7 Hadis tentang Menjaga Kebersihan Tubuh dan Lingkungan

- Islam menganjurkan umat muslim menjaga kebersihan dan kesucian tubuh serta lingkungan sekitarnya
- Dianjurkan untuk melakukan lima macam kesucian, mandi menjelang salat Jumat, menyikat gigi dengan siwak, dan mencukur kumis serta memelihara jenggot
- Keutamaan berwudu sesuai tuntunan Rasulullah akan menghapus dosa-dosa kita dan membuat wajah berseri-seri di akhirat kelak
Jakarta, IDN Times - Islam menganjurkan umat muslim untuk menjaga kebersihan. Bahkan, baginda Rasulullah SAW senantiasa menjaga kebersihan dan juga senang memakai wewangi-wangian.
Dinukil dari buku kumpulan hadis shahih Bukhari-Muslim, Al Jami'us Shahih, ada banyak hadis yang menganjurkan umat muslim untuk menjaga kebersihan dan kesujian badan, serta lingkungan sekitarnya.
Berikut di antara beberapa hadis yang menganjurkan umat muslim untuk menjaga kebersihan dan kesucian.
1. Ada lima macam kesucian atau kebersihan

Ada lima kesucian atau kebersihan yang dianjurkan kepada setiap muslim.
"Lima macam kesucian (kebersihan): berkhitan (sunnat), memotong bulu kelamin, menggunting (memotong) kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak." (HR. Bukhari-Muslim)
Lima macam kesucian tersebut hukumnya sunah, namun sebagian ulama berpendapat berkhitan hukumnya wajib bagi umat muslim. Karena berkhitan dapat menghilangkan kotoran-kotoran.
2. Mandi sebelum salat Jumat

Selain mandi biasa atau yang biasa dilakukan sehari-hari bagi umat muslim, mandi menjelang salat Jumat juga dianjurkan.
"Mandi untuk salat Jumat itu hukumnya wajib atas setiap orang yang telah dewasa." (HR. Bukhari-Muslim)
Kendati, menurut para ulama ahli fikih, hukum mandi salat Jumat adalah sunah, setelah dihubungkan dengan hadis lain yang tidak menentukan wajibnya.
"Jika seorang di antaramu akan datang menghadiri salat Jumat, maka mandilah (hukumnya sunah)." HR. Bukhari-Muslim)
3. Anjuran bersiwak sesudah bangun tidur

Tak hanya kebersihan tubuh, Islam juga menganjurkan umat muslim untuk menjaga kebersihan mulut.
"Dari Hudzaifah r.a. telah mengatakan: Adalah Nabi SAW jika telah bangun dari tidurnya maka ia menyikat mulutnya dengan siwak (sikat gigi). (HR. Bukhari-Muslim)
4. Memotong kumis dan memelihara jenggot

Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk mencukur kumis dan memelihara jenggot.
"Dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW bersabda: Cukurlah kumis dan biarkanlah janggut." (HR. Bukhari-Muslim)
Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa hadis ini tidak merupakan perintah wajib, tetapi melihat kepada kepentingan/kehendak masyarakat setempat.
5. Larangan kencing dan mandi di air yang tidak mengalir

Selain dianjurkan menjaga kebersihan diri, umat muslim juga dilarang merusak atau mencemari lingkungan alam sekitar. Seperti hadis berikut yang melarang kencing di air yang tidak mengalir atau mandi di dalamnya.
"Janganlah seorang di antaramu berkencing di air yang tidak mengalir, yang kemudian ia mandi dalamnya." (HR. Bukhari)
6. Berwudu

Rutinitas umat muslim lainnya untuk menjaga kebersihan atau kesucian adalah dengan berwudu. Keutamaan berwudu yang sesuai tuntunan Rasulullah akan menghapus dosa-dosa kita. Karena itu pula, umat Islam dianjurkan untuk menjaga wudunya.
"Barang siapa yang berwudu dengan sebaik-baiknya, maka akan keluarlah (hilanglah) kesalahan-kesalahannya (dosa), termasuk yang dari bawah (dalam) kuku-kukunya. (HR. Muslim)
Selain menghapus dosa dan menghilangkan kotoran kecil, keutamaan berwudu juga dapat membuat wajah kita di akhirat kelak akan bercahaya.
"Sesungguhnya umatku (umat Islam) akan dipanggil pada hari kiamat dengan keadaan mukanya berseri-seri dari bekas wudunya. Barang siapa yang dapat di antaramu untuk memanjangkan waktunya berseri-seri, maka laksanakanlah." (HR. Bukhari-Muslim)
7. Lalat yang tenggelam dalam minuman

Terkadang kita menemukan lalat masuk ke dalam minuman yang sedang kita hidangkan, namun sebagian orang memilih membuang minuman itu karena merasa jijik atau takut minunman itu sudah kotor.
Sebenarnya, minuman yang sudah kemasukan lalat masih bisa dinikmati dan tidak menjadi kotor dengan cara mencelupkan sekaligus lalat tersebut. Karena sejatinya di satu sayap yang lain terdapat penawar dari kotoran atau racun yang terbawa di lalat tersebut.
"Jika jatuh seekor lalat dalam minumanmu, maka tenggelamkanlah kemudian angkatlah. Maka sesungguhnya pada sebuah sayapnya menimbulkan penyakit, dan pada sayap yang lain terdapat zat penyembuhan. (HR. Bukhari)