Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEK FAKTA: 200 Ribu Buruh Akan Hadiri May Day 2025 di Monas?

Suasana Demo Buruh (May Day) 2024 pada Rabu (1/5/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Suasana Demo Buruh (May Day) 2024 pada Rabu (1/5/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Sebanyak 200 ribu buruh akan meramaikan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Monas, Jakarta Pusat.
  • Acara tersebut diperkirakan dihadiri lebih dari 200 ribu buruh dan keluarganya, serta masyarakat luas.
  • May Day 2025 akan membawa enam isu utama yang menjadi harapan buruh Indonesia, termasuk kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sekitar 200 ribu buruh disebut akan meramaikan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Kamis (1/5/2025).

Kabar tersebut beredar luas di jejaring media sosial, salah satunya berupa poster imbauan agar masyarakat menghindari ruas jalan sekitar Monas.

Lantas benarkah kabar tersebut?

1. Dikonfirmasi Presiden Partai Buruh

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam konferensi pers di halaman Gedung Kemnaker Jakarta. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam konferensi pers di halaman Gedung Kemnaker Jakarta. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyampaikan, peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 akan dipusatkan di Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (1/5/2025). 

"Acara ini diperkirakan akan dihadiri lebih dari 200 ribu buruh beserta keluarganya serta masyarakat luas yang ingin bergabung dalam gelombang solidaritas kelas pekerja," ujar Said Iqbal dalam keterangannya.

"Momentum tahunan ini tidak hanya akan diisi dengan orasi perjuangan, tetapi juga konser musik dari grup legendaris Indonesia seperti Tipe-X dan Wali, sebagai simbol bahwa perjuangan dan kebudayaan berjalan seiring," sambung dia.

2. Ada enam isu yang dibawa pada May Day 2025

Buruh berkumpul di Jalan Ahmad Yani Surabaya sebelum menggelar aksi May Day di Kantor Gubernur Rabu, (1/5/2024). (IDN Times/Rachmaddani Saputra)
Buruh berkumpul di Jalan Ahmad Yani Surabaya sebelum menggelar aksi May Day di Kantor Gubernur Rabu, (1/5/2024). (IDN Times/Rachmaddani Saputra)

Said Iqbal menegaskan, May Day 2025 secara khusus akan membawa enam isu utama yang menjadi harapan buruh Indonesia.

Adapun keenam isu yang menjadi tuntutan buruh itu yakni hapus outsourcing, bentuk Satgas PHK, wujudkan upah layak, lindungi buruh dengan mengesahkan RUU Ketenagakerjaan baru, lindungi Pekerja Rumah Tangga dan sahkan RUU PPRT, serta berantas korupsi dan sahkan RUU Perampasan Aset.

"May Day adalah momentum bagi kaum buruh untuk menyuarakan harapan. Buruh tidak hanya menuntut, tapi juga menawarkan jalan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. May Day bukan sekadar perayaan, melainkan panggung untuk menyuarakan keadilan sosial dan hak-hak pekerja. Keenam isu ini merupakan cermin dari kebutuhan nyata buruh Indonesia,” tegasnya.

Said Iqbal menyebut, acara ini juga akan dihadiri oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, serta pimpinan serikat buruh sedunia dari International Trade Union Confederation (ITUC). Sejumlah Menteri Kabinet dan Pimpinan DPR RI juga dijadwalkan hadir dalam peringatan May Day tahun ini.

3. May Day digelar di berbagai daerah

Anggota Partai Buruh ketika melakukan unjuk rasa di Bunderan Patung Kuda Arjuna Wiwaha. (IDN Times/Amir Faisol)
Anggota Partai Buruh ketika melakukan unjuk rasa di Bunderan Patung Kuda Arjuna Wiwaha. (IDN Times/Amir Faisol)

Lebih lanjut, Said Iqbal memastikan, peringatan May Day 2025 juga akan digelar secara serentak di berbagai daerah di Indonesia. Tercatat lebih dari 1 juta buruh akan turun ke jalan di sedikitnya 15 kabupaten/kota, antara lain Surabaya, Semarang, Lampung, Medan, Palembang, Makassar, Batam, Cirebon, Palembang, Serang, Bekasi, Tangerang, Gresik, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, dan berbagai daerah yang lain.

KSPI berharap, pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk tidak sekadar hadir secara simbolis, tetapi benar-benar mendengar dan menindaklanjuti enam isu yang disampaikan. 

"Sebab hanya dengan komitmen kuat terhadap perlindungan dan kesejahteraan pekerja, Indonesia dapat mewujudkan tatanan ketenagakerjaan yang manusiawi, inklusif, dan bermartabat bagi seluruh rakyatnya," imbuhnya.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us