CEK FAKTA: Paspampres Geser Jemaah Salat Jumat Demi Wapres Gibran

Jakarta, IDN Times - Viral di media sosial video tentang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menggeser sejumlah jemaah yang berada di sebuah masjid.
Dalam narasi di TikTok, Instagram, dan X itu, disebutkan Paspampres menggeser beberapa orang jemaah yang sudah duduk di masjid agar memberikan tempat untuk Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu membuat pro dan kontra di kalangan warganet.
Mereka menganggap semua umat yang ada di masjid statusnya sama di hadapan Allah SWT. Dengan begitu, semua yang datang lebih dulu berhak mengisi shaf salat paling depan.
Namun, ada juga yang menyatakan hal itu tak masalah sebagai bentuk penjagaan terhadap Wakil Presiden.
Benarkah kejadian tersebut?
1. Respons Paspampres

Wakil Komandan Paspampres, Brigjen Samson Sitohang, mengatakan, peristiwa itu terjadi di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang. Ketika itu, Gibran hendak melaksanakan salat Jumat, pada (13/12/2024).
Namun pihaknya membantah, adanya pengusiran terhadap beberapa orang tersebut.
"Kalau yang di Semarang, jadi begini, sebenarnya itu tidak penggeseran, apalagi pengusiran. Itu anggota saya hanya merapikan dan merapatkan shaf sehingga lebih muat lagi personel yang lain," ujar Samson di Istana Wakil Presiden, Rabu (18/12/2024).
"Nah, kemudian, kan ada yang berdiri, kalau tidak salah di TikTok itu. Itu justru malah anggota saya sendiri, ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat (menempati) lah, untuk penjabat yang lain. Nah, itu sama sekali tidak ada penggeseran, apalagi pengusiran tidak ada sama sekali," ujar dia.
Dia mengklaim, ada sejumlah anggota Paspampres yang lebih dulu ditempatkan di masjid sehingga ketika Gibran datang, mereka bisa bergeser.
"Memang dia ditempatkan awal di situ supaya Bapak Wapres datang (dapat tempat) dan itu memang tidak shaf yang paling depan, di shaf-shaf agak tengah. Keempat kalau gak salah, ya, shaf keempat itu. Jadi tidak paling depan itu memang," kata dia.
2. Anggap penyebar video pihak tak bertanggung jawab

Dalam kesempatan itu, Samson menganggap penyebar video merupakan pihak yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, Gibran juga kerap memberikan arahan kepada Paspampres untuk selalu bersikap humanis.
"Biasalah, ini kan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, itu kalau saya bilang. Jadi, kita punya protap sendiri, apalagi Bapak Wapres itu selalu menekankan kepada kita untuk selalu humanis pada masyarakat. Itu poin penting yang saya ingat, kemudian selalu mengutamakan kepentingan masyarakat," ucap dia.
3. Imbau masyarakat tak mudah buat narasi negatif

Lebih lanjut, Samson mengimbau masyarakat untuk tidak mudah membuat narasi negatif di media sosial. Sebab, kata Samson, hal itu akan menjelekkan pimpinannya.
"Jadi, memang terkait dengan TikTok yang viral ini, ini kan sama dengan mendiskreditkan pimpinan kita. Saya rasa tidak perlu seperti itu, ya. Itu apalagi di tempat ibadah, orang lagi salat semua, tapi ada momen yang dimanfaatkan oleh orang tertentu yang tidak bertanggung jawab sehingga viral hal tersebut. Sebenarnya itu pengamanan protap yang kita laksanakan di Paspampres sendiri," ujar dia.
Meski demikian, Paspampres tidak akan melakukan pengusutan terhadap siapa penyebar video tersebut.