Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cegah Judi Online, Kapolri Minta Orang Tua Sering Cek HP Anak

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan judi online menjadi salah satu masalah yang dihadapi berbagai kalangan. Bahkan, sudah ada anak-anak yang terpapar.

"Judi online ini memang masuk hampir di semua kalangan saat ini dengan berbagai macam pola dan modus mereka, untuk mengubah permainan-permainannya, sehingga kemudian anak-anak di bawah umur kemudian tertarik untuk ikut," ujar Kapolri dalam Pembukaan Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

1. Judi online harus dihentikan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (IDN Times/Aryodamar)

Kapolri menegaskan judi online harus dihentikan, tujuannya agar negara tidak mengalami kerugian akibat masalah ini.

“Tentunya menjadi PR (pekerjaan rumah) kita karena dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) ini menyampaikan bahwa akumulasi uang kita yang keluar capital outflow ke negara-negara luar ini ratusan triliun, dan ini tentunya harus kita cegah,” ujar dia.

2. Permainan judi online lebih privat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (IDN Times/Aryodamar)

Mantan Kabareskrim itu mengatakan permainan judi online saat ini lebih privat, sehingga sulit diawasi. Oleh karena itu, orang tua diminta harus sering mengecek ponsel anaknya.

“Karena bermain judi online ini lebih privat, sehingga sulit diawasi, sulit untuk dikontrol, sehingga mau tidak mau kita harus rajin cek handphone-nya anak-anak kita,” ujarnya.

“Karena kalau tidak begitu, tentunya ini pelan-pelan generasi muda kita akan mengalami kerusakan,” sambung Kapolri.

3. Sebanyak 80 persen pelajar atau mahasiswa main judi online

ilustrasi judi online (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, PPATK mencatat 80 persen kelompok pelajar dan mahasiswa melakukan transaksi judi online. Nilainya rata-rata di bawah Rp100 ribu per hari.

"Mereka rata-rata bertransaksi kecil, di bawah Rp100 ribu, tetapi jika dikalikan jumlah pemain yang begitu besar, dampaknya sangat signifikan," kata Koordinator Kelompok Humas PPATK, Natsir Kongah, Sabtu, 30 November 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us