Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BMKG: Dampak Perubahan Iklim Terjadi di Sejumlah Daerah Indonesia

Ilustrasi krisis iklim di planet bumi (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi krisis iklim di planet bumi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa dampak perubahan iklim telah terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Dampak perubahan iklim terhadap kondisi Indonesia yakni seperti mencairnya es di Puncak Jaya, Papua, akibat kenaikan suhu dan tren cuaca ekstrem.

Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyebut bahwa perubahan iklim telah menyebabkan tren kenaikan temperatur di Indonesia.

"Sebagai dampaknya tidak bisa dipungkiri banyak yang terjadi dengan kondisi di Indonesia, misalkan hilangnya atau mencairnya es di Puncak Jaya, di mana pada saat ini (temperatur) di permukaan es Puncak Jaya sudah di atas titik beku, sekitar lima derajat," katanya dalam diskusi virtual dikutip dari ANTARA, Rabu (2/3/2022).

 

1. Es di puncak Gunung Jayawijaya dipastikan akan mencair beberapa tahun lagi

Ilustrasi Puncak Gunung Jayawijaya, Papua (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Puncak Gunung Jayawijaya, Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Dengan demikian, kata Ardhasena, sudah dapat dipastikan bahwa beberapa tahun yang akan datang es yang berada di puncak gunung tertinggi di Indonesia itu akan menghilang.

Perubahan iklim juga berdampak dengan kenaikan frekuensi hujan ekstrem yang terjadi di banyak daerah di Tanah Air. Hujan esktrem itu kemudian menyebabkan banjir dan bencana lain yang memberikan dampak kepada manusia.

2. Perubahan iklim juga dapat sebabkan kekeringan ekstrem

Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)
Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Dia memperingatkan bahwa perubahan iklim tidak hanya dapat mengakibatkan hujan berlebih, tapi juga dapat berpotensi mengakibatkan kekeringan ekstrem.

"Sehingga itu berdampak kepada kejadian kebakaran hutan, di mana berdampak lebih lanjut kepada transboundary pollution (pencemaran asap lintas batas) dan berdampak kepada kegiatan ekonomi, transportasi dapat terhenti maupun dampak pada kesehatan," katanya.

3. BMKG perkuat mitigasi perubahan iklim

Ilustrasi aksi perubahan iklim (IDN Times/Dhana Kencana)
Ilustrasi aksi perubahan iklim (IDN Times/Dhana Kencana)

Dia menjelaskan bahwa BMKG ikut memperkuat langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, termasuk dalam kegiatan pertanian dan sektor kesehatan.

BMKG telah melaksanakan Sekolah Lapang Iklim untuk membantu para petani untuk adaptif terhadap iklim ekstrem dan perubahan iklim. Hal itu dilakukan sehingga petani dapat menyesuaikan dengan pola tanam terhadap kondisi iklim.

"Terus dilakukan juga peringatan dini untuk demam berdarah yang saat ini telah dilakukan di Jakarta, meski rencananya akan diperluas untuk daerah lainnya," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us