Demo Pemakzulan Presiden, Massa Sebut Jokowi Licik dan Culas

Jakarta, IDN Times - Gerakan massa yang mengklaim sebagai Gerakan Masyarakat tolak Pilpres curang mendesak agar hak angket DPR bisa disegerakan. Bukan hanya itu massa yang mendatangi gedung DPR/MPR pada Selasa (5/3/2024) itu juga hendak memakzulkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Koordinator Presidium Demo Afandi Ismail mengungkapkan sudah terlalu banyak kesalahan yang dilakukan oleh Presiden Jokoi selama menjabat dua periode ini.
“Terlalu banyak kesalahan Jokowi, terlalu banyak kelicikan keculasan kebohongan Jokowi gitu ya. Makanya rakyat sudah marah besar, mahasiswa sudah marah besar dan berkumpul untuk menduduki DPR dalam rangka untuk meminta Jokowi segera turun dari jabatannya sebagai kepala negara,” kata dia.
Massa juga menyuarakan soal kenaikan harga bahan pokok yang belakangan menjadi kekhawatiran masyarakat.
Selain itu, nama Gibran Rakabuming Raka juga masuk dalam daftar tuntutan masyarakat karena dianggap telah melanggengkan pemilu yang tidak jujur dan adil. Masyarakat berharap agar hak angket yang ada bisa dilaksanakan oleh DPR RI karena sudah tak ada lagi rasa percaya pada Mahkamah Konstitusi (MK) dalam menyuarakan hak rakyat.
“Karena Mahkamah Konstitusi inilah yang menabrak atau tidak mengindahkan konstitusi di mana Gibran sebagai anak presiden yang secara konstitusional oleh MKMK telah diputuskan perbuatan yang dilakukan oleh hakim MK itu kan melanggar etis ya sangat keras ya, tetapi justru itu tidak berefek apa-apa. Sehingga kita tidak punya lagi kepercayaan terhadap Mahkamah Konstitusi, lebih-lebih KPU sebagai penyelenggara Pemilu,” kata dia.