Amnesty Dorong Dibentuk Tim Pencari Fakta Independen Kerusuhan Demo

Jakarta, IDN Times - Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid mendesak pembentukan tim gabungan pencari fakta yang independen, untuk mengungkapkan fakta peristiwa demo yang berujung kekerasan di beberapa wilayah.
Usman mengatakan, tim ini bisa memastikan proses penyelidikan seperti kematian, penangkapan, hingga pembakaran yang terlihat jelas dan objektif.
"Tim gabungan pencari fakta ini untuk memastikan agar proses penyelidikan dan juga proses pengungkapan fakta atas berbagai peristiwa demonstrasi yang berujung dengan kekerasan. Entah itu kematian, penangkapan sewenang-wenang, atau pembakaran gedung DPRD, atau penyerangan kantor-kantor kepolisian, termasuk Markas Brimob. Itu bisa dijelaskan dengan lebih adil, bisa dijelaskan dengan lebih objektif," kata dia ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (4/9/2025).
Kelompok Masyarakat Sipil hari ini hadir ke Polda Metro Jaya memberikan aksi solidaritas mengunjungi Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, dan rekan lainnya yang ditangkap karena diduga melakukan penghasutan di media sosial hingga menimbulkan aksi-aksi anarki.
Usman meminta agar Delpedro dan mereka yang ditangkap segera dibebaskan.
"Nah kami ingin memastikan saja bahwa proses hukum di kepolisian Metro Jaya berjalan sebagaimana yang seharusnya, menurut hukum acara pidana yang memperhatikan kaitan hak asasi manusia dan juga sekali lagi mendesak Polda Metro Jaya untuk membebaskan mereka," kata dia.
Usman mengatakan, jika kasus ini diteruskan, maka dikhawatirkan akan ada kesan kepolisian menyudutkan kalangan aktivis masyarakat sipil, dan mengkambing hitamkan aktivis masyarakat sipil seolah sebagai dalang dari berbagai kericuhan dan kerusuhan di berbagai wilayah.
"Dan itu menurut saya terlalu berlebihan," ujarnya.