis seboroik dan psoriasis merupakan kondisi kronis. Dengan diagnosis yang tepat, masalah kulit tersebut dapat dipantau dan ditangani secara efektif.

6. Pengobatan

Masalah Kulit Kepala, Ini Perbedaan Psoriasis dan Dermatitis Seboroikilustrasi keramas (freepik.com/jcomp)

Ada beberapa pengobatan yang tersedia untuk mengatasi psoriasis dan dermatitis seboroik. Pengobatan akan diberikan sesuai kondisi setiap pasien.

Psoriasis

Mengobati psoriasis kulit kepala sering kali membutuhkan waktu dan kesabaran. Untuk kasus yang ringan, dokter mungkin meresepkan krim, losion atau gel yang mengandung bahan-bahan seperti kortikosteroid, anthralin, sampo dengan kandungan asam salisilat dan coal tar.

Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin memberikan suntikan obat, obat-obatan oral seperti pil dan tablet, atau terapi sinar.

Dermatitis seboroik

Perawatan dermatitis seboroik pada kulit kepala dapat dilakukan dengan menggunakan sampo anti ketombe. Selain itu, dokter mungkin juga meresepkan obat-obatan, seperti:

  • Krim, sampo atau salep kortikosteroid.
  • Krim, gel, losion dan sampo antijamur.
  • Obat antijamur oral.

Pada bayi, cradle cap biasanya hilang dalam beberapa minggu atau bulan. Kepala bayi dapat dibersihkan dengan sampo bayi. Pijat kulit kepala dan bersihkan menggunakan sikat berbulu lembut. Jika orang tua mengkhawatirkan kondisi kulit kepala bayinya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.

Itulah perbedaan psoriasis dan dermatitis seboroik di kulit kepala. Apabila kamu mengalami kulit kepala gatal dan bersisik yang tak kunjung mereda, temui dokter spesialis kulit untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapat pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Kulit Kepala Kering dan Mengelupas? Ini Penyebab dan Solusinya!

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya