Mengenal Hidrotubasi atau Tiup Rahim, Bagaimana Prosedurnya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan merupakan momen yang dinantikan oleh sebagian besar pasangan suami istri (pasutri). Banyak yang beranggapan anak adalah buah cinta pelengkap kebahagiaan keluarga. Apalagi stereotipe tersebut melekat kuat pada masyarakat Indonesia.
Diam bukan berarti pasutri tidak berusaha. Tak heran apabila pasutri mengeluarkan tenaga, biaya, dan segala upaya untuk mengatasinya. Kesuburan dan kehamilan saling berkaitan satu sama lain. Oleh sebab itu, penting bagi pasutri memeriksakan kesehatan reproduksi saat program hamil.
Terapi hidrotubasi atau tiup rahim dianggap bisa meningkatkan peluang kehamilan. Bagaimana prosedur tindakannya? Simak ulasan berikut untuk mengetahuinya.
1. Gangguan kesuburan pada perempuan
Ketidaksuburan atau infertilitas menjadi persoalan yang dialami pasutri dalam merencanakan kehamilan. Masalah tersebut bisa terjadi pada perempuan maupun laki-laki. Namun, kali ini kita akan membahas penyebab ketidaksuburan pada kaum hawa. Buku berjudul Panduan Pintar Menghitung Masa Subur menyebutkan penyebab infertilitas pada perempuan antara lain:
- Polycystic ovarian syndrome (PCOS);
- Menopause dini;
- Gangguan pada tuba falopi (saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim);
- Endometriosis;
- Kerusakan pada ovarium;
- Adhesi pelvis;
- Masalah tiroid;
- Pengobatan kanker;
- Penggunaan obat tertentu;
- Gaya hidup tidak sehat.
2. Apa itu hidrotubasi?
Hidrotubasi adalah tindakan medis yang dilakukan untuk memeriksa adanya gangguan pada tuba falopi. Penyumbatan tuba falopi menjadi salah satu penyebab ketidaksuburan. Adanya masalah tersebut membuat sel telur dan sperma sulit bertemu sehingga pembuahan tidak terjadi.
Selain prosedur pemeriksaan gangguan tuba falopi, hidrotubasi juga berfungsi mengatasi ketidaksuburan yang belum diketahui penyebabnya. Sebuah studi dalam jurnal Clin Obstet Gynecol Reprod Med menjelaskan hidrotubasi dapat mengatasi penyumbatan tuba falopi dan meningkatkan kehamilan.
Baca Juga: Amankah Masturbasi selama Kehamilan? Ini yang Harus Kamu Tahu!
Editor’s picks
3. Bagaimana prosedur hidrotubasi?
Bukan tanpa alasan hidrotubasi disebut sebagai terapi tiup rahim. Prosedur pelaksanaan hidrotubasi dengan menyuntikkan cairan khusus lewat selang. Cairan ini masuk melalui leher rahim dan perlahan mengalir ke tuba falopi.
Buku berjudul Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita menyebutkan hasil pemeriksaan hidrotubasi pada pasien gangguan tuba falopi. Adanya penyumbatan di area tersebut membuat cairan tidak bisa melewati saluran dan keluar melalui leher rahim.
4. Persiapan hidrotubasi
Dokter akan memberi saran tindakan hidrotubasi apabila sesuai indikasinya. Sebelumnya, dokter akan menjelaskan prosedur, tujuan, efek samping, serta kesediaan pasien terhadap tindakan.
Di samping persiapan biaya, dokter akan menyampaikan hal-hal yang perlu disiapkan. Salah satunya waktu yang tepat ketika melakukan hidrotubasi. Ust. Mujtahidin dan dr. Ismail Atmadipoera, SPOG dalam bukunya menjelaskan terapi tiup rahim dilakukan pada hari ke 7-11 siklus menstruasi pasien.
5. Efek samping hidrotubasi
Setiap prosedur memiliki efek samping yang menyertai. Tetapi, tidak semua orang mengalaminya. Studi dalam jurnal Annals menyebutkan efek samping hidrotubasi yaitu nyeri ringan pada perut, muntah, serta perdarahan per vaginal. Kalian dapat berkonsultasi dengan dokter jika mengalami efek samping mengganggu.
Fungsi utama dari hidrotubasi adalah sebagai alat pemeriksaan tuba falopi. Namun, terapi ini juga dapat membantu ketidaksuburan yang disebabkan oleh penyumbatan tuba falopi.
Baca Juga: Ejakulasi di Luar Vagina Tidak Efektif Cegah Kehamilan, Ini Faktanya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.