Debat Perdana Capres, OSO: Antara Fakta dan Rekayasa

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapar Odang (OSO) menanggapi berlangsungnya debat perdana capres-cawapres di Pilpres 2019 ini. OSO pun mengapresiasi jalannya debat malam ini.
Dikatakannya, debat yang tadi berlangsung antara fakta dan rekayasa. Kira-kira apa ya maksudnya?
1. Oso menyebut debat capres-cawapres antara fakta dan rekayasa

Saat ditanya komentarnya tentang debat perdana malam ini, OSO mengungkapkan debat tersebut diantara fakta dan rekayasa.
"Luar biasa (debat capres-cawapres), antara fakta dan rekayasa," kata Oso di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1).
2. OSO serahkan kepada rakyat untuk menilai tentang jawaban paslon

Namun, OSO tak ingin menjelaskan lebih lanjut apa maksud dari pernyataannya tersebut. Ia mengungkapkan bahwa itu adalah rahasianya.
"Itu rahasia saya. Kenapa? Karena disini kita menguji kemampuan daripada calon. Dan calon ini yang menentukan penonton gimana sikap jawaban itu yang bisa menjadi pilihan mreka. Jadi itu kita gak boleh mempengaruhi rakyat," terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa rekayasa yang dimaksudnya adalah terkait dengan dialog pasangan calon. Namun dia tidak menyebut paslon manakah yang menyampaikan rekayasa dalam argumennya.
"Rekayasa itu, maksud saya dalam dialog, dalam argumentasi ada gak direkayasa untuk masa depan, ada terekayasa untuk situasional," ungkapnya.
3. OSO yakin elektabilitas Jokowi-Ma'ruf meningkat

Pascadebat perdana malam ini, OSO pun yakin elektabilitas Jokowi-Ma'ruf akan meningkat dalam survei.
"Saya kira ini bagian yang akan menigkatkan survei. Jadi tolong lihat besok surveinya naik atau turun karena itu random," terangnya.
Terkait dengan performa Ma'ruf ketika debat, OSO mengapresiasinya. Menurut Oso, dengan Ma'ruf sengaja memberikan porsi lebih banyak kepada Jokowi, dinilainya cukup baik.
"Kiai Ma'ruf dapat menahan dirinya untuk tidak menjawab. Dia berikan kesempatan kepada calon presiden. Kenapa? Dia memang seorang wakil. Wakil itu biasanya presiden, tidak ada dia mewakili," jelasnya.