Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dari Ruang Sidang DPR untuk Palestina: Setop Genosida!

IMG-20250724-WA0013.jpg
DPR menggelar rapat paripurna jelang masa reses. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Anggota DPR melakukan aksi solidaritas untuk Gaza dengan mengangkat poster di tengah rapat paripurna
  • DPR desak Israel hentikan genosida di Gaza
  • Dukungan Indonesia pada Palestina tak akan redup oleh dentuman senjata.

Jakarta, IDN Times - Jerit tangis anak-anak Palestina menggema di ruang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/7/2025). Sebuah tayangan video memperlihatkan situasi yang kian memburuk di Gaza akhir-akhir ini.

Suara tangis itu bukan karena mereka kehilangan mainannya seperti anak-anak di belahan dunia lain yang hidup dalam kedamaian, tetapi karena mereka kehilangan rumah, keluarga, dan masa depan yang direnggut.

Inilah kenyataan yang dialami ribuan anak Palestina—tumbuh besar di bawah bayang-bayang perang dan penjajahan. Tangisan mereka bukan hanya ekspresi duka, tapi bentuk perlawanan. Mereka tumbuh dalam suara bising ledakan bom, namun tidak kehilangan harapan.

Jerit tangis anak-anak di tanah Gaza kini menemukan tempatnya di ruang sidang dan hati wakil rakyat di Indonesia. Ini sekaligus bentuk dukungan moral bangsa Indonesia bagi anak-anak Palestina yang menjadi korban kekejaman genosida Israel.

"Hari ini, situasi di Gaza di Palestina semakin memperihatinkan. Tidak cukup dengan senjata ketika mereka tidak bisa dibunuh dengan bom dan senjata, Israel melakukan pembunuhan dengan malaparkan rakyat di Gaza," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, saat interupsi di tengah rapat paripurna.

1. DPR desak Israel hentikan genosida di Gaza

WhatsApp Image 2025-07-08 at 11.15.51.jpeg
Rapat Paripurna DPR, Fraksi PDIP Minta Pemerintah Tindak Lanjuti 14 Masalah Temuan BPK (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ratusan anak-anak di Gaza terus berjatuhan. Genosida masih menghantui—mengubur dalam-dalam masa harapan mereka. Bagi anak-anak di sana, sebutir nasi jadi barang yang sangat berharga.

"Tiap hari puluhan hingga ratusan anak-anak, mayoritas anak-anak dan orang tua meninggal karena kelaparan dan kehausan," kata Sukamta.

Dia mengajak semua anggota DPR RI yang hadir dalam rapat paripurna hari itu, untuk mengangkat poster bertuliskan "Selamatkan Anak Palestina" dan "Stop Genocide!". Aksi ini bukan hanya simbolik, tapi penanda bahwa RI konsisten berdiri bersama rakyat Palestina.

"Oleh karena itu, mohon agar kita, DPR RI, bisa menunjukkan support untuk penghentian genosida di Gaza, dan mohon kepada pimpinan dan seluruh anggota berkenan untuk menyampaikan poster simbol sebagai dukungan DPR RI untuk stop genosida di Gaza," kata Sukamta.

2. Dukungan RI bagi kemerdekaan Palestina terus mengalir

ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Moslem Danesh)
ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Moslem Danesh)

Dukungan bagi bangsa Palestina terus mengalir hingga ke ruang sidang di Parlemen, agar suara anak-anak di Gaza tak teredam oleh dentuman senjata. Ratusan anggota berdiri sambil mengangkat poster stop genosida. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa dukungan bagi bangsa Palestina tak akan redup oleh dentuman senjata.

Poster bertuliskan "Selamatkan Anak Palestina" dan "Stop Genocide" bukan sekadar penghibur bagi anak-anak di Gaza, tetapi simbol kepekaan yang akan terus disuarakan untuk meredam dentuman senjata yang kian menggema di langit Gaza.

"Terima kasih Pak Sukamta, kita atas apa yang disampaikan Pak Sukamta, pimpinan menerima ini untuk kita sama-sama mengangkat poster yang sudah tersedia," ucap Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, saat memimpin rapat.

3. PBB sebut 1.054 orang tewas di Gaza ketika mencoba mendapatkan makanan

Potret situasi di Gaza, dampak dari operasi militer Israel yang semakin intensif sejak pihaknya melancarkan serangan di wilayah kantong tersebut pada 7 Oktober 2023. (x.com/antonioguterres)
Potret situasi di Gaza, dampak dari operasi militer Israel yang semakin intensif sejak pihaknya melancarkan serangan di wilayah kantong tersebut pada 7 Oktober 2023. (x.com/antonioguterres)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat pasukan Israel telah membunuh lebih dari 1.000 warga Palestina yang berusaha mencari bantuan, sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel mulai beroperasi pada akhir Mei.

Melansir Al Jazeera, Selasa, 22 Juli 2025, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 43 warga Palestina, termasuk 10 pencari bantuan.

“Pada 21 Juli, kami mencatat 1.054 orang tewas di Gaza ketika mencoba mendapatkan makanan; 766 di antaranya terbunuh di sekitar lokasi GHF dan 288 di dekat konvoi bantuan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya,” kata juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Thameen Al-Kheetan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut pengeboman, kekurangan gizi, dan kelaparan terus dihadapi 2,3 juta warga Palestina di Gaza menjadi pertunjukan horor.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us