Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cek Kesehatan Gratis di Jakarta Dibatasi 30 Orang per Hari

Konferensi Pers Persiapan Peluncuran Cek Kesehatan Gratis di Kemenkes (IDN Times/Lia Hutasoit)
Intinya sih...
  • Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi layanan cek kesehatan gratis hanya untuk 30 orang per hari sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan.
  • Tahap awal, 44 puskesmas di kecamatan se-Jakarta telah siap melayani warga yang akan menjalani cek kesehatan gratis dengan persiapan tenaga kesehatan dan sarana prasarana.
  • Masyarakat dapat mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) untuk memanfaatkan cek kesehatan gratis, kemudian mengisi data profil secara lengkap dan memilih tempat pemeriksaan serta tanggal pemeriksaan.

Jakarta (ANTARA) - Untuk menghindari membeludaknya antrean cek kesehatan gratis, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi layanan hanya 30 orang per hari, sesuai ketentuan dari Kementerian Kesehatan.

"Tahap awal, Kementerian Kesehatan sudah menentukan kuota 30 orang, kami akan membatasi kuota sampai 30," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Minggu (9/2/2025), dikutip dari ANTARA.

Kendati demikian, Pemerintah Provinsi Jakarta tak menutup kemungkinan untuk menerima jumlah pasien lebih dari kuota yang disediakan. "Kalau kami mampu melayani lebih dari itu, kami akan buka kuota lebih dari itu," kata Ani.

1. Tahap awal, 44 puskesmas di kecamatan se-Jakarta telah siap

Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang dipusatkan di Puskesmas Saradan Madiun. IDN Times/ Riyanto.

Cek kesehatan gratis merupakan langkah untuk mengurangi risiko kesehatan, mendeteksi dini berbagai penyakit, dan mencegah kematian yang tidak perlu dan dapat dicegah.

Pada tahap awal, sebanyak 44 puskesmas di kecamatan se-Jakarta telah siap untuk melayani warga yang akan menjalani cek kesehatan gratis. Begitu juga dengan tenaga kesehatan maupun sarana dan prasarana.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta menyiagakan petugas kesehatan yang saat ini tersedia, sehingga tak ada penambahan jumlah personel.

"Kami sudah melakukan simulasi, sudah menghitung dan sejauh ini kami berkesimpulan sudah bisa dilakukan dengan sumber daya yang ada," kata dia.

2. Alur menggunakan cek kesehatan gratis

Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi saat meninjau Puskesmas Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2025). (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Masyarakat yang ingin memanfaatkan cek kesehatan gratis, dapat mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM).

Setelah itu, mengisi data profil secara lengkap, dan memilih tempat pemeriksaan seperti di puskesmas atau klinik yang terdaftar di SSM.

Langkah berikutnya, memilih tanggal pemeriksaan yang dapat dipilih saat hari H ulang tahun sampai 30 hari setelah hari ulang tahun (H+30).

Masyarakat wajib mengisi formulir skrining mandiri setelah mendapatkan notifikasi di aplikasi SSM pada H-7.

Selanjutnya, masyarakat bisa datang ke puskesmas atau klinik sesuai tempat dan tanggal yang telah dipilih di aplikasi tersebut.

3. Bila ada risiko penyakit, masyarakat akan dianjurkan melakukan pemeriksaan lebih lanjut

RS Tempat Tidur (pixabay/pixabay/ilustrasi artikel)

Dalam pelaksanaan, masyarakat akan langsung diarahkan pada ruang layanan sesuai kategori usia.

"Di puskesmas itu ruang layanannya sudah dibagi per lantai sesuai klaster. Kalau anak-anak dibawa ke lantai anak-anak. Kalau dewasa ke lantai dewasa. Itu untuk memecah antrean juga," kata Ani.

Setelah diperiksa dan ditemukan risiko penyakit tertentu, masyarakat akan dianjurkan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kalau sakit, sakitnya bisa diobati di puskesmas, kami langsung lakukan pengobatan di Puskesmas. Kalau harus akses RSUD, ya ke RSUD melalui skema JKN," ujar Ani.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us