Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies, Cak Imin dan Prabowo Subianto Ganti Foto Profil Jadi Semangka

Prabowo, Anies, dan Cak Imin mengganti foto profil akun instagramnya dengan logo semangka. (instagram.com/prabowo/aniesbaswedan/cakiminow)

Jakarta, IDN Times - Tiga bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mulai mengganti foto profil Instagram pribadinya dengan buah semangka sebagai bentuk dukungan perlawanan Palestina atas kekejaman Israel.

IDN Times memantau profil tiga pasangan capres cawapres pada Senin (6/11/2023) pukul 15.30 WIB yang mengganti profil IG mereka dengan buah semangka yakni, Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Prabowo Subianto.

Anies menggunakan foto animasi dirinya yang sedang membawa potongan buah semangka raksasa. Ilustrasi yang sama juga digunakan oleh Cak Imin sebagai bakal cawapres pendamping Anies.

Sedangkan Prabowo menggunakan foto profil tiga potong buah semangka.

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bakal capres dan cawapres yang didukung PDIP, terlihat belum mengikuti dua pesaingnya. Termasuk juga Gibran Rakabuming sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo.

1. Arti semangka sebagai simbol perlawanan

Semangka, simbol dukungan ke Palestina (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir Al Jazeera, semangka merupakan buah paling ikonik yang mewakili Palestina. Buah ini tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza.

Buah ini memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina, yakni merah, hijau, putih dan hitam. Sehingga secara tidak langsung, semangka direpresentasikan sebagai simbol yang dapat mewakili identitas dan budaya rakyat Palestina.

Sejatinya, bukan hanya semangka yang menjadi simbol bagi warga di wilayah ini. Tanah Palestina yang kaya hasil pertanian juga menggunakan jeruk, zaitun, dan terong untuk mewakili identitas nasional, hubungan dengan tanah air, dan perlawanan.

Namun tetap saja, semangka menjadi yang paling ikonik karena warnanya. Semangka telah menjadi alat protes warga di kala pengibaran bendera Palestina dilarang oleh Israel.

2. Muncul akibat larangan pengibaran bendera

artis unggah foto semangka di media sosial (Instagram.com/tasyafarasya)

Dilansir Time, penggunaan semangka sebagai simbol protes bukanlah hal yang baru. Semangka digunakan pertama kali setelah Perang Enam Hari pada 1967, ketika Israel mencaplok Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.

Saat itu, Israel melarang pengibaran bendera Palestina di tempat umum. Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka, karena ketika dibelah buah tersebut memiliki warna yang mirip dengan bendera nasional Palestina.

Penggunaan semangka sebagai simbol kemudian dilarang. Pada 1980, tiga seniman bernama Sliman Mansour, Nabil Anani, dan Issam Badr mengadakan pameran di 79 Gallery di Ramalla, yang memamerkan lukisan semangka.

Namun, pameran itu harus ditutup oleh tentara Israel karena karya seninya dianggap politis dan bergambar bendera Palestina, sebagaimana diungkapkan dalam The National pada 2021.

3. Diizinkan setelah Perjanjian Oslo 1993

artis unggah foto semangka di media sosial (Instagram.com/attahalilintar)

Pada 1993, Israel mencabut larangan penggunaan bendera Palestina sebagai bagian dari Perjanjian Oslo. Perjanjian itu mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Bendera berwaran merah, hijau, dan hitam itu kemudian dianggap mewakili Otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan Tepi Barat.

Sejak perjanjian itu, peran semangka disetujui sebagai simbol selama pelarangan bendera Palestina.

"Di Jalur Gaza, di mana para pemuda pernah ditangkap karena membawa irisan semangka -yang menunjukkan warna merah, hitam, dan hijau khas Palestina- tentara berdiri dengan tenang saat pawai mengibarkan bendera yang pernah dilarang," tulis jurnalis Times, John Kifner.

Pada 2007, tepat setelah Intifada Kedua, seniman Khaled Hourani menciptakan Kisah Semangka dalam sebuah buku berjudul Subjective Atlas of Palestine. Pada 2013, ia menyatukannya dalam satu cetakan dan menamainya The Colours of the Palestinian Flag, yang kemudian sejak saat itu dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia.

Penggunaan semangka sebagai simbol muncul kembali pada 2021, menyusul keputusan pengadilan Israel bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan diusir dari rumah mereka untuk dijadikan tempat bagi pemukim.

4. Simbol semangka hari ini

(IDN Times/Irfan Fathurohman)

Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memberi polisi wewenang untuk menyita bendera Palestina. Perintah itu diikuti dengan pemungutan suara pada Juni mengenai rancangan undang-undang, yang melarang warga mengibarkan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, termasuk universitas.

Pada Juni, Zazim, sebuah organisasi komunitas Arab-Israel, meluncurkan kampanye untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera. Gambar semangka terpampang di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan teks bertuliskan “this is not a Palestinian flag”.

“Pesan kami kepada pemerintah jelas, kami akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal dan kami tidak akan berhenti memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi,” kata direktur Zazim, Raluca Ganea.

Amal Saad, warga Palestina dari Haifa yang bekerja pada kampanye Zazim, mengatakan kepada bahwa mereka memiliki pesan yang jelas,

“Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri," kata dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us