Deddy Corbuzier Ingin Beli Mobil Maung Pakai Duit Sendiri

- Deddy Corbuzier tertarik beli Maung buatan PT Pindad pakai uang sendiri
- PT Pindad tengah menuntaskan produksi pesanan 4.000 Maung jenis MV3 untuk militer
- PT Pindad sedang mengurus sertifikasi Maung di Kementerian Perhubungan untuk diproduksi bagi pasar sipil
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik, Deddy Corbuzier, mengaku berminat membeli kendaraan roda empat Maung buatan PT Pindad. Ketertarikannya itu, kata Deddy, murni datang dari diri sendiri dan bukan lantaran posisinya sebagai stafsus.
"Jujur ya, bukan karena (posisi) stafsus. Sejak dari pertama kali kenal dengan Beliau (Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pindad), pertanyaan saya pertama Maung ini dijual untuk sipil atau enggak," kata Deddy di Bandung, Rabu (26/2/2025).
Namun, ia bisa memahami sebab PT Pindad hingga saat ini belum mengantongi sertifikasi dari Kementerian Perhubungan yang menyatakan Maung dapat mengaspal bebas. Ia pun mengaku tidak mengetahui harga jual Maung ketika nantinya diproduksi untuk publik.
Ketika ditanyakan apakah Maung juga menjadi salah satu fasilitas yang ia terima sebagai stafsus, Deddy mengaku tidak tahu. Ia malah memilih membeli sendiri langsung dari koceknya.
"Saya beli sendiri saja," tutur dia.
Deddy turut menjajal naik Maung yang diproduksi untuk kepentingan militer. Kendaraan roda empat itu dikemudikan oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang ketika berkunjung ke PT Pindad.
Ini merupakan kunjungan kerja pertama Deddy sejak ia dilantik menjadi stafsus Menhan. Sebagai stafsus, Deddy mengenakan tanda pengenal layaknya ASN di Kemenhan. Selain itu, Deddy terlihat turut didampingi dua ajudan.
1. PT Pindad masih fokus menuntaskan Maung pesanan Kemenhan

Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pindad, Prima Kharisma mengatakan, pihaknya saat ini sedang menuntaskan produksi pesanan Kementerian Pertahanan yakni Maung jenis MV3.
Sebab, kontrak pemesanan dilakukan sejak 2022 lalu. Kemenhan memesan total 4.000 Maung jenis MV3.
"Maung MV3 untuk (pesanan) militer sudah on going. Kontrak tersebut sudah dimulai sejak 2022. Ini sudah di tahun 2025, sehingga harapan kami ini sudah ter-deliver semua 2026," ujar Prima.
Sementara, Kepala Biro Informasi Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan Maung yang sudah rampung digunakan untuk mendukung kebutuhan TNI dalam menjalankan tugasnya yaitu menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah.
"Kami juga sudah mendistribusikan kendaraan Maung untuk satuan operasional hingga level Koramil," kata Frega kepada IDN Times melalui pesan pendek, Kamis (27/2/2025)
2. PT Pindad berusaha dapatkan sertifikasi dari Kemenhub

Sementara, terkait produksi Maung untuk kementerian, PT Pindad mengatakan tengah mengurus proses sertifikasi di Kementerian Perhubungan dan Badan Pengujian Laik Jalan, serta Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJS). Begitu PT Pindad mengantongi sertifikat itu, maka mereka mendapatkan lampu hijau untuk memproduksi Maung bagi pangsa pasar sipil.
"Mungkin (Maung diproduksi) untuk kementerian dulu. Setelah itu baru ekspansi ke pasar sipil," kata Prima.
Ia menargetkan, sertifikasi sudah dikantongi oleh PT Pindad dari Kemenhub pada akhir Februari 2025. Maung yang direncanakan dipakai untuk kementerian sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Ia sempat meminta agar mobil dinas semua menteri diganti menggunakan Maung buatan PT Pindad. Tetapi, instruksi itu disampaikan sebelum keluar Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran.
Ketika ditanyakan lagi berapa banyak potensi pemesanan dari instansi kementerian, Prima mengaku belum bisa mengungkapnya. "Data tersebut akan kami ungkap belakangan. Jadi, saat ini kami simpan dulu terkait publikasi," tutur dia.
3. PT Pindad juga sedang uji prototipe Maung listrik

Prima pun mengakui PT Pindad juga menyiapkan Maung tenaga listrik yang disebut Morino EV. Maung listrik dirancang untuk mendukung operasi dengan mobilitas tinggi.
Morino EV memiliki motor listrik dengan daya 160 HP/125 kW, mampu melaju hingga kecepatan 100 km/jam, serta dilengkapi dengan baterai berkapasitas 292 V (150.000 mAh) yang dapat menempuh jarak hingga 170 km dalam sekali pengisian.
"Proses itu (produksi maung listrik) sedang on going. Kami memang memiliki jenis maung EV tapi masih belum bisa kami ungkap. Itu masih confidential. Masih prototyping dan pengujian. Setelah pengujian, kami akan langsung lanjut ke proses sertifikasi," ujar Prima.
Setelah sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dikantongi untuk Morino EV, kendaraan roda empat tersebut baru bisa resmi mengaspal.