Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

22 Persen Sampah Organik di Kudus Diubah Jadi Kompos

Pengelolaan sampah di PPT Djarum Foundation, Kudus, Jawa Tengah. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Kudus, IDN Times - Sebanyak 22 persen sampah organik di Kudus, Jawa Tengah, turut dikelola oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation menjadi pupuk kompos.

Program Associate Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Abdurrachman Aldilla, mengatakan, setiap hari Kudus menghasilkan 400 timbunan sampah sehingga pihaknya ingin mengurangi beban tempat pembuangan sampah.

"Kami bantu pengelolaan sampah organik di Kota Kudus. Secara tonase, kami sudah bantu olah sampah organik Kudus 22 persen," kata Aldi di acara talkshow bertajuk 'Penanaman Pohon sebagai Tindakan Nyata untuk Pengendalian Perubahan Iklim' di Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022).

1. Ingin bantu atasi sampah hingga 50 persen

Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Aldi mengatakan, pihaknya, ingin agar ke depan bisa membantu mengelola sampah organik di Kudus hingga 50 persen.

"Ke depan, mau bantu sampai 50 persen. Kami harap, apa yang dilakukan menjadi contoh bagi kota atau kelompok lain untuk lakukan hal yang sama terhadap lingkungan," ujar dia.

2. Sampah organik yang dikelola jadi kompos

Tumpukan pupuk kompos hasil pengelolaan sampah organik di PPT Djarum Foundation, Kudus, Jawa Tengah. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Aldi mengatakan, sampah organik yang dikelola tersebut diubah menjadi pupuk kompos.

Kompos hasil pengolahan sampah tersebut pun dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkannya.

"Sampahnya jadi kompos. Kompos dibagikan ke masyarakat," kata dia.

3. Bekerja sama dengan para mitra

Talkshow bertajuk 'Penanaman Pohon sebagai Tindakan Nyata untuk Pengendalian Perubahan Iklim' di Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022). (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Aldi mengatakan, dalam mengelola sampah organik tersebut, pihaknya bekerja sama dengan berbagai mitra.

Setidaknya, ada 264 mitra yang sudah bekerja sama, terdiri dari masyarakat, restoran, hotel, sekolah, pesantren, dan tempat-tempat lainnya.

"Dinas Lingkungan Hidup juga membuang sampah ke sini. Sampah-sampah itu setiap hari diambil untuk proses pengomposan," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us