Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Catatan Kritis Wamentan Sudaryono untuk Holdingisasi BUMN Indonesia

wamentan Sudaryono.jpg
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono saat diwawancarai Usain sidang terbuka Doktor di IPB Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025). IDN Times/Linna Susanti.
Intinya sih...
  • Cermati rasio likuiditas dan pengelolaan utang (DER) Menurut Sudaryono, pasca-kebijakan holdingisasi, hal pertama yang harus dicermati adalah aspek keuangan. Rasio likuiditas dan pengelolaan utang menjadi kunci kinerja.
  • Penyelarasan internal perusahaan harus cepat Catatan berikutnya yang ditekankan Sudaryono adalah kecepatan penyelarasan antara perusahaan-perusahaan yang baru bergabung di bawah payung holding. Penyelarasan harus mencakup aspek SDM, IT, dan pelaporan.
  • Jika lambat, penyelarasan bisa menggerus keuntungan Sudaryono memperingatkan bahwa proses penyelarasan yang lambat pasca-holdingisasi akan berdampak langsung pada keuangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, berhasil meraih gelar Doktor di IPB University dengan IPK sempurna 4,0. Disertasinya fokus pada evaluasi kebijakan holdingisasi BUMN.

Meski memandang holdingisasi sebagai kebijakan yang tepat, Sudaryono menemukan beberapa catatan krusial yang harus diperhatikan oleh perusahaan BUMN.

"Seperti yang saya bilang tadi, bahwa Holdingisasi sudah bagus, hanya currency rationya perlu diperhatikan," ujar Sudaryono saat diwawancara usai sidang di IPB Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025).

1. Cermati rasio likuiditas dan pengelolaan utang (DER)

Wamentan Sudaryono.jpg
Wamentan Sudaryono saat sidang terbuka Doktor di IPB University Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025). IDN Times/Linna Susanti.

Menurut Sudaryono, pasca-kebijakan holdingisasi, hal pertama yang harus dicermati adalah aspek keuangan. Rasio likuiditas dan pengelolaan utang menjadi kunci kinerja.

“Pertama berdasarkan holidingisasi harus mencermati secara cermat rasio likuiditas (current ratio) dan debt to equity ratio atau pengelolaan hutang,” jelas Sudaryono.

2. Penyelarasan internal perusahaan harus cepat

amran.jpg
penguji gelar Doktor Wamentan Sudaryono adalah atasannya sendiri, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (tengah), dan juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy (kiri) di IPB Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025). IDN Times/Linna Susanti.

Catatan berikutnya yang ditekankan Sudaryono adalah kecepatan penyelarasan antara perusahaan-perusahaan yang baru bergabung di bawah payung holding. Penyelarasan harus mencakup aspek SDM, IT, dan pelaporan.

“Penyelarasan pada aspek SDM, IT, dan pelaporan merupakan tantangan yang perlu dikaji dan dipertimbangkan secara matang,” katanya.

3. Jika lambat, penyelarasan bisa menggerus keuntungan

Sidang terbuka IPB .jpg
Promotor Sidang terbuka Wamentan Sudaryono di IPB Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025). IDN Times/Linna Susanti.

Sudaryono memperingatkan bahwa proses penyelarasan yang lambat pasca-holdingisasi akan berdampak langsung pada keuangan perusahaan dan tidak efektif.

“Karena kalau lama tidak selaras akan berbiaya dan mengerus keuntungan perusahaan,” kata Sudaryono pada awak media.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

3 Catatan Kritis Wamentan Sudaryono untuk Holdingisasi BUMN Indonesia

15 Des 2025, 23:38 WIBNews