Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPJAMSOSTEK Lindungi Tenaga Kerja Non-ASN sebagai Tindak Lanjut Perwali Tangsel

IDN Times/Marwan F

Bintaro, IDN Times - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) mengadakan kegiatan Penyerahan Kartu Kepesertaan oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan bagi Ketua RT/RW, Guru Mengaji, Marbot Masjid, Amil Jenazah, dan Kader Kesehatan di Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (22/11).

Kegiatan tersebut terinisiasi dari kegiatan Gerakan Sadar Jaminan Sosial yang menidaklanjuti Peraturan Wali Kota Tangerang Selatan (Perwali Tangsel) Nomor 25 Tahun 2019 tentang Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaaan bagi Jajaran Non-ASN di Lingkungan Tangerang Selatan.

"Kami bersama dengan BPJS (Ketenagakerjaan) untuk mewujudkan Indonesia sejahtera. Kita akan mulai dari Tangerang Selatan, lalu dilanjutkan ke daerah-daerah lain. Saat ini, Tangerang Selatan sudah mengeluarkan Perwali yang mendukung kinerja BPJS. Jaksa harus hadir di mana pun. Kinerja BPJS bersama-sama harus kita dukung," ujar Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan, Bima Suprayoga.

1. Pemkot Tangsel memberi perhatian yang besar kepada tenaga kerja, khususnya di luar ASN

IDN Times/Marwan F

Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), E Ilyas Lubis, mengatakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memberi perhatian yang besar kepada tenaga kerja, khususnya yang di luar ASN. Melalui APBD, Pemkot Tangsel terus memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja rentan/non-ASN.

"Pelaksanaan jaminan sosial di Tangerang Selatan sangat bagus. Tenaga kerja informal ini (ketua RT/RW, guru mengaji, marbot masjid, amil jenazah, dan kader kesehatan) akan menambah unsur gotong royong yang ada di BPJS Ketenagakerjaan. Kita juga harus sama-sama menyadarkan kepada masyarakat lainnya betapa pentingnya ikut jaminan sosial. Dengan iuran yang sangat rendah (minimal ikut 2 program BPJAMSOSTEK, yakni JKK dan JKM), hanya Rp16.800 per bulan, sudah mendapatkan perlindungan maksimal," ujarnya.

Selain itu, BPJAMSOSTEK terus berupaya memberikan manfaat lebih kepada para pesertanya, salah satunya dengan meningkatkan manfaatnya. Misalnya, di dalam Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), selain dibiayai pengobatan di RS sampai sembuh, pembiayaan pengobatan di rumah (home care) juga dibiayai.

Beasiswa untuk anak dari si peserta tersebut pun ditambah, dari 1 anak menjadi 2 anak, serta dibiayai dari SD sampai S-1. Berbagai manfaat seperti itu yang akan terus dikembangkan oleh BPJAMSOSTEK.

"Kalau ada kelebihan, harus untuk peserta karena kami ini (BPJAMSOSTEK) adalah lembaga nirlaba. Tidak boleh kelebihannya diambil sendiri, harus dikembalikan kepada peserta lagi," tambah Ilyas.

2. Wakil Wali Kota Tangsel juga ingin agar para hafiz, guru silat, dan tukang gali kubur di Tangsel bisa mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan

IDN Times/Marwan F

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengucapkan terima kasih kepada BPJAMSOSTEK karena telah membiayai pengobatan salah satu petugas di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena pegawai Damkar kami yang mengalami kecelakaan kerja, sampai tempurung kepalanya harus dibuka dan memakan biaya sampai Rp300 juta, saat ini sudah pulih dan sudah di rumah," ujarnya.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan juga ingin agar para hafiz di Tangerang Selatan bisa terjamin juga kehidupannya, terutama dari segi jaminan sosialnya. Tak hanya itu, Benyamin juga berharap agar guru silat juga mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Guru silat juga minta diperlakukan sama agar mendapatkan jaminan sosialnya. Saya harap cakupan BPJS Ketenagakerjaan ini supaya lebih luas lagi dan bisa mengover profesi yang lainnya lagi," harapnya.

Pemkot Tangsel juga rencananya akan mengeluarkan perda untuk memberikan insentif (jaminan sosial, terutama Jaminan Kematian) kepada profesi gali kubur.

3. Selama 28 tahun menjadi guru mengaji, baru saat ini mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan

IDN Times/Marwan F

Salah satu peserta acara dari Forum Persatuan Guru Ngaji se-Tangerang Selatan mengungkapkan, ia sudah menjadi guru mengaji selama 28 tahun. Ia pun berujar, selama menjadi guru mengaji, baru kali ini dirinya mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan dari profesi yang sudah ditekuninya selama berpuluh-puluh tahun.

"Selama 28 tahun saya mendidik anak-anak di daerah Pamulang agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak benar dan merugikan, baik ke diri sendiri maupun ke lingkungan sekitar. Akhirnya, hari ini saya diundang untuk menjadi peserta untuk mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan," ujar pria paruh baya yang tak ingin disebutkan namanya tersebut.

"Kita ingin terus perluas kepesertaan BPJAMSOSTEK. Sebanyak Rp21,2 triliun kita sudah bayarkan (klaim) untuk para peserta secara nasional. Terakhir, semoga para pekerja Indonesia mendapatkan hak-haknya terkait jaminan sosial," pungkas Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK, Ilyas Lubis. 

Share
Topics
Editorial Team
Marwan Fitranansya
EditorMarwan Fitranansya
Follow Us