Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEK FAKTA: Luhut Hengkang dari Indonesia Bila China Tak Kelola Bandara IMIP

Luhut Pandjaitan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Pandjaitan (www.instagram.com/@luhut.pandjaitan)
Intinya sih...
  • Tidak ada artikel resmi yang mengungkap kalimat Luhut
  • Luhut buka suara soal asal usul bandara IMIP di Morowali
  • Kalimat Luhut di media sosial hoaks
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sosok Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Pandjaitan, viral di media sosial terkait pernyataannya mengenai Bandara Morowali, Sulawesi Tengah. Ia disebut rela membela China agar tetap mengelola Bandara Morowali. Bila dilarang, maka mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) itu bakal hengkang dari Indonesia. Pernyataan itu semakin meyakinkan disampaikan langsung oleh Luhut, karena seolah menjadi judul pemberitaan media arus utama.

"Luhut = biarkan China mengelola Bandara Morowali, kalau tidak saya keluar dari negara ini. Netizen = pergi lah, jangan kembali lagi biar NKRI aman dan damai..," demikian tertulis di akun Facebook Metro Bali, dikutip Minggu (28/12/2025).

Kalimat Luhut itu diunggah oleh akun Metro Bali di media sosial pada 16 Desember 2025. Unggahan tersebut disukai lebih dari 11 ribu pengguna Facebook dan menuai lebih dari 13 ribu komentar.

Lantas, benarkah Luhut pernah melontarkan kalimat itu?

1. Tidak ada artikel resmi yang mengungkap kalimat Luhut

Luhut Pandjaitan
Unggahan di akun media sosial Metro Bali yang menampilkan pernyataan Luhut Pandjaitan. (Tangkapan layar akun media sosial Metro Bali)

IDN Times melakukan penelusuran ke media arus utama yang diklaim memuat pemberitaan itu. Namun, hasilnya unggahan di Metro Bali itu telah dimodifikasi. Judul asli dengan foto Luhut itu yakni "China Dianggap Jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya." Artikel yang diturunkan pada 2024 lalu itu berisi wacana pemerintah menerapkan tarif bea masuk yang lebih besar terhadap produk impor China.

Pemerintah ketika itu berencana memperketat pengawasan atas impor, terutama pakaian bekas atau selundupan yang masuk ke Indonesia. Bea masuk yang akan dikenakan diwacanakan mencapai 200 persen.

2. Luhut buka suara soal asal usul bandara IMIP di Morowali

Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Pandjaitan di Bali. (www.instagram.com/@luhut.pandjaitan)
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Pandjaitan di Bali. (www.instagram.com/@luhut.pandjaitan)

Sementara, Luhut memang mengeluarkan pernyataan mengenai asal usul Bandara Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang ada di Morowali. Keterangan itu disampaikannya untuk merespons tuduhan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin tidak ada aparat keamanan di bandara milik swasta itu. Sehingga, diduga ada penerbangan langsung dari Bandara IMIP ke luar Indonesia.

Di dalam keterangannya, Luhut mengakui izin pembangunan Bandara Khusus IMIP dikeluarkan saat Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo berkuasa.

Perizinan terkait lapangan terbang, sambung Luhut, diputuskan setelah rapat bersama menteri kabinet terkait. Hal itu demi memberikan kemudahan bagi investor yang ingin masuk berinvestasi di proyek hilirisasi yang ada di Morowali.

"Mengenai izin pembangunan lapangan terbang, keputusan itu diambil dalam rapat yang saya pimpin bersama sejumlah instansi terkait. Itu diberikan sebagai fasilitas bagi investor, sebagaimana lazim dilakukan di negara-negara seperti Vietnam dan Thailand," ujar Luhut dalam catatannya pada 1 Desember 2025.

3. Kalimat Luhut di media sosial hoaks

Hoaks
Ilustrasi hoaks (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dengan begitu, maka unggahan di akun media sosial Metro Bali itu tidak mencerminkan informasi yang benar atau hoaks. Sebab, Luhut tak pernah menyampaikan kalimat seperti yang diunggah di medsos.

Media arus utama yang dijadikan rujukan tidak pernah menurunkan pemberitaan dengan judul tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

CEK FAKTA: Benarkah Australia Pernah Tagih Bantuan Rp13 Triliun untuk Aceh?

28 Des 2025, 21:06 WIBNews