Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Delegasi 13 Negara Puji Inovasi dan Karya Penyandang Disabilitas RI

Mensos Tri Rismaharini menunjukan hasil karya disabilitas di Makassar. (dok. Kemensos)

Jakarta, IDN Times - Delegasi 13 negara yang hadir dalam Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Disabilitas atau ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disibality-Inclusive Development Beyond 2025 mengapresiasi ratusan produk berkualitas tinggi karya penyandang disabilitas dari seluruh Indonesia, yang dipamerkan di Sentra Wirajaya Makassar. 

Ketua ASEAN Disability Forum (ADF), Lim Puay Tiak menilai, kebijakan Indonesia membantu mobilitas penyandang disabilitas seperti kursi roda, tongkat penuntun adaptif dan GRUWI/GRITA adalah sebuah inovasi produk yang sangat menarik, yang memadukan dengan teknologi.

“Kontribusi dengan mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan disabilitas patut diapresiasi. Tentu saja sangat bangga pada Indonesia, dan saya hadir di sini untuk belajar kepada negara-negara ASEAN, dan saling bertukar pengalaman dalam membantu penyandang disabilitas,” ucap Lim di Makassar, Kamis (12/10/2023).

1. Apresiasi negara ASEAN untuk karya disabilitas

Mensos Tri Rismaharini menunjukan hasil karya disabilitas di Makassar. (dok. Kemensos)

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma bersyukur, karena karya-karya disabilitas tersebut mendapat apresiasi dan pujian dari delegasi negara-negara ASEAN.

“Kami ingin menunjukkan kepada delegasi ASEAN High Level Forum (AHLF) berbagai karya penyandang disabilitas dari seluruh Indonesia,” ujarnya.

2. Penyandang disabilitas sudah melakukan pelatihan

Mensos Tri Rismaharini menunjukan hasil karya disabilitas di Makassar. (dok. Kemensos)

Risma menerangkan, para penyandang disabilitas itu telah melalui serangkaian pelatihan dan dibimbing oleh para pendamping, untuk bisa menghasilkan produk atau karya yang bisa bernilai ekonomis.

“Usai melihat upaya pemberdayaan yang Indonesia lakukan terhadap penyandang disabilitas, kemarin itu ada delegasi dari Kamboja yang meminta kepada kami untuk memberikan training pemberdayaan dan melatih tari,” ungkap Risma.

3. Pelatihan untuk kembangkan kewirausahaan

Mensos Tri Rismaharini menunjukan hasil karya disabilitas di Makassar. (dok. Kemensos)

Risma mengatakan, untuk menghasilan sebuah produk dan karya tersebut, para penyandang disabilitas harus terus diberikan pelatihan dan tetap menjaga kualitas, agar bisa meningkat kelas menuju kalangan menengah atas.

Untuk merek dan desain, Kemensos menggandeng para mahasiswa dan perguruan tinggi untuk membuat desain yang menarik. 

"Selain bermanfaat bagi penyandang disabilitas, kerja sama atau kolaborasi ini juga membawa pengalaman bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa kelak mengembangkan sikap kewirausahaan," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us