Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bupati Aceh Utara Singgung Prabowo: Gak Tahu Ada Banjir?

Bupati Aceh Utara Ismail Jalil mengeluhkan daerahnya yang tak pernah dikunjungi Presiden Prabowo Subianto selama bencana banjir dan longsor. (Youtube DPR RI).
Bupati Aceh Utara Ismail Jalil mengeluhkan daerahnya yang tak pernah dikunjungi Presiden Prabowo Subianto selama bencana banjir dan longsor. (Youtube DPR RI).
Intinya sih...
  • Bupati Aceh Utara mengeluh karena daerahnya tidak pernah dikunjungi Presiden Prabowo selama banjir bandang pada November 2025.
  • Ismail Jalil heran apakah Prabowo tidak mengetahui kabar tentang Aceh Utara yang menjadi daerah paling terdampak banjir.
  • Masyarakat Aceh Utara hanya bisa menyaksikan rumahnya hanyut dibawa air bah dari atap-atap genteng tanpa adanya perhatian serius dari pemerintah pusat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bupati Aceh Utara, Ismail Jalil, mengeluh karena daerahnya sama sekali tidak pernah dikunjungi Presiden Prabowo Subianto selama bencana banjir sejak November 2025. Keluhan itu disampaikan langsung Ismail kepada Wakil Ketua DPR Republik Indonesia, Sufmi Dasco Ahmad, dalam rapat koordinasi satgas pemulihan pascabencana Sumatra di Aceh, pada Selasa (30/12/2025).

Dia mengaku heran apakah Prabowo memang tidak mengetahui kabar Aceh Utara yang juga menjadi daerah paling terdampak dalam bencana ini. Prabowo tercatat telah mengunjungi Aceh sebanyak tiga kali, Sumatra Utara 2 kali, dan Sumatra Barat 2 kali. Di Aceh, Prabowo mengunjungi Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Takengon.

"Mungkin di Aceh Utara selama ini pak Presiden selalu ke Tamiang, Takengon Aceh Tengah, dan hadir di Pidie Jaya, termasuk Wapres . Tapi di Aceh Utara kayaknya ke mana saya rasa apa (Presiden Prabowo) nggak tahu ada banjir," kata Ismail dalam rapat tersebut. 

Ismail mengatakan, hampir semua kecamatan di Aceh Utara porak-poranda disapu banjir bandang, bahkan jaringan telekomunikasi putus.  Dia menduga kabar tentang Aceh Utara tidak viral di media sosial karena jaringan internet mati.

Menurutnya, masyarakat Aceh Utara hanya bisa menyaksikan rumahnya hanyut dibawa air bah dari atap-atap genteng tanpa adanya perhatian serius pemerintah pusat. Dia juga mengaku sempat menangis-nangis memohon bantuan helikopter ke pemerintah pusat untuk menyalurkan bantuan logistis ke masyarakat terdampak di daerahnya.

"Kami bisa melihat saja bagaimana rumah hanyut. Kemudian, bagaimana sarana ibadah hanyut. Kemudian, manusianya hanyut dibawa arus, kami hanya bisa melihat di atap-atap," kata dia.

Ismail menegaskan, tingkat kerusakan akibat bencana banjir dan longsor di Aceh Utara melebihi tsunami karena kerusakan terjadi dari hulu sampai ke hilir.

"Tapi pusat kayaknya tutup mata akibat kami tidak ada sinyal hp dan mati lampu maka tidak viral mungkin itu alasan tidak hadir," kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

Lithuania Resmi Keluar dari Perjanjian Anti-Ranjau PBB

30 Des 2025, 14:28 WIBNews