Dapat Hibah Kapal Patroli, TNI Kirim Prajurit ke Jepang

- TNI mengirim prajurit ke Jepang untuk belajar pengoperasian kapal patroli cepat yang dihibahkan ke Indonesia.
- Dua kapal patroli cepat baru dari Jepang akan ditempatkan di Lanal Balikpapan untuk memperkuat pengamanan Ibu Kota Nusantara.
- Kapal patroli cepat hibah dari Jepang akan selesai dibangun dan tiba pada 2025, dengan partisipasi Jepang dalam latihan Super Garuda Shield tahun ini.
Jakarta, IDN Times - TNI telah mengirim sejumlah prajurit ke Jepang untuk belajar pengoperasian kapal patroli cepat yang dihibahkan ke Indonesia.
Total, ada dua kapal patroli cepat yang didonasikan Negeri Sakura. Kapal patroli cepat itu baru dan masih dibangun.
"TNI AL juga telah melakukan hal-hal spesifik seperti mengirim prajurit ke Jepang untuk mengoperasikan kapal tersebut. Kami telah melakukan persiapan teknis seperti itu," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi ketika dikonfirmasi pada Minggu (27/4/2025).
Pengiriman prajurit TNI merupakan prosedur yang harus dilakukan ketika TNI akan menerima alutsista baru dari negara lain. Diharapkan prajurit dapat mempelajari lebih dalam tentang tata cara pengoperasian kapal.
"Nanti diharapkan ilmu pengetahuan tentang tata cara perawatan kapal dapat disampaikan ke personel TNI yang lain, sehingga dua kapal hibah tersebut dapat menjalani perawatan dengan baik di Indonesia," kata jenderal bintang satu itu.
Di mana kapal patroli cepat itu akan ditempatkan?
1. Dua kapal patroli cepat akan ditempatkan di Lanal Balikpapan

Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Muhammad Ali, mengatakan jika dua kapal patroli hibah dari Jepang akan memperkuat Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur. Tujuannya untuk memperkuat pengamanan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Karena IKN memang saat ini di Balikpapan, di Lanal-nya, di Lantamal (Pangkalan Utama TNI AL), itu masih kurang untuk patrol boat-nya (kapal patroli)," ujar Ali di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur pada Februari 2025 lalu.
Ia menambahkan kapal hibah tersebut ditempatkan di IKN karena mempertimbangkan aspek geografis IKN.
"IKN itu kan ada sungai, dan kapal ini kecil, 18 meter, bisa masuk ke dalam sungai-sungai dan bisa melaksanakan patroli keamanan untuk di wilayah IKN," tutur dia.
Kapal patroli cepat itu memiliki panjang 18 meter, lebar 5 meter, dan kecepatan mencapai 40 knot, serta berkapasitas sebanyak dua awak kapal dan 14 penumpang.
2. Kapal patroli cepat diperkirakan tiba di Indonesia pada 2025

Ali memperkirakan kapal patroli cepat hibah dari Jepang akan selesai dibangun dan tiba pada 2025. Waktu pembangunan kapal patroli itu memakan waktu, kata Ali, sekitar 1,5 tahun.
Setelah selesai dibangun, TNI AL akan melengkapi dua kapal patroli tersebut dengan persenjataan yang diproduksi dari dalam negeri. "Hibah kapal Jepang sudah disetujui oleh DPR," ujar Ali.
3. Jepang akan ikut latihan bersama TNI di Garuda Super Shield

Sementara, Kapuspen Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi memastikan angkatan bersenjata Jepang akan ikut dalam ajang latihan bersama Super Garuda Shield yang bakal dihelat tahun ini.
Kepastian itu diperoleh usai Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri, Jenderal Yoshida Yoshihide ke Mabes Cilangkap, Jakarta Timur.
"JSDF akan berpartisipasi dalam latihan Super Garuda Shield yang akan datang pada tahun 2025, yang akan meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan antara kedua pasukan, TNI dan JSDF sendiri," ujar Kristomei.
Ia menjelaskan, keikutsertaan Jepang dalam ajang Super Garuda Shield memberikan banyak dampak baik bagi Indonesia.
Melalui ajang latihan tahunan itu, Indonesia dapat menyerap ilmu pertahanan seperti strategi perang dan pertukaran teknologi militer dari Jepang dan negara peserta lainnya.
Selain itu, kata Kristomei, ajang Super Garuda Shield juga dapat mempererat hubungan bilateral antara Jepang dan Indonesia.