6 Penyebab Muncul Keputihan setelah Berhubungan Seks

Perhatikan tanda-tanda tak biasa yang mungkin ada

Sebagian perempuan yang mengalami keputihan setelah berhubungan intim barangkali penasaran, apa sebenarnya penyebabnya? Apakah menandakan kondisi kesehatan tertentu atau itu adalah hal normal?

Kali ini kita akan melihat apa saja penyebab potensial keluarnya cairan keputihan setelah hubungan seksual sehingga kamu bisa menentukan langkah selanjutnya dengan tepat.

1. Akibat rangsangan seksual

Rangsangan seksual yang diterima oleh seseorang akan berakibat pada peningkatan aliran darah ke area genital. Bersamaan dengan itu, pembuluh darah mengembang untuk mengakomodasi suplai darah yang bertambah.

Bagi perempuan, stimulasi seksual ini menyebabkan pembengkakan pada klitoris, labia, dan jaringan yang melapisi vagina. Ini juga diikuti dengan pengeluaran cairan encer yang membantu melumasi vagina saat berhubungan seks.

Saat kamu terangsang, cairan alami vagina yang keluar lebih terlihat karena mengental dan volumenya meningkat. Normalnya, keputihan berwarna bening atau putih seperti susu.

Jenis keputihan karena respons stimulasi seksual termasuk normal. Selama penetrasi tidak menyakitkan, jenis keputihan ini umum terjadi.

2. Cairan ejakulasi perempuan

6 Penyebab Muncul Keputihan setelah Berhubungan Seksilustrasi pasangan intim (freepik.com/lookstudio)

Tidak hanya laki-laki, perempuan juga berpotensi mengalami ejakulasi saat berhubungan seksual. Pengalaman itu ditandai dengan keluarnya cairan ejakulasi melalui saluran uretra.

Menurut studi, para peneliti tidak bisa memastikan berapa banyak perempuan yang mengalami ejakulasi, tetapi mereka mengestimasikan prevalensi antara 10 sampai 54 persen (Sexual Medicine, 2013).

Dari pengalaman-pengalaman yang dilaporkan, pakar menyimpulkan bahwa bentuk cairan ejakulasi perempuan menyerupai air mani. Dengan tekstur cenderung kental dan berwarna putih susu, kamu bisa mengira itu adalah keputihan. 

Apabila mengalami keputihan jenis ini, maka itu normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

3. Perubahan siklus menstruasi

Naik dan turunnya hormon sepanjang siklus menstruasi dapat mengubah volume dan bentuk keputihan.

Pada awal dan akhir menstruasi, biasanya keluar cairan putih kental. Sementara saat ovulasi, keputihan berwarna bening dan melar seperti putih telur.

Kalau kamu berhubungan seks selama waktu tersebut, kamu mungkin mendapati jenis keputihan yang berbeda.

Misalnya menjelang akhir siklus menstruasi, sisa darah mungkin masih menempel dan membuat keputihan terlihat berwarna kecokelatan. Jenis keputihan ini umumnya dinilai normal.

Baca Juga: Kenali 6 Warna Cairan Keputihan dan Artinya Bagi Kesehatan

4. Vaginosis bakterialis

6 Penyebab Muncul Keputihan setelah Berhubungan Seksilustrasi perempuan mengalami vaginosis bakterialis (freepik.com/wayhomestudio)

Vaginosis bakterialis adalah pertumbuhan bakteri vagina yang sehat secara berlebihan. Pertumbuhan abnormal ini terjadi ketika pH vagina terganggu yang bisa dipicu oleh hubungan seksual dengan banyak pasangan, atau karena terlalu sering dibersihkan.

Pada kebanyakan kasus, vaginosis bakterialis dialami oleh perempuan yang aktif secara seksual, walaupun ini juga mungkin terjadi tanpa terlibat dalam aktivitas intim. Munculnya keputihan berwarna pucat atau keabu-abuan adalah tanda dari kondisi ini. 

