Linimasa Aksi Bela Palestina #1712 di Lapangan Monas

Laporan Helmi Shemi dan Vanny El Rahman
Jakarta, IDN Times - Ribuan orang dari berbagai dearah hari ini mengikuti Aksi Bela Palestina #1712 di Monas, Jakarta Pusat. Aksi ini sebagai bentuk kecaman sekaligus penolakan atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Kepolisian mengerahkan sekitar 20.000 personel untuk mengamankan jalannya aksi solidaritas yang diawali dengan salat Subuh berjamaah di Masjid Istiqlal itu. Pengamanan juga dibantu prajurit TNI, dan Satpol PP, serta pihak terkait lainnnya.
Selain di Monas, Aksi Bela Palestina juga rencananya akan dilakukan di depan gedung Kedutaan Besar AS di Jalan Meda Merdeka Selatan, yang tak jauh dari Monas. Ikuti perkembangan Aksi Bela Palestina di halaman ini.
[UPDATES]
1. Datang dari Solo, Dokter Ini Bagikan Makanan ke Peserta Aksi Bela Palestina
Laporan IDN Times, Helmi Shemi dan Vanny El Rahman
Jakarta, IDN Times - Aksi Bela Palestina yang diselenggarakan di Monas, tidak hanya menyuarakan kecaman dan penolakan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Sejumlah kelompok atau organisasi relawan juga hadir untuk memberikan makanan dan minuman secara cuma-cuma, kepada demonstran lainnya.

Seperti yang dilakukan Hilal Ahmar Society Indonesia yang memberikan makanan berupa roti dan minuman secara cuma-cuma. Mereka membagikan makanan ringan itu di dekat Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Kami bawa 3.000 roti dan 16 dus minuman," ujar relawan bernama Galih kepada IDN Times, Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12).

Pria yang berprofesi sebagai dokter itu bersama 11 rekannya sengaja datang dari Solo, Jawa Tengah untuk mengikuti aksi ini. Tidak hanya logistik, mereka juga menyediakan bantuan medis.
"Kami juga ada dokter dan perawat untuk memberikan bantuan medis kepada mereka yang ikut aksi ini," imbuh dia.

Hal serupa juga dilakukan komunitas Sekolah Relawan dari Depok, Jawa Barat. Mereka memberikan roti, jeruk, minuman, serta bantuan medis yang mereka dapatkan dari donatur.
"Kami berangkat dari jam tiga pagi, cari tempat dulu. Insya Allah emang niatnya bantu aksi ini," kata salah satu anggota mereka.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah ormas Islam akan menggelar Aksi Bela Palestina, di silang Monas, Jakarta Pusat, hari ini. Aksi dimulai dengan salat Subuh berjamaah di Masjid Istiqlal.
[UPDATES]
2. Seruan Takbir Hingga Lantunan Indah Opick Kobarkan Semangat Peserta Aksi 1712
Laporan IDN Times, Helmi Shemi dan Vanny El Rahman
Jakarta, IDN Times - "Satu kata untuk Palestina, Jihad! Dua kata untuk Palestina, Jihad Fi Sabilillah! Tiga kata untuk Palestina, Jihad Fi Sabilillah Allahu Akbar!" seru sang orator membakar semangat peserta Aksi Bela Palestina #1712.
Monas sudah dipenuhi jutaan umat Muslim dari berbagai daerah sejak pagi, untuk mengikuti aksi ini. Mereka ada yang hadir bersama teman hingga keluarganya.

Mereka juga umumnya mengenakan identitas Palestina, seperti bendera, syal, dan ikat kepala yang bertulikan kalimat tahlil.
"Umat Islam cinta keindahan. Jadi jangan buang sampah sembarangan dan jangan menginjak rumput," imbau orator aksi di atas panggung.

Terlihat beberapa peserta aksi duduk di trotoar jalan sambil menikmati sarapan yang dibagikan. Ada juga beberapa relawan yang mendatangi peserta aksi dengan membawa kotak amal. Hasil galangan dana tersebut nantinya akan dikirim sebagai sumbangan masyarakat Indonesia kepada Palestina.
Turut hadir pada Aksi Bela Palestina 1712 adalah penyanyi religi kondang yang akrab disapa Opick. Sebelum menghibur peserta aksi, dia membakar semangat ribuan manusia itu.
"Yakin mau jihad Indonesia? Kalau Palestina butuh kita, siap tidak? Ayo bersama-sama Irhamna Ya Allah," seru Opick.
[UPDATES]
3. 800 Polisi Jaga Kedubes Amerika Serikat
Laporan IDN Times, Helmi Shemi dan Vanny El Rahman
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 800 polisi bersiaga di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk pengamanan Aksi Bela Palestina.
Dari pantuan IDN Times, Selasa (17/12), pengamanan dilakukan kepolisian dengan membatasi Jalan MI Ridwan Rais menuju Jalan Medan Merdeka Selatan, dengan kawat duri hingga di depan Kedubes Amerika.

Selain itu pihak kepolisian juga menyiapkan peralatan antihuru-hara dan lima kendaraan Barracuda. Hingga kini, belum ada massa yang berkumpul di depan Kedubes Amerika.
Massa berbondong-bondong masuk ke Monas untuk melakukan aksi penolakan keputusan Donald Trump yang menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
[UPDATES]
4. Ketua MUI: Kami Siap Boikot Amerika Serikat
Laporan Helmi Shemi, Vanny El Rahman, Uni Lubis
Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin beserta jajarannya tiba di silang Monas, yang sekaligus menandakan rangkaian Aksi Bela Palestina #1712 resmi dibuka.
Sebelum Ma'ruf Amin membuka acara ini, aksi diawali dengan lantunan ayat suci Alquran Surat Al-Isra pada 06.43 WIB dan lagu Indonesia Raya serta tembang tentang kemerdekaan Palestina.
"Palestina berdaulat. Palestina bedaulat. Palestina berdaulat," seru Ma'ruf kepada seluruh peserta aksi.

Dalam sambutannya, Ma'ruf mengajak seluruh umat Muslim untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
"Hari ini kita berkumpul untuk membela saudara kita di sana. Oleh karena itu, umat Muslim wajih mendukung," imbau Ma'ruf yang disambut tiga kali takbir peserta aksi.
Kiai yang juga menjabat sebagai Rais Am Nahdlatul Ulama (NU) itu menyebutkan, nantinya peserta aksi akan bertemu dengan perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
"Kalau masih tidak mau mendengar (aspirasi umat Islam), kita boikot. Boikot. Boikot," tegas dia.
Selain jajaran MUI, Aksi #1712 Bela Palestina juga dihadiri Ketua MPR Zukifli Hasan, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saefuddin, Jajaran Pengurus Muhammadiyah, Jajaran PBNU, dan Ketua FPI.

Sementara, Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bahtiar Nasir mengusulkan kepada Pemerintah RI, untuk menarik Dubes RI di AS.
"Kami akan usul Pemerintah RI tarik Dubes RI di Washington DC dan memulangkan Dubes AS di Indonesia, sampai Trump batalkan keputusan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," ujar Bahtiar kepada IDN Times, saat dihubungi.
Ketua Alumni Madinah Islamic University se-Indonesia itu menegaskan, Indonesia bela Palestina bukan hanya soal agama, tapi juga amanat konstitusi UUD 1945.
5 Imbauan MUI terkait Kebijakan Donald Trump
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara sepihak, sudah menciderai rasa keadilan dunia internasional, dan melanggar hak asasi manusia (HAM) rakyat Palestina.
"Serta merusak perdamaian antara Israel dan Palestina. OKI (Organisasi Kerjasama Islam) harus dibatalkan secepatnya," ujar Anwar di sela Aksi Bela Palestina.
Kedua, kata Anwar, jika Amerika tidak juga membatalkan pengakuan ataupun klaim Tel Aviv sebagai Ibu Kota Israel, AS batal menjadi negara perdamaian antara Israel dan palestina.
"Ketiga, membuka kepada semua negara agar mengecam Presiden Donald Trump," lanjut dia.

