Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Batas Minimal KTP untuk Ahok Telah Terpenuhi, Apa Langkah Selanjutnya?

Sumber gambar: detik.com

Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya kelompok relawan pendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama yang bernama Teman Ahok sudah melampaui batas minimal pengumpulan fotokopi KTP masyarakat. Proses pengumpulan ini sudah dilakukan sejak 11 April lalu. 

Dilansir dari Kompas.com, (20/4), Teman Ahok akan menyerahkan fotokopi KTP ke KPUD secara parsial. Syarat minimal yang dikeluarkan awalnya adalah sebesar 532.213 KTP. Hingga hari ini, Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan 630.834 fotokopi KTP. Itu artinya syarat awal telah terpenuhi. Selanjutnya, target mereka pada bulan Juli nanti adalah satu juta fotokopi KTP.

Masukan dari praktisi hukum mengenai pengumpulan KTP ke KPUD.

Praktisi hukum Reinhard Parapat juga memberikan masukan yang sama. Jika data KTP yang dikumpulkan Teman Ahok sudah mencapai satu juta, Teman Ahok sebaiknya tidak sekaligus menyerahkan semuanya kepada KPUD DKI Jakarta.

Sebelumnya hal yang sama juga dilakukan pada era Faisal Basri dan Biem Benjamin pada Pilkada DKI 2012. Saat itu, Faisal Basri dan Biem Benjamin merupakan calon independen. Misalnya saja teman Ahok punya satu juta KTP maka sebaiknya jangan langsung diserahkan semua. Akan lebih baik juga Teman Ahok cukup memasukkan KTP sesuai batas maksimal ditambah 10 hingga 15 persen.

Reinhard khawatir pada proses verifikasi ini bisa sarat akan kecurangan. Dukungan 100 persen saja masih bisa direkayasa. Pasalnya, saat proses verifikasi data KTP yang dikirimkan Teman Ahok kemungkinan besar akan terpotong banyak. Tidak ada jaminannya semua data KTP itu akan diverifikasi secara benar. Teman Ahok juga disarankan harus betul-betul mengawasi tahap verifikasi nanti.

PAN tolak dukung Ahok maju jalur independen.

Di sisi lain, Ketua DPW Partai Amanat Nasioanl (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) menegaskan PAN telah menutup pintu dukungannya terhadap Ahok untuk melaju menjadi calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen. Pasalnya, mereka ingin memaksimalkan peran partai. Mereka akan lebih fokus pada persiapan kader-kader yang bermutu, bermoral, beretika dan punya jiwa leadership. Jadi mereka benar-benar tidak akan mendukung yang namanya calon independen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us