Penurunan Tanah Jakarta, Warga: Rumah Saya Turun 1 Meter dalam 7 Tahun

Rumah warga yang alami penurunan direnovasi mandiri

Jakarta, IDN Times - Penurunan tanah di wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Utara semakin terlihat dan mengganggu permukiman warga.

Salah satunya di Kampung Marlina, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang dalam 7 tahun mengalami penurunan 1 meter.

"Dulu di sini rumahnya tinggi, tapi ini dalam jangka waktu 7 tahun, penurunan tanah sampai 1 meter," kata Eni, pengurus Koperasi Marlina saat agenda Rujak Center for Urban Studies dalam rangkaian acara #UrbanOctober bertema 'Perumahan Gotong Royong', Senin (31/10/2022).

1. Jalan lebih tinggi daripada rumah

Penurunan Tanah Jakarta, Warga: Rumah Saya Turun 1 Meter dalam 7 TahunPermukiman padat warga di Gang Marlina, Kampung Marlina, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Penurunan muka tanah itu pula yang membuat permukiman padat di Kampung Marlina semakin kumuh.

Salah satunya di Gang Marlina, yang permukaan jalannya lebih tinggi daripada permukaan rumah. Hal itu pula yang membuat warga di gang tersebut kebanjiran jika hujan turun.

"Banjir rob sih tidak, tapi kalau got meluap kena," kata Eni.

Pengamatan IDN Times, tampak rumah warga yang berada di gang sempit itu minim pencahayaan karena gang yang ditutup plafon. Selain itu, area dalam rumah juga menjorok.

Baca Juga: Potensi Bencana di Musim Hujan Ancam Jakarta Utara, Warga Diminta Waspada

2. Renovasi rumah lewat koperasi

Penurunan Tanah Jakarta, Warga: Rumah Saya Turun 1 Meter dalam 7 TahunPermukiman padat warga di Gang Marlina, Kampung Marlina, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Eni mengatakan, dalam rangka memenuhi hunian layak dalam kondisi seperti itu, sebanyak 23 rumah di Gang Marlina akan direnovasi melalui koperasi kampung bernama Koperasi Konsumen Marlina Maju Bersama. Koperasi itu menjadi wadah warga merencanakan program penataan kampung.

Saat ini, sudah ada 6 rumah yang renovasinya sudah jadi dan resmi memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Desain rumah tersebut juga merupakan hasil musyawarah bersama.

Renovasi rumah itu membuat bangunan tidak lagi memiliki plafon yang menutupi gang sehingga cahaya dan udara pun bisa masuk. Selain itu, permukaannya juga ditinggikan hingga 70 centimeter (cm).

3. Ingin menata kampung sendiri

Penurunan Tanah Jakarta, Warga: Rumah Saya Turun 1 Meter dalam 7 TahunWarga Kampung Bayam dapatkan sosialisasi hunian di Kampung Susun Bayam, Rabu (12/10/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Eni memastikan, program penataan kampung berupa renovasi rumah yang didampingi Rujak Center for Urban Studies tersebut merupakan keinginan warga untuk menata kampungnya.

Apalagi, Pemprov DKI Jakarta tidak memberikan bantuan untuk membantu melakukan penataan di wilayah padat penduduk tersebut.

"Kami ingin menunjukkan ke pemerintah, kami bisa menata. Pemerintah bisa anggarkan untuk penataan kampung dan tidak tawarkan rusun tapi bisa pertahankan kampung kami," kata dia.

Meski demikian, Kampung Marlina kini peruntukkan tata ruangnya sudah berubah menjadi permukiman dari semula perkantoran dan jasa.

Hal itu sudah diresmikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta yang kala itu dijabat Anies Baswedan.

Baca Juga: Tanggul NCICD Jadi Tambat Labuh Kapal, Ini Kata Pemkot Jakarta Utara

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya