3 Tahapan yang Terjadi Pada Mr. P Ketika Bercinta

Dari lesu, bersemangat, dan kembali istirahat

Pernah penasaran tentang bagaimana penis berubah selama sesi make out berlangsung? Kalau diamati sekilas, kamu bisa melihat penis dari yang lemas tak bertenaga, menjadi tegak, lantas kembali lunglai ketika mencapai ejakulasi. 

Tahapan yang terjadi pada Mr. P ketika bercinta setidaknya dibagi menjadi tiga. Baca terus untuk menjawab semua rasa penasaranmu tentang organ reproduksi satu ini.

Memahami anatomi penis

3 Tahapan yang Terjadi Pada Mr. P Ketika Bercintailustrasi anatomi reproduksi laki-laki (commons.wikimedia.org/Tsaitgaist)

Sebelum melangkah lebih jauh, agaknya perlu untuk mengenali bagian-bagian penis terlebih dahulu. Dengan begitu, akan mempermudahmu dalam memahami istilah-istilah yang nantinya digunakan. Mengutip penjelasan Cleveland Clinic, berikut ini adalah anatomi penis

  • Corpora cavernosa: dua ruang yang membentang sepanjang organ. Bagian ini berisi labirin pembuluh darah berbentuk seperti spons
  • Uretra: saluran urine dan sperma yang sejajar di bawah corpora cavernosa
  • Jaringan ereksi: dua arteri utama, beberapa vena, dan saraf yang mengelilingi uretra
  • Kepala atau glans yang berada di ujung batang
  • Poros atau batang penis
  • Meatus: bukaan di ujung kepala yang menjadi celah keluarnya urin dan air mani.

Keseluruhan tahapan penis dari merespons rangsangan hingga akhirnya ejakulasi sangat berhubungan dengan anatominya. Dalamkondisi normal, tidak ada gangguan yang menjadikan prosesnya berbeda antara satu individu dengan lainnya.

Baca Juga: Cara Membersihkan Penis Setelah Berhubungan Seks, Wajib Dilakukan!

Tahapan yang terjadi pada Mr. P ketika bercinta

Penis tidak bisa tiba-tiba 'berdiri' tanpa adanya rangsangan. Begitu pula dengan ejakulasi yang tak bisa terjadi bila tidak mendapatkan stimulasi.

Untuk mendapatkan ereksi maupun ejakulasi, laki-laki perlu menerima rangsangan sensual terlebih dulu. Saat proses tersebut, otak akan melepaskan sinyal yang menyebabkan ereksi, lalu direspons dengan tindakan yang memicu ejakulasi, hingga kembali titik nol alias fase refraktori.

1. Ereksi

3 Tahapan yang Terjadi Pada Mr. P Ketika Bercintailustrasi ereksi (Pexels/Dainis Graveris)

Ereksi dimulai ketika laki-laki mendapatkan stimulasi sensorik maupun mental. Misalnya, mendapat sentuhan di titik tubuh tertentu. Hal ini memicu gairah seksual sehingga saraf mulai merangsang penis. Otak mengeluarkan impuls yang diteruskan saraf lokal sehingga membuat otot corpora cavernosa menjadi rileks

Begitu corpora cavernosa rileks, rongga-rongganya akan terbuka. Selanjutnya, darah mengalir masuk melalui arteri cavernosus dan mengisi rongga spons pada jaringan tersebut. 

Tunica albuginea atau selaput yang mengelilingi corpora cavernosa membantu menjebak darah yang masuk. Darah yang terperangkap dalam tekanan tinggi kemudian menjadikan  penis ‘berdiri’ atau disebut ereksi. Rasa Mr.P masuk pada tahap ini pun membuatnya makin 'tegang'.

2. Ejakulasi

3 Tahapan yang Terjadi Pada Mr. P Ketika Bercintailustrasi ejakulasi (pexels.com/@deon-black)

Jika rangsangan dilanjutkan dengan stimulasi, maka dapat memicu ejakulasi. Bentuk rangsangan yang dilakukan bisa beragam, seperti seks penetrasi, seks oral, atau masturbasi. Seluruhnya menghasilkan impuls yang dikirim ke sumsum tulang belakang dan ke otak. 

Ejakulasi sendiri merupakan respons reflek yang dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Pemicunya yakni tindakan seksual hingga mencapai tingkat kegembiraan yang kritis.

Ejakulasi memiliki dua fase. Pertama, vas deferens atau tabung yang menyimpan dan mengangkut sperma dari testis berkontraksi. Upaya ini mendorong sperma ke arah pangkal penis dan kelenjar prostat. Di saat yang bersamaan, vesikula seminalis melepaskan sekresi yang nantinya menjadi air mani. 

Fase pertama bisa dibilang menjadi puncak tak tertahankan pada laki-laki. Barulah tahap kedua terjadi, yakni ketika otot di pangkal penis berkontraksi setiap 0,8 detik. Hasilnya, air mani menyembur dari meatus rata-rata sebanyak 5 kali.

3. Refraktori

3 Tahapan yang Terjadi Pada Mr. P Ketika BercintaIlustrasi penis (Pexels/Deon Black)

Setelah ejakulasi terjadi, laki-laki biasanya tidak segera semangat untuk ronde kedua. Pasalnya, penis membutuhkan jeda waktu yang disebut periode refraktori. Meski demikian, proses ini tidak berlangsung atau memiliki durasi berbeda pada setiap orang, melansir Medical News Today.

Salah satu faktor yang memengaruhi adalah usia. International Society for Sexual Medicine mengungkapkan bahwa individu usia muda hanya membutuhkan waktu beberapa menit sebelum kembali siap untuk seks. Sementara pada usia lebih lanjut, periode refraktori bisa berlangsung 12 hingga 24 jam.

Dilansir For Hims, peneliti belum sepenuhnya yakin mengapa laki-laki mengalami fase jeda setelah seks. Beberapa meyakini adanya peran hormon oksitosin, prolaktin, dan lainnya yang membatasi gairah dan ereksi setelah ejakulasi. 

Uniknya, tubuh memproduksi lebih banyak hormon tersebut setelah seks dengan pasangan daripada saat masturbasi. Fakta tersebut membuat peneliti mengungkapkan bahwa perbedaan durasi fase refraktori dipengaruhi oleh produksi testosteron atau bahkan kinerja saat berhubungan seks.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tahapan yang terjadi pada Mr. P ketika bercinta sebagian besar berlaku sama. Meski demikian, setiap individu memiliki durasi yang berbeda tergantung pada kondisi masing-masing

Baca Juga: 7 Cara Mencapai Orgasme Saat Quickie Sex, Tetap Klimaks

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya