Cak Imin: Belanja Barang dan Jasa dari UMKM di Era Jokowi Baru Imbauan

Kudus, IDN Times - Cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memastikan pemerintah akan membeli minimal 75 persen belanja barang dan jasa dari produk dalam negeri jika nanti terpilih pada pemilu 2024.
Cak Imin mengatakan, strategi ini bisa menjadi salah satu solusi untuk memudahkan akses pemasaran bagi pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Cak Imin saat kampanye dan peluncuran gerakan Aminpreneur di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (23/12/2023).
"Belanja pemerintah miniminal 75 persen harus belanja ke UMKM. Ini untuk membuka pasar yang paling cepat," kata Cak Imin.
1. Cak Imin singgung Jokowi sampai marah-marah karena program ini tak jalan

Cak Imin mengatakan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat meminta supaya pemerintah belanja barang dan jasa dari produk dalam negeri untuk mengerem keran impor.
Namun kata Cak Imin program ini tak berjalan dengan maksimal karena tidak dijalankan secara sungguh-sungguh. Dia mengatakan, Presiden Jokowi sampai dua kali marah-marah.
"Pak Jokowi sampai marah dua kali. Itu karena belum ada gerakan masif, masih bersifat imbauan, bersifat aturan. Ini harus digerakkan," kata dia.
2. Harus ada kemauan politik yang kuat

Menurut Cak Imin, program ini bisa berjalan jika ada kemauan politik yang kuat dari pemerintah. Makanya kata dia, perlu diatur dalam regulasi yang menginkat karena kalau tidak begitu, maka tidak akan berjalan.
"Kalau presiden menghendaki, semua bisa, ini harus ada political will yang harus diikuti aturan main," ujar dia.
Karena itu, menurut Cak Imin perlu ada gerakan yang masih dari pemerintah untuk belanja barang dan jasa dari produk dalam negeri untuk menaikkan produk UMKM Indonesia.
"Tapi kalau sekadar aturan. Imbauan nggak akan. Kalau gerakannya masif itu baru bisa di Indonesia ini, tapi kalau sekadar aturan apalagi imbauan, nggak akan (berjalan)," kata dia.
3. Pemerintah belum punya gerakan untuk naikkan kelas produk dalam negeri

Sebelumnya, pada debat putaran kedua semalam, Cak Imin juga mengkritik upaya pemerintah karena belum ada gerakan signifikan yang dilakukan untuk meningkatkan produk dalam negeri berstandar internasional.
Menurut dia, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi dan UMKM belum pernah melakukan gerakan tersebut hingga saat ini.
Cak Imin berpendapat, supaya produk dalam negeri bisa bersaing dalam perdagangan internasional, maka harus punya standar yang baik.
"Semuanya, kayak tumbuh sendiri-sendiri tidak ada gerakan yang lebih terstruktur dari Kemendag, Kemenkop UMKM, dalam satu gerakan untuk meningkatkan kualitas untuk meningkatkan (produk dalam negeri) standar internasional," kata Cak Imin.