Gejala lain yang bisa menunjukkan kondisi vaginosis bakterialis adalah:

  • Bau amis yang makin kuat setelah berhubungan intim. 
  • Keputihan yang lebih banyak dari biasanya. 
  • Rasa gatal dengan sensasi terbakar saat buang air kecil. 

Dilansir Medical News Today, vaginosis bakterialis dapat membuat keputihan yang tidak wajar lebih terlihat. Jadi, tampaknya lebih mudah mendeteksi keputihan setelah terjadinya hubungan seks.

Pengobatan untuk kondisi ini bisa melalui antibiotik. Sebagian kasus menujukkan vaginosis bakterialis bisa sembuh tanpa pengobatan, tetapi ini bisa meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual dan komplikasi selama kehamilan.

Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas ada baiknya untuk menemui dokter agar mendapat perawatan yang sesuai. 

5. Infeksi jamur

Kondisi kesehatan yang harus diwaspadai setelah menemukan gumpalan keputihan  setelah berhubungan seks adalah infeksi jamur

Infeksi jamur terjadi ketika jamur Candida tumbuh terlalu cepat di bagian tubuh yang terinfeksi. Biasanya, Candida tumbuh secara alami di mulut, tenggorokan, usus, vagina, dan permukaan kulit.

Infeksi jamur dapat menyebar melalui hubungan seks vaginal. Namun, seperti halnya vaginosis bakterialis, kamu juga bisa terinfeksi tanpa terlibat aktivitas seksual. Faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko infeksi jamur adalah: 

  • Kehamilan.
  • Diabetes yang tidak terkontrol. 
  • Penggunaan kontrasepsi dominan estrogen. 
  • Pemakaian antibiotik baru-baru ini. 
  • Sistem kekebalan tubuh melemah. 
  • Pengunaan douche atau produk kebersihan vagina. 

Biasanya, keputihan yang disebabkan infeksi jamur tidak berbau, dengan gejala lain berupa: 

  • Rasa gatal pada vagina dan sekitarnya. 
  • Pembengkakan, nyeri, kemerahan, pada vulva dan vagina. 
  • Rasa sakit saat berhubungan seks atau ketika buang air kecil. 
  • Penampakan keputihan menyerupai keju cottage

Perawatan kondisi ini bisa melalui obat antijamur yang diresepkan dokter atau dijual bebas di apotek.

6. Infeksi menular seksual

6 Penyebab Muncul Keputihan setelah Berhubungan Seksilustrasi perempuan terkena klamidia(pexels.com/Sora Shimazaki)

Infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan munculnya keputihan setelah berhubungan intim. IMS juga bisa menyebar melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa kondom.

Kemungkinan penyebab dan gejala IMS meliputi:

  • Klamidia: Dapat menyebabkan keluarnya keputihan agak kekuningan, pendarahan di antara siklus menstruasi, dan rasa sakit saat buang air kecil. 
  • Trikomoniasis: Bisa ditandai dengan keluarnya cairan amis berwarna putih, hijau, kuing, atau bening. Diikuti dengan rasa gatal, kemerahan, terbakar, dan tidak nyaman saat buang air kecil. 
  • Gonore: Kondisi ini bisa terjadi tanpa gejala. Namun, gejala yang umum dialami adalah keputihan yang lebih banyak dari biasanya, pendarahan di luar waktu menstruasi, serta kencing yang menyakitkan. 

IMS dapat diobati dengan obat-obatan resep dokter.

Beberapa jenis keputihan yang keluar selama aktivitas intim adalah repsons terhadap rangsangan seksual. Itu adalah jenis keputihan yang normal selama tidak disertai rasa sakit. Namun, sebagian keputihan setelah berhubungan seks bisa menjadi pertanda infeksi area genital. 

Oleh karena itu, perhatikan seperti apa keputihan yang kamu alami biasanya. Jika mendapati bau atau warna yang tidak umum, atau perubahan apa pun, terutama diikuti rasa sakit, sebaiknya kunjungi dokter. 

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: Picu Keputihan, Ini 7 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vagina

Topik:

  • Bunga Semesta Int
  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya