5 Alasan Mengapa Ukuran Mr. P Tidak Akan Memengaruhi Kepuasan Seksual

Hampir semua orang memiliki stereotip yang sama jika berkaitan dengan ukuran alat kelamin untuk kaum pria. Nyatanya stereotip seperti ini jelas keliru dan justru bisa memberikan pemahaman yang salah.
Kebanyakan orang menganggap bahwa Mr. P yang berukuran besar atau panjang justru jauh lebih memuaskan. Padahal, kenyataannya jelas berbeda. Untuk memecah stereotip tersebut, kamu perlu tahu alasan mengapa ukuran Mr. P tidak akan memengaruhi kepuasaan seksual yang ada.
1. Skill bercinta jauh lebih penting

Melakukan aktivitas bercinta nyatanya bukanlah hal yang mudah. Meski dianggap enteng, kadang kala jika tak andal, kepuasan tidak dapat diperoleh.
Hal ini lah yang membuat skill bercinta sangat menentukan untuk kepuasan yang diperoleh. Dengan memiliki skill yang mumpuni, kamu dapat menikmati proses bercinta dengan lebih maksimal.
2. Ukuran bukan jaminan

Banyak yang menganggap ukuran Mr. P merupakan kunci kepuasan yang dapat diperoleh. Sayangnya, justru ukuran bukanlah jaminan untuk hal tersebut.
Ada saja orang dengan ukuran Mr. P yang sedang atau bahkan kecil, namun teknik bercintanya sangat baik. Dampaknya tentu akan memberikan sensasi yang lebih memuaskan.
3. Mengeksplor tubuh dapat memberikan kepuasan

Fokus utama yang harus diperhatikan pasangan saat berhubungan bukanlah ukuran yang dimiliki, melainkan cara eksplorasinya. Mengeskplor lebih banyak titik pada tubuh pasangan akan memberikan kepuasan lebih.
Hal ini jelas penting untuk dapat memperoleh tujuan dari bercinta tersebut. Dengan demikian, kamu dan pasangan bisa mendapatkan kepuasan yang maksimal dari aktivitas seksual yang dilakukan.
4. Kemampuan ereksi sangat memengaruhi

Pada Mr. P tentunya salah satu fungsi yang penting adalah kemampuannya untuk ereksi. Tanpa ereksi sudah tentu proses penetrasi tidak akan dapat dilakukan.
Melalui alasan itulah mengapa ukuran sebetulnya tidak menjadi jaminan jika tidak dapat ereksi dengan maksimal. Hal ini berkaitan dengan sulitnya memperoleh kenikmatan bila Mr. P tidak dapat ereksi dengan sempurna.
5. Mr. P berukuran besar belum tentu optimal

Mr. P yang dimiliki tentunya juga harus dapat dioptimalkan dengan fungsinya. Salah satunya adalah dengan dapat memiliki fungsi-fungsi penting untuk bercinta.
Sayangnya, ukuran Mr. P tidak dapat menentukan keoptimalannya dengan baik. Dampaknya sudah tentu tidak akan dapat memberikan kepuasan yang maksimal.
Stereotip yang berkaitan dengan ukuran Mr P sudah tentu harus diluruskan agar tidak sampai menganggu aktivitas seksual yang dilakukan. Jangan punya pola pikir seperti itu, ya!