Keempat, Anwar mengajak seluruh negara yang selama ini mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, agar memutuskan hubungan diplomatik. Kelima, mendukung hasil pertemuan negara yang hadir di OKI Istanbul, Turki, yang menyebut bahwa Yerusalem sebgaai Ibu Kota Palestina.
"Melakukan boikot terhadap produk Israel dan Amerika di Tanah Air.
Mengajak seluruh umat agar memberikan bantuan kepada Palestina berupa kesehatan, pendidikan, dan tempat ibadah kepada rakyat Palestina," Anwar menandaskan.
[UPDATES]
5. Sejumlah Ruas Jalan Ditutup Untuk Aksi Bela Palestina
Laporan Helmi Shemi, Vanny El Rahman
Jakarta, IDN Times - Sejumlah ruas jalan di sekitar Monas ditutup karena adanya Aksi Bela Palestina. Beberapa ruas jalan seperti Medan Merdeka Barat dari Jalan MI Ridwan Rais ditutup menggunakan kawat duri.
Selanjutnya arah Tugu Tani menuju Medan Merdeka Timur sudah tidak dapat dilalui kendaraan.
Jalan lain yang sudah ditutup adalah kawasan Silang Monas menuju Kota dan Harmoni. Sementara, untuk kawasan Masjid Istiqlal, lalu lintas sudah macet karena banyaknya bus, mobil pribadi, dan sepeda motor yang memadati kawasan ini.

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya sebelumnya menyatakan akan melakukan rekayasa lalu lintas dibeberapa titik wilayah. Namun, pengalihan arus kendaraan akan melihat bersifat situasional.
Rekayasa lalu lintas itu akan diberlakukan di beberapa titik antara lain, dari Jalan Hayam Wuruk arah Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Juanda, Pasar Baru, Gunung Sahari atau ke Lapangan Banteng, Pejambon, Merdeka Timur, Ridwan Rais dan Tugu Tani.

Lalu, arus lalu lintas dari Tugu Tani mengarah ke Merdeka selatan dialihkan ke Jalan Ridwan Rais, Merdeka Timur, Jalan Perwira, Lapangan Banteng l, Harmoni atau ke Jalan Gunung Sahari.
Kemudian, arus dari Bunderan HI yang akan mengarah ke Merdeka Barat dibelokan ke kiri ke Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Abdul Muis, Harmoni.
Selanjutnya, arus lalu lintas dari Tanah Abang yang akan mengarah ke Patung Kuda, diarahkan ke Jalan Abdul Muis, Jalan Majapahit, dan Harmoni.
[UPDATES]
6. Aksi Teaterikal Mengisahkan Kepedihan Rakyat Palestina
Laporan Helmi Shemi
Jakarta, IDN Times - Organisasi kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan perjuangan rakyat Palestina melawan tentara Israel.
Dalam aksi yang mereka tunjukkan, ACT memperagakan bagaimana rakyat Palestina berjuang hanya menggunakan batu, untuk melawan tentara Israel yang menggunakan senjata.

"Kami mau buat teatrikal seperti ini karena banyak yang antusias, menceritakan bagaimana kepedihan rakyat Palestina. Karena Trump mengumumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," ujar anggota ACT Bastian, di dekat Kedubes AS, Jalan Merdeka Selatan.
Bastian mengkritik kebijakan Trump yang mengumumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Padahal, Yerusalem adalah kota yang netral.

"Yerusalem harusnya kota netral. Kita sebagai bangsa Indonesia juga ikut merasakan penderitaan rakyat Palestina," imbuh Bastian.
[UPDATES]
7. Ribuan Driver Ojek Online Ikuti Aksi Bela Palestina
Laporan Teatrika Putri
Jakarta, IDN Times - Aksi Bela Palestina tak hanya diikuti elemen ormas Islam, tapi juga driver atau pengendara ojek online. Ada ribuan driver ojek online yang mengikuti Aksi Bela Palestina.
"Saya hadir ingin mendukung saudara di Palestina," kata seorang driver ojek online, Muhammad Firmansyah, di Monas.

Firmansyah mengklaim ada ribuan driver ojek online yang ikut mendukung aksi solidarita tersebut. Mereka datang dari berbagai daerah di wilayah Jabodetabek.
[UPDATES]
8. Beri sambutan di aksi 1712, Menteri Agama diminta kenakan rok dan daster
Laporan IDN Times, Vanny El Rahman dan Helmi Shemy
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, turut memberi sambutan pada Aksi Bela Palestina 1712 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (17/12).
Setelah beberapa saat berdiri dan belum sempat menyampaikan sepatah katapun, sejumlah peserta aksi meminta Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu untuk segera turun dari panggung.
"Turun! Turun! Turun dari situ," teriak peserta aksi.

