Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Baswedan Ledek Bjorka yang Salah Sebar Data Pribadinya

Anies Baswedan usai Sidang Paripurna Pengumuman Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 (IDN Times/ARYODAMAR)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut menjadi sasaran penyebaran data pribadi oleh peretas Bjorka. Anies pun santai menyikapi hal tersebut karena menurutnya data yang disebar Bjorka salah.

"NIK-nya salah, nomor HP-nya juga salah," ujar Anies sambil tertawa, Selasa (13/9/2022).

1. Anies heran dari mana Bjorka mendapat data-data tersebut

Anies Baswedan usai Sidang Paripurna Pengumuman Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 (IDN Times/ARYODAMAR)

Anies pun heran dari mana asal data-data yang disebarkan Bjorka. Sebab, data-data itu tidak tepat. 

"Itu gak tahu saya ngambil datanya dari mana. Kebanyakan salah itu data-datanya," ujar Anies.

2. Bjorka sindir penanganan banjir dan macet oleh Anies

Anies Baswedan usai Sidang Paripurna Pengumuman Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 (IDN Times/ARYODAMAR)

Seperti diketahui, Bjorka sempat ditantang pegiat media sosial Denny Siregar untuk mengunggah data pribadi Anies Baswedan. Tantangan itu dijawab Bjorka dengan mengunggah data berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK), alamat, pendidikan.

Kemudian, ada pula informasi mengenai agama, golongan darah, nama istri, nama ayah dan ibu, serta nomor seri vaksin COVID-19.

"Apakah masalah banjir dan macet sudah teratasi pak? Sebab Jakarta tak hanya Sudirman dan Thamrin," tulis Bjorka.

3. Jokowi bentuk tim khusus melawan Bjorka

Konferensi Pers Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo tentang IUP, HGU, dan HGB pada Kamis (6/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Anies bukan satu-satunya pesohor yang datanya ditelanjangi Bjorka di publik. Sebelumnya, data Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hingga Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate turut menjadi sasaaran

Menyikapi hal ini, Presiden Joko "Jokowi" Widodo membentuk tim khusus. Tim ini terdiri dari Polri hingga Badan Intelejen Negara.

Johnny G Plate mengatakan, dalam rapat itu Jokowi meminta adanya tim khusus untuk menangani kebocoran data.

"Perlu ada emergency response team terkait, untuk menjaga data tata kelola data yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik," ujar Johnny.

Share
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us