Densus 88 Beberkan Peran 6 Teroris JI Lampung yang Ditangkap

Jakarta, IDN Times - Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terlibat kontak tembak dengan enam teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) saat penggerebekan pada Selasa (11/4/2023) dan Rabu (12/4/2023).
Dari peristiwa tersebut, dua teroris meninggal dunia dan seorang anggota Densus 88 alami luka tembak cukup parah.
“Dari target yang dikejar oleh petugas dari Densus yaitu jumlahnya ada enam, dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan dua tersangka tindak pidana terorisme meninggal dunia dan empat orang tersangka ditangkap,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Kamis (13/4/2023).
1. BA membuat banker dan merakit senjata api

Adapun identitas dua tersangka yang tewas adalah NG alias BA alias SA dan ZK. Empat lainnya yang berhasil ditangkap adalah PS alias JA, H alias NB, AM dan KI alias AS.
Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar sebut BA merupakan anggota JI yang masik dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 2016.
“Yang bersangkutan memang selama ini diketahui memiliki, menyimpan senjata api, kemudian dalam kegiatannya N alias BA ini membuat juga banker, membuat banker untuk pembuatan senjata rakitan yang tahun 2019, 2020 kita ungkap,” kata Aswin.
“N alias BA memang tokoh sentral dari beberapa DPO daftar pencarian orang dari kelompok Jemaah Islamiyah yang disembunyikan atau memfasilitasi pelariannya,” imbuhnya.
2. ZX menyimpan senjata M16

Sementara itu, PS dan ZX memiliki peran yang sama dengan BA yakni membuat banker dan menyimpan senjata api. Namun ZX juga menyembunyikan senjata M16 yang sudah lama dicari.
“Saudara H alias NB ini adalah DPO dari konflik Poso yang kemudian bergabung ke kelompok ini. Ini sama masih dalam jaringan Jemaah Islamiyah juga,” kata Aswin.
3. AM dan KI sudah mempersiapkan amaliyah dengan senjata api

Terakhir, peran AM dan KI sebagai anggota JI Lampung yang sudah mempersiapkan amaliyah dengan senjata api.
“Enam itu yang ditangkap, dua di antaranya harus diberikan tindakan tegas untuk melumpuhkan mereka karena mereka melakukan perlawanan, yaitu saudara N alias BA dan sauda ZK yang kondisi terakhirnya meninggal dunia. Mereka melakukan perlawanan dgn menggunakan senjata api jenis M16 yang udah kita amankan,” ujar Aswin.