Didemo Pedagang, Ini Langkah Pemkot untuk Wajah Baru Pasar Bogor

- Revitalisasi Pasar Bogor dimulai dengan pengosongan lapak pedagang sayur dan daging
- Pedagang melakukan demo menolak relokasi ke pasar modern Jambu Dua dan Sukasari
- Pemerintah akan membangun fasilitas tambahan dan memberi kesempatan bagi pedagang lama terlibat dalam konsep baru
Bogor, IDN Times - Rencana revitalisasi Pasar Bogor mulai memasuki tahap eksekusi. Pemerintah Kota Bogor mengumumkan sejumlah langkah strategis untuk memperbarui wajah pasar tradisional secara menyeluruh yang telah lama dikenal masyarakat.
Meskipun hingga kini, Senin (2/6/2025), masih ada pedagang yang melakukan aksi demo untuk menolak relokasi ke dua pasar hasil revitalisasi yakni Pasar modern Jambu Dua dan Sukasari.
Tahapan awal revitalisasi dimulai dengan pengosongan area pasar secara menyeluruh yakni tinggal bagian lapak pedagang sayur dan daging. Tahun-tahun sebelumnya, Pemkot Bogor telah lebih dulu mengosongkan lapak dan kios pedagang pakaian, bahan pakaian, mainan dan elektronik.
Menurut Jenal Abidin, pihaknya akan melakukan penghentian aktivitas dan penyesuaian pedagang pada 6 Juni.
“Kemudian tanggal 11, proses pembongkaran akan dimulai. Itu rencana awalnya,” ujar Jenal saat diwawancarai usai menemui massa aksi demo di Balai Kota Bