Studi: Cukup Sekali, Satu Dosis Vaksin HPV Bisa Efektif

- Sebagian besar infeksi HPV memang bisa sembuh sendiri, tetapi sebagian lagi dapat berkembang menjadi kanker, termasuk kanker serviks, anus, penis, vagina, hingga tenggorokan. Vaksin HPV terbukti dapat mencegah 90 persen kanker yang terkait dengan virus ini.
- Walaupun banyak badan kesehatan yang masih menyarankan minimal dua dosis, tetapi penelitian makin kuat mendukung satu dosis saja sudah aman dan efektif.
- Penelitian menunjukkan bahwa satu dosis vaksin HPV mungkin sama efektifnya, membawa harapan baru bagi akses vaksinasi yang lebih luas.
Vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa mencegah berbagai jenis kanker ternyata masih jarang dimanfaatkan secara maksimal di banyak negara.
Padahal, sejak pertama kali tersedia pada tahun 2006, vaksin HPV disarankan diberikan dalam dua atau tiga dosis tergantung usia. Anak-anak usia 9-14 tahun diberikan dua dosis dengan interval 6-15 bulan, sedangkan untuk usia 15-45 tahun diberikan tiga dosis dengan interval 0, 2, dan 6 bulan.
Saat ini, vaksin HPV merupakan program dua atau tiga dosis, yang mungkin membuat orang ciut khususnya jika harus membayar sendiri. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa satu dosis vaksin HPV mungkin sama efektifnya.
Temuan ini tentu membawa harapan baru, bahwa vaksin yang lebih sederhana berarti lebih banyak anak dan remaja bisa terlindungi, karena hambatan biaya dan waktu bisa dikurangi. Namun, pertanyaannya, apakah benar satu dosis sudah cukup aman?
Efektivitas vaksin HPV dalam mencegah sebagian besar kanker terkait HPV sudah terbukti
HPV umumnya ditularkan melalui aktivitas seksual. Sebagian besar infeksi HPV memang bisa sembuh sendiri, tetapi sebagian lagi dapat berkembang menjadi kanker yang mematikan. Virus ini bisa menyebabkan beberapa jenis kanker, termasuk kanker serviks, anus, penis, vagina, hingga tenggorokan. Vaksin HPV terbukti dapat mencegah 90 persen kanker yang terkait dengan virus ini.
Di Skotlandia, misalnya, program vaksinasi HPV yang dimulai sejak 2008 menunjukkan hasil luar biasa. Pada tahun 2024, tim peneliti di sana menemukan tidak ada kasus kanker serviks pada orang yang divaksinasi saat berusia 12 atau 13 tahun.
Apakah satu suntikan vaksin HPV sudah cukup?
Awalnya, vaksin HPV direkomendasikan sebagai rangkaian tiga dosis untuk anak perempuan mulai usia 11 tahun, lalu diperluas untuk anak laki-laki.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun 2022 merekomendasikan:
Jadwal satu atau dua dosis untuk anak perempuan usia 9–14 tahun.
Jadwal satu atau dua dosis untuk anak perempuan dan perempuan usia 15-20 tahun
Dua dosis dengan interval 6 bulan untuk perempuan di atas 21 tahun
Kementerian Kesehatan RI juga menerapkan jadwal serupa.
Beberapa negara bahkan menyediakan vaksin satu dosis karena lebih terjangkau bagi anggaran kesehatan mereka.
Walaupun banyak badan kesehatan yang masih menyarankan minimal dua dosis, tetapi penelitian makin kuat mendukung satu dosis saja sudah aman dan efektif. Studi dalam Journal of the National Cancer Institute pada 2024 merangkum 13 studi yang mendukung efektivitas vaksin HPV satu dosis. Ini dianggap kabar baik, karena kalau satu dosis terbukti efektif, maka makin banyak anak yang akan divaksinasi karena lebih praktis dan biaya pun lebih ringan.
Fakta menariknya, data awal efektivitas satu dosis justru muncul secara tidak sengaja. Dalam uji klinis di Kosta Rika pada tahun 2004, sekitar 20 persen peserta hanya menerima satu atau dua dosis karena tidak kembali untuk suntikan lanjutan. Namun, peneliti tetap memantau sampel serviks dan darah mereka selama bertahun-tahun, dan hasilnya tingkat infeksi HPV penyebab kanker serviks tetap rendah, tidak peduli berapa dosis yang diterima.
Uji klinis terkontrol pertama khusus satu dosis, yang dilakukan di Kenya, menunjukkan satu dosis saja lebih dari 97 persen efektif melawan HPV16 dan HPV18—jenis virus yang bertanggung jawab atas sekitar 70 persen kasus kanker serviks di dunia. Para peneliti menjelaskan bahwa HPV lebih sulit menetap dalam tubuh dibandingkan dengan virus lain, sehingga antibodi dari satu dosis vaksin saja cukup untuk melindungi tubuh.
Satu dosis bisa menurunkan dosis bisa mengurangi biaya sekaligus membuka akses yang lebih luas

Biaya menjadi faktor penting dalam mempertimbangkan jadwal vaksin satu dosis, terutama bagi orang-orang yang tidak punya asuransi.
Saat ini, vaksin HPV direkomendasikan untuk orang usia 11–26 tahun, tetapi bisa diberikan mulai usia 9 tahun. Orang berusia 27–45 tahun juga boleh mendapatkan vaksin setelah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Di Indonesia, vaksinasi HPV termasuk ke dalam serangkaian imunisasi rutin wajib di Indonesia yang diberikan secara gratis. Vaksin ini diwajibkan untuk anak perempuan kelas 5-6 SD dan dilaksanakan setiap tahun pada bulan Agustus dalam program kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Vaksin HPV terbukti sangat efektif mencegah beberapa jenis kanker berbahaya. Penelitian membuktikan bahwa satu dosis saja mungkin cukup memberi perlindungan kuat. Jadwal yang lebih sederhana ini bisa mempermudah, hemat biaya, dan membuka akses vaksin bagi lebih banyak keluarga, khususnya yang terkendala biaya, waktu, atau jarak ke pusat layanan kesehatan.
Referensi
Tim J Palmer et al., “Invasive Cervical Cancer Incidence Following Bivalent Human Papillomavirus Vaccination: A Population-based Observational Study of Age at Immunization, Dose, and Deprivation,” JNCI Journal of the National Cancer Institute 116, no. 6 (January 22, 2024): 857–65, https://doi.org/10.1093/jnci/djad263.
"WHO updates recommendations on HPV vaccination schedule." World Health Organization. Diakses Juli 2025.
"Vaksin HPV, Mencegah Kanker Leher Rahim Demi Mewujudkan Generasi Sehat." Kementerian Kesehatan RI. Diakses Juli 2025.
"Pencanangan Nasional Perluasan Imunisasi Human Papillomavirus (HPV)." World Health Organization. Diakses Juli 2025.
"Jingjing Han et al., “Global HPV Vaccination Programs and Coverage Rates: A Systematic Review,” EClinicalMedicine 84 (June 1, 2025): 103290, https://doi.org/10.1016/j.eclinm.2025.103290.
"HPV Single-Dose Protection: JNCI Monograph Summarizes the Evidence." National Cancer Institute - Division of Cancer Epidemiology and Genetics. Diakses Juli 2025.
Aimée R. Kreimer et al., “Evidence for Single-dose Protection by the Bivalent HPV vaccine—Review of the Costa Rica HPV Vaccine Trial and Future Research Studies,” Vaccine 36, no. 32 (February 1, 2018): 4774–82, https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2017.12.078.
Ruanne V. Barnabas et al., “Efficacy of Single-Dose Human Papillomavirus Vaccination Among Young African Women,” NEJM Evidence 1, no. 5 (April 11, 2022), https://doi.org/10.1056/evidoa2100056.
"Just One HPV Vaccine Dose Could Protect Against Infection, Research Shows." Verywell Health. Diakses Juli 2025.