Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bantuan Kemanusiaan Kloter Pertama dari Indonesia Tiba di Myanmar

Kloter pertama bantuan kemanusiaan dari Indonesia tiba di Bandara Naypytaw, Myanmar. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Kloter pertama bantuan kemanusiaan dari Indonesia tiba di Bandara Naypytaw, Myanmar. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Intinya sih...
  • Pesawat TNI AU tiba di Myanmar membawa 12.030 kg logistik dan 20 tenda serbaguna
  • Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bantuan ini diperlukan oleh Myanmar karena gempa bumi menewaskan lebih dari 2.600 orang
  • Bantuan kemanusiaan Indonesia ke Myanmar merupakan salah satu yang terbesar yang pernah dikirim, dengan pengiriman tiga gelombang bantuan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pesawat Super Hercules C-130J milik TNI Angkatan Udara (AU) dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma yang membawa tim aju bantuan kemanusiaan tiba di Bandara Internasional Naypyidaw, Myanmar pada Selasa (1/4/2025).

Pesawat itu mengangkut 12.030 kilogram logistik dan alat perlengkapan, termasuk 20 unit tenda serbaguna. Ada pula sejumlah bahan kebutuhan pokok. 

Pesawat yang dipiloti Letkol Pnb Chandra Danang, turut membawa enam personel dari unsur pengamanan. 

"Setibanya di Myanmar, tim aju segera berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan kelancaran penyaluran bantuan serta mempersiapkan kedatangan bantuan Pemerintah Indonesia yang diberangkatkan dalam tahap berikutnya," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri di dalam keterangan tertulis pada Selasa (2/4). 

Saat di Myanmar, komandan misi dipimpin Kolonel Pnb Beny Aprianto. Pesawat Hercules kembali ke Indonesia pada pukul 11.36 waktu setempat pada Selasa kemarin. 

1. Indonesia berikan bantuan atas permintaan Myanmar

Kloter pertama bantuan kemanusiaan dari Indonesia tiba di Bandara Naypytaw, Myanmar. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Kloter pertama bantuan kemanusiaan dari Indonesia tiba di Bandara Naypytaw, Myanmar. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan, bantuan ini merupakan kebutuhan yang diperlukan Myanmar. Apalagi berdasarkan informasi terbaru akibat gempa bumi berkuatan 7,7 skala richter, lebih dari 2.600 orang dilaporkan tewas.

Total hampir ada 100 orang yang dikirim, termasuk di dalamnya 73 personel tim SAR.

"Kami bergerak atas permintaan dari Pemerintah Myanmar. Mereka meminta bantuan melalui Kemenlu kemudian berkoordinasi kepada kami," ujar Suharyanto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa kemarin. 

Pengiriman bantuan itu juga sudah disepakati dalam rapat tingkat menteri yang dilaksanakan pada Minggu kemarin. Rapat tersebut dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno.

2. Bantuan yang dikirim ke Myanmar termasuk yang paling besar

Gelombang kedua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar yang dikirim pada 1 April 2025 lewat Bandara Halim. (Dokumentasi Puspen TNI)
Gelombang kedua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar yang dikirim pada 1 April 2025 lewat Bandara Halim. (Dokumentasi Puspen TNI)

Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan jika bantuan kemanusiaan Indonesia ke Myanmar adalah salah satu yang terbesar yang pernah dikirim. Sebab, TNI mengirimkan dua pesawat Hercules dan satu kapal rumah sakit.

Ia mengatakan, tim SAR dari Indonesia akan berpacu dengan waktu dalam mengevakuasi korban gempa berkekuatan 7,7 skala richter. Sebab, periode emasnya sudah terlewati, yakni tiga hari.

Berdasarkan data yang ia terima per Selasa (1/4), jumlah korban tewas sudah menembus angka 2.600 jiwa.

"Tetapi, yang perlu diselamatkan, masih banyak. Kondisi tempat bapak dan ibu bertugas nanti tidak seperti di negara kita. Mungkin situasi yang akan dilewati Basarnas lebih sulit saat ini di Myanmar dibandingkan tugas pada 2023 lalu saat membantu evakuasi korban gempa di Turki dan Suriah," katanya. 

"Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan kali ini (ke Myanmar), termasuk yang paling besar karena TNI sampai mengerahkan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747," lanjut dia.

Sementara, pada Selasa kemarin pemerintah mengirimkan bantuan gelombang kedua ke Myanmar. Bantuan itu terdiri dari satu unit truk, tiga anjing pencari dan handler-nya, 17 tenda pengungsi dan peralatan penyelamatan. 

Ia menjelaskan, komunikasi di Myanmar belum berfungsi kembali. Listrik di beberapa daerah pun masih padam. Maka, ia menyadari tim pendukung bagi SAR dari Indonesia sangat terbatas.

3. Myanmar sangat membutuhkan tenda untuk tempat berteduh

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto ketika melepaskan bantuan untuk gempa Myanmar. (Dokumentasi Puspen TNI)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto ketika melepaskan bantuan untuk gempa Myanmar. (Dokumentasi Puspen TNI)

Suharyanto juga sudah menyampaikan lokasi Bandara Naypyidaw masih jauh dari titik gempa. Tim SAR dan bantuan itu harus didistribusikan lewat jalur darat. 

Di sisi lain, Suharyanto mengakui situasi keamanan di Myanmar belum kondusif pascaterjadinya kudeta sejak 2021 lalu. "Ditambah lagi situasi keamanan di sana masih belum sebaik di negara kita. Tetapi, berdasarkan informasi dari atase pertahanan, untuk Naypidaw dan Yangoon relatif aman," ujar Suharyanto. 

Ia menjelaskan bantuan dari dunia internasional termasuk Indonesia akhirnya bisa masuk lantaran ada permintaan dari junta Myanmar sendiri. Bantuan yang didistribusikan ke Myanmar diprioritaskan datang dari organisasi nonpemerintah. 

"Bantuan yang diminta bukan makanan, karena itu sudah banyak. Mereka minta tenda untuk tempat berlindung. Karena yang tidak jadi korban pun takut akan ada gempa-gempa susulan," tutur dia. 

Bantuan kloter ketiga rencananya dilepas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (3/4) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Ilyas Listianto Mujib
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us