Selain itu, Lukman diminta menggunakan busana wanita. "Pakai daster! Pakai rok pak! Huuuuuu," teriak mereka lagi.
Demi meredam cemohan peserta aksi, segenap jajaran Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) segera berdiri dan mengawal sang Menteri Agama.
Sempat dibungkam dengan kalimat takbir, Menteri Agama dua periode tersebut segera bertanya kepada peserta aksi.
"Ada yang bertanya kepada saya, apakah Menteri Agama layak hadir dalam acara ini?," tandasnya.
"Tidak layak! Turun! Turun! Turun!," jawab peserta aksi.
[UPDATES]
9. Menteri Agama: Indonesia konsisten dukung Palestina
Laporan IDN Times, Vanny El Rahman dan Helmi Shemy
Jakarta, IDN Times - Kendati terus diminta turun, dirinya tetap melanjutkan sambutannya.
"Bapak presiden sudah menghubungi sejumlah kepala negara, khususnya anggota OKI. Bapak presiden juga satu dari sekilan kepala negara yang hadir di KTT Luar Biasa OKI. Ini mengartikan kalau usaha Indonesia sudah sangat maksimal dan optimal dalam mendukung Palestina," jelasnya.

"Perpindahan ibu kota ke Yerussalem adalah kebijakan sepihak Israel. Oleh karena itu, OKI diminta agar tidak mengakui kesepakatan tersebut. Dan kembali kepada resolusi PBB 1967 dengan Yerussalem Timur sebagai ibu kota Palestina," ungkapnya.
Terakhir, Lukman menegaskan bahwa Indonesia akan terus konsisten mendukung Palestina.
"Bahwa setiap tarikan nafas diplomasi Indonesia adalah untuk Palestina," tutup Menag.
Ketua MPR: Islam, Kristen, Hindu, Buddha Wajib Bela Palestina
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengimbau kepada rakyat Indonesia bersatu mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Dia menegaskan kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, dan penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Ya jelas saya sebagai ketua MPR mendukung penuh bela Palestina. Indonesia bersama Palestina," kata Zulkifli di sela aksi.
Zulkifli menegaskan, rakyat Indonesia dari agama dan latar belakang apapun untuk membela Palestina. "Jadi perintah konstitusi, kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Apakah Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, siapa saja latar belakangnya apa saja," kata dia.

Ketua Umum PAN ini juga menyebutkan, apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan ide bangsa Indonesia, berdasarkan Sila Kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
"Terjadi kejahatan kemanusiaan di Palestina. Kita harus mengutuk karena kejahatan kemanusiaan. Jelas bertentangan dengan pancasila, khususnya sila kedua," ujar dia.
Hasan juga menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengkhianati negaranya sendiri atas pernyataannya, yang telah menyebut Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Padahal, menurut dia, Amerika adalah negara yang mengedepankan kebebasan dan menghormati hak asasi manusia (HAM).
"Pemimpin Amerika yang terdahulu berjuang keras untuk mendamaikan, untuk mencari solusi bagi kedua negara. Trump berkhianat terhadap rakyatnya, terhadap pemimpin terdahulu, konstitusi, berkhianat terhadap resolusi PBB, dan berkhianat terhadap perdamaian dunia," kritik dia.
Namun, Zulkifli belum dapat memastikan apakah Trump akan dibawa ke Pengadilan Internasional. Ia hanya beranggapan, menarik Duta Besar Indonesia di Amerika tidak akan menyelesaikan masalah, lantaran tidak semua warga Amerika seperti Trump.
"Ini kan Trump. Belum tentu semua (orang) Amerika begitu. Belum tentu semuanya. Banyak juga yang menentang. Ini Trump memang agak gila," Zulkifli memungkasi.
[UPDATES]
10. Masyarakat Aceh ramaikan aksi 1712
Laporan IDN Times, Teatrika Handiko Putri
Jakarta, IDN Times - Aksi bela Palestina 1712 juga dihadiri oleh massa dari berbagai daerah. Ha ini terlihat disekitaran jalan Tugu Tani yang diramaikan oleh massa tersebut.

Salah satu rombongan berasa dari Aceh. Mereka sengaja datang dari Aceh untuk memberikan dukungan kepada Palestina.
"Perjuangan bukan hanya perjuangan, tapi ketulusan.. Allahu Akbar!!" teriak seorang orator yang disambut dengen kalimat Takbir, "Allahu Akbar!!".
[UPDATES]
11. Ketua MPR RI: Yang Radikal itu Donald Trump, bukan Muslim yang taat Agama. Takbir!
Laporan IDN Times, Vanny El Rahman
Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), Zulkifli Hasan, turut memberi sambutan pada Aksi 1712 Bela Palestina di Monumen Nasional (Monas), Minggu (17/12).
Di awal sambutannya, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa membela Palestina adalah kewajiban seluruh rakyat Indonesia.
"Membela Palestina itu kewajiban konstitusi. Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Bukan hanya umat Islam, apapun agamanya, darimana pun asalnya, wajib membela perikemanusiaan dan perikeadilan disana," tegasnya.

Menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mendukung peralihan Ibu Kota Israel ke Yerussalem adalah pelanggaran kemanusiaan internasional.
"Donald Trump telah melanggar konstitusi negaranya sendiri. Telah melanggar resolusi PBB, telah melanggar hak-hak kemanusiaan disana," pangkasnya dengan busana muslim putih dan sorban becorak bendera Palestina.

Atas tindakan senonoh Trump, Zulkifli menilai dirinya adalah figur radikal yang sebenarnya.
"Siapa yang manghancurkan Irak? Siapa yang menghancurkan Suriah? Siapa yang radikal? Donald Trump. Sekarang terjadi kesalahpahaman. Mereka yang taat agama dibilang radikal. Yang takbir dibilang radikal. Takbir itu sila pertama, Takbir," tegas Zulkfli.
"Allahu akbar! Allahu akbar! Allahu akbar!" Jawab seluruh relawan aksi.
Menanggapi sambutannya, para peserta aksi turut mencela Presiden Amerika tersebut. "Donal bebek! Iblis! Setan!," pangkas peserta aksi.
Terakhir, Zulkifli merasa bersyukur dengan berkumpulnya umat Islam di satu titik yang sama ini.
"Kalau semua umat Islam berkumpul seperti ini, insyaAllah umat Islam yang 85% jadi kekuatan ekonomi, jadi kekuatan politik. Umat Islam harus bersatu, Takbir!," tutupnya.
[UPDATES]
12. Komunitas ini sediakan makanan dan minuman gratis ke peserta aksi
Laporan IDN Times, Teatrika Handiko Putri
Jakarta, IDN Times - Aksi bela Palestina 1712 tidak hanya diramaikan oleh masyarakat dari berbagai daerah, namun juga Komunitas Jakarta Berdaya dan komunitas Nasi Jumat (Sijum).

Sejak pagi hingga saat ini, mereka telah menyiapkan makanan dan minuman gratis bagi peserta aksi.
"Ini sengaja dibuat dari Komunitas Jakarta Berdaya. Sumbangan dari masyarakat yang mampu, dan selanjutnya disalurkan untuk rekan-rekan yang ikut aksi bela Palestina hari ini," kata Heri James, Komunitas Sijum di seputaran Gambir, Minggu (17/12).
Sedari pagi, mereka sudah menyiapkan nasi pecep untuk para pembela Palestina.
Selain menyediakan makanan dan minuman, komunitas ini juga menyediakan 20 jenis jajanan pasar.
[UPDATES]
13. Rekannya beraksi, komunitas ini bersih-bersih
Laporan IDN Times, Uni Lubis
Jakarta, IDN Times - Ada pemandangan berbeda saat dilangsungkannya Aksi bela Palestina 1712 yang digelar di kawasan Monumen Nasional pada Minggu(17/12).

Tidak seperti rekan lainnya yang bersemangat melakukan aksi, sejumlah masyarakat ini terlihat sibuk melakukan aksi bersih-bersih.
Sejak pagi, mereka terpantau mengumpulkan sampah yang berserakan di area aksi.
[UPDATES]
14. Ratusan Satpol PP bantu amankan aksi 1712
Laporan IDN Times, Uni Lubis
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 300 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, diperbantukan untuk mengamankan aksi damai 1712 Bela Palestina yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Minggu (17/12).

Bahkan sejak pukul 02.00 WIB, mereka sudah berada di area tersebut, bersama petugas keamanan lainnya.
[UPDATES]
15. Aksi 1712 menarik perhatian WNA Belanda
Laporan IDN Times, Uni Lubis
Jakarta, IDN Times - Aksi Bela Palestina yang diselenggarakan di Monas menarik perhatian Warga Negara Asing (WNA).

