Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dekat dengan Gus Dur, Prabowo Mengaku Nyaman Bersama NU dan PKB

Presiden Prabowo hadiri Harlah ke-27 PKB
Presiden Prabowo hadiri Harlah ke-27 PKB (Youtube.com/DPP PKB)
Intinya sih...
  • Prabowo Subianto merasa dekat dengan NU dan PKB, nyaman berada di tengah keduanya.
  • Hubungannya dengan Gus Dur dianggap sebagai pengalaman paling berkesan dalam perjalanan politiknya.
  • Prabowo memuji peran NU dalam menjaga persatuan bangsa serta karakter Islam yang moderat dan membawa kesejukan.

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengaku merasa dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-27 PKB.

“Saya nyaman berada di tengah PKB, saya nyaman di tengah Nahdlatul Ulama (NU), saya merasa dekat dengan tokoh-tokoh NU dan PKB. Saya dulu merasa sangat dekat dengan Gus Dur di saat-saat genting, saat-saat krisis, krisis-krisis besar bangsa Indonesia NU selalu tampil sebagai penyelamat dan sebagai stabilisator,” ujar Prabowo di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (23/7/2025).

Prabowo juga mengenang hubungan baiknya dengan Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia menyebut, hubungannya dengan Gus Dur sebagai salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan politiknya. Gus Dur, kata Prabowo, sebagai tokoh yang tidak hanya memiliki pandangan luas, tetapi juga keberanian moral dalam menjaga keutuhan bangsa dan nilai-nilai kebangsaan.

Menurut Prabowo, peran NU dalam menjaga persatuan bangsa tidak bisa dipisahkan dari karakter Islam yang diajarkan, yakni Islam yang moderat dan membawa kesejukan. Ia memuji sikap dan prinsip NU yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.

“Karena itu, juga dengan sikap Nahdlatul Ulama, PKB, yaitu yang dikumandangkan dalam Islam sebagai rahmatan lil alamin," ucap dia.

Dengan hal tersebut, kata Prabowo, Islam bisa diterima dan berada di mana-mana. Oleh karena itu, Islam yang moderat perlu terus digaungkan.

"Islam yang moderat, Islam yang sejuk, Islam yang mendamaikan, Islam yang bisa diterima di mana-mana. Karena itu memang NU dan PKB selalu berada di mana-mana,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us