- Megathrust Aceh–Andaman magnitudo 9,2
- Megathrust Nias–Simeulue magnitudo 8,7
- Megathrust Batu magnitudo 7,8
- Megathrust Mentawai–Siberut magnitudo 8,9
- Megathrust Mentawai–Pagai magnitudo 8,9
- Megathrust Enggano magnitudo 8,4
- Megathrust Selat Sunda magnitudo 8,7
- Megathrust West–Central Java: magnitudo 8,7
- Megathrust East Java: magnitudo 8,7
- Megathrust Sumba: magnitudo 8,5
- Megathrust North Sulawesi: magnitudo 8,5
- Megathrust Philippine: magnitudo 8,2
- Megathrust Papua: magnitudo 8,7
BMKG Buka Suara 13 Titik Zona Megathrust di Indonesia: Tak Bisa Diprediksi

- BMKG mengonfirmasi adanya 13 zona megathrust di Indonesia, dengan 2 zona menunggu waktu untuk melepaskan energi besar.
- Identifikasi 13 zona megathrust yang memiliki potensi magnitudo gempa megathrust di atas M 8.0 hingga M 9.0 ke atas.
- Kesiapsiagaan sebagai kunci, bukan menunggu ramalan; BMKG menegaskan pentingnya mitigasi individu dan struktural serta mengikuti informasi resmi BMKG.
Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi adanya 13 zona megathrust yang mengelilingi Nusantara dengan 2 di antaranya sedang menunggu waktu untuk bisa dilepaskan energi besarnya. Meskipun demikian, BMKG menegaskan potensi ini tidak berarti gempa dapat diramalkan.
"Meskipun kemungkinan Megathrust itu ada, sampai saat ini belum ada metode dan cara yang valid untuk memprediksi gempa,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dikonfirmasi IDN Times Kamis (20/11/2025).
1. Identifikasi 13 Zona Megathrust yang mengelilingi Indonesia

Dikutip dari laman resmi Instagram BMKG, Indonesia yang berada di pertemuan lempeng tektonik utama dunia, dikelilingi oleh 13 zona megathrust yang telah dicatat dan dipetakan, membentang dari ujung barat Aceh hingga Papua.
Pemetaan ini bertujuan sebagai landasan ilmiah untuk upaya mitigasi. Dari total 13 zona yang terpetakan ini, BMKG menyebut bahwa dua di antaranya secara geologis telah lama menyimpan energi dan dikategorikan sedang "menunggu waktu" untuk melepaskan energi besarnya.
Zona-zona ini memiliki potensi magnitudo maksimum yang bervariasi. Beberapa zona dengan potensi terkuat termasuk Megathrust Aceh–Andaman dengan potensi M 9,2. Daftar lengkapnya adalah sebagai berikut.
2. Memahami ancaman dan potensi magnitudo gempa megathrust

Tak hanya itu, berdasarkan catatan BMKG, magnitude gempa megathrust dapat mencapai di atas M 8.0, bahkan hingga M 9.0 ke atas, yang berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan yang luas dan memicu tsunami.
Sebagai contoh, sejarah mencatat peristiwa dahsyat seperti Gempa Chile 1960 (M 9,5), Gempa Aceh 2004 (M 9,2), dan Gempa Tohoku Jepang 2011 (M 9,0) yang kesemuanya merupakan gempa megathrust, menunjukkan betapa besarnya dampak yang bisa ditimbulkan.
3. Kesiapsiagaan sebagai kunci, bukan menunggu ramalan

Meskipun potensi gempa megathrust dengan kekuatan masif itu nyata, BMKG menegaskan hingga kini belum ada teknologi yang bisa memprediksi waktu, lokasi, dan kekuatan gempa secara pasti.
BMKG melanjutkan, istilah "Tinggal Menunggu Waktu" yang kerap disalahartikan masyarakat bukanlah ramalan terjadinya gempa dalam waktu dekat, melainkan pernyataan ilmiah untuk menunjukkan bahwa zona tersebut telah menyimpan potensi energi besar dalam jangka waktu lama dan perlu diwaspadai.
Oleh karena itu, menurut BMKG, langkah yang paling krusial adalah kesiapsiagaan atau mitigasi individu dan struktural. Ini mencakup pembangunan infrastruktur tahan gempa sesuai standar SNI, mempelajari jalur dan titik kumpul evakuasi, serta mengembangkan kesiapsiagaan individu seperti menyimpan tas siaga (obat, air, makanan kering) dan segera melakukan evakuasi mandiri ketika merasakan guncangan kuat tanpa menunggu instruksi. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi dari kanal resmi BMKG sebagai sumber valid.



