Salah satu diantaranya Gerald, asal Amsterdam, Belanda yang menyaksikan aksi tersebut bersama putrinya Jay.
"Aksi ini bagus sekali. Kita harus mendukung warga Palestina. Saya senang aksinya damai,"terangnya.
[UPDATES]
16. Berkah Warga Baduy di Aksi Bela Palestina
Laporan Uni Lubis
Jakarta, IDN Times - Sarin, warga Baduy ikut meramaikan Aksi Bela Palestina di Monas. Kedatangan pria paruh baya itu semula memang tidak disengaja.
Sarin yang merupakan warga Baduy luar itu sudah mengantarkan pesanan madu pada pelanggannya di sekitar Jakarta. Ia hendak pulang ke kampungnya menggunakan kereta, namun di jalan dia melihat kerumunan massa Aksi 1712.

Alhasil, Sarin yang membawa 10 botol madu itu mampir ke Monas, untuk menjual sisa madu yang belum terjual.
"Sisa tiga botol, sudah laku dua, tinggal satu botol," ujar Sarin saat berbincang dengan IDN Times di sela-sela aksi.

Satu botol yang berisi sekitar 600 mililiter itu, Sarin menjual seharga Rp 130 ribu. Selain menjual madu, Sarin juga menjual gelang anyaman, namun belum ada yang terjual.
"Belum laku," ujar pria berpakaian hitam itu.
[UDPATES]
17. Rizieq Minta Bangsa Indonesia Menolak Berdirinya Negara Israel
Laporan Vanny El Rahman
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab melalui sambungan telepon dari Mekah, Arab Saudi, memberikan sambutan pada Aksi Bela Palestina.
Rizieq mengatakan agar bangsa Indonesia tidak hanya mendukung kemerdekaan Palestina, tapi juga menolak berdirinya negara Israel.
"Pokoknya kita pada hari ini di Monas dengan menggelar aksi bela Palestina, bukan hanya menolak Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel. Tapi juga menolak Israel sebaga di negara," tegas dia dalam sambutannya.

Rizieq pun mengingatkan sejarah bangsa Palesina dan Yahudi Yerusalem. "Ingat, bangsa Yahudi datang ke Palestina karena Yahudi kabur dari Nazi."
"Rasa kemanusiaan masyarakat Palestina pada saat itu menolong warga Yahudi, dan memberikan kehidupan yang tenteram di bawah khilafah Islamiyah," lanjut dia.
Rizieq pun menuduh Amerika Serikat dan Inggris sebagai dalang yang memberikan kekuatan bersenjata kepada Israel. Sehingga Israel menjajah bumi Palestina hingga saat ini.
"Padahal, fakta historisnya tegas kalau seluruh Palestina adalah milik Palestina. Bahkan Al-Quds dan Al-Aqsa adalah milik umat Islam dunia," katanya," kata dia.

Rizieq lalu mengajak masyarakat Indonesia untuk bersyukur karena sejak 17 Agustus 1945 hingga hari ini, tetap setia membela kemerdekaan Palestina.
Apabila Amerika enggan menarik dukungannya terhadap Israel, dia mengajak pemerintah RI agar berani memutus hubungan diplomatik dengan Negari Paman Sam itu.
"Indonesia gak butuh Amerika Serikat. Mereka yang butuh Indonesia," tandas Rizieq.
[UPDATES]
18. Anies Baswedan Ingatkan Utang Etis Indonesia kepada Palestina
Laporan Vanny El Rahman
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan hadir bersama segenap pejabat pemerintah untuk mendukung Aksi Bela Palestina #1712 di Monas. Mantan Menteri Pendidikan tersebut mengingatkan tentang hutang Bangsa Indonesia kepada Palestina.
"Kita catat dalam sejarah, 1944, saat Indonesia belum merdeka, Mufti Besar Palestina sudah menyampaikan dukungan kemerdekaan kepada Palestina. Kita berutang kepada mereka," kata Anies, dalam sambutannya.

Anies menjelaskan Bangsa Indonesia yang mendukung kemerdekaan segala bangsa dan negara, termasuk Palestina, merupakan cikal bakal Bumi Pertiwi ini sebagai pembebas kolonialisme.
Menurut orang nomor satu di DKI Jakarta itu, kesalahan Donald Trump dalam mendukung Israel harus dijadikan sebagai titik balik melawan kesewenang-wenangan Amerika Serikat.
"Keputusan Trump adalah kesalahan fatal. Ini harus dijadikan momentum titik balik. Tidak sedikit juga sekutu Amerika yang menolak kebijakan Trump. Insya Allah dari titik ini cahaya kemerdekaan Palestina akan semakin terang," kata dia.

Karena itu, Anies menegaskan, Aksi #1712 harus menunjukkan komitmen Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.
"Aksi ini harus mengirim pesan kepada bangsa dunia dan Asia, kalau di ujung timur ada negara yang solid menolak kebijakan Trump, yaitu bangsa Indonesia," Anies menandaskan.
[UDPATES]
19. Jual Stiker di Aksi Bela Palestina, Hendi Raup Jutaan Rupiah
Laporan Achmad Mustaqim
Jakarta, IDN Times - Hendi, penjual stiker tentang Palestina memanfaatkan Aksi #1712 untuk meraup untung. Dia menggelar barang dagangannya di Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
Hendi yang berjualan sejak pagi tadi itu mengaku bisa meraup untung hingga jutaan rupiah.
"Saya jualan dari subuh, habis salat Subuh langsung ke sini, sampai sekarang dapet Rp 3 juta," kata Hendi saat ditemui di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Barang yang paling diminati massa aksi adalah pin dan stiker bendera Palestina, yang dijual seharga Rp 5.000. Karena itu, 500 pin bergambar Palestina sudah ludes terjual.
"Paling diminati aksesoris Palestina, dari stiker, pin, ID, semuanya gocengan (Rp 5.000)," ucap Handi.
Sementara, Yogi, peserta Aksi Bela Palestina yang membeli tiga stiker bergambar bendera Palestina itu mengaku, akan memasang stiker bendera Palestina sebagai bentuk dukungan kemerdekaan Palestina.

"Saya beli tiga, ini mau ditempel di motor. Soalnya saya kan pakai tiap hari, jadi ini bisa nunjukkin kita respect sama Palestina," kata dia.
Sementara, massa aksi saat ini sudah mulai bergerak dari arah Stasiun Gambir menuju Tugu Tani. Ada juga massa yang tampak berjalan ke arah sebaliknya, membawa bendera Palestina.
Lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan kini tersendat cenderung tak bergerak. Sejumlah personel kepolisian dan peserta aksi tampak membantu mengatur lalu lintas di sekitar lampu merah Stasiun Gambir.
[UDPATES]
20. Orasi di Depan Kedubes AS, Buruh Minta Trump Cabut Pernyataannya
Laporan IDN Times, Helmi Shemi
Jakarta, IDN Times - Massa yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FPSMI) berorasi di depan kedutaan besar (Kedubes) Amerika Serikat.
Mereka mendesak agar Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut pernyataannya, yang telah menyebut Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Kami meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut pernyataannya, karena mengganggu perdamaian dunia," seru seorang orator.
Para buruh mulai berjalan dari Patung Kuda ke Jalan Medan Merdeka Selatan sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka membawa bendera Palestina dan juga dua spanduk.
Spanduk pertama berisi kecaman terhadap Trump dan satu lainnnya permintaan upah layak bagi buruh. Kedua spanduk tersebut mereka bentangkan di kawat duri untuk pengamanan di depan Kedubes Amerika.

"Kami turun bersama umat Islam dan ormas yang ada untuk mendukung Palestina. Kami akan selalu mendukung agar Palestina dibebaskan," seru sang orator.
Puisi Taufik Ismail Menjadi Penutup Aksi Bela Palestina
Setelah lebih dari enam jam berlangsung, Aksi Bela Palestina #1712 akhirnya berakhir pada pukul 11.30 WIB. Pembacaan puisi oleh Taufik Ismail dan doa bersama menjadi penutup aksi solidaritas ini.

Massa pun membubarkan diri dengan iringan yel-yel dukungan kepada Palestina serta tembang-tembang khusus untuk menyambut Aksi Bela Palestina 1712.

Tidak ada sampah berserakan di tempat aksi. Peserta aksi sudah membagi tugas untuk membersihkan sampah atas kesadaran mereka. Sekalipun masih ada sampah berserakan, petugas sudah disiapkan.

Sehingga, Monas bersih kembali seperti biasanya dan pengunjung dapat menikmati keindahnya. Para pengunjung pun mulai mendatangi monumen terbesar di Jakarta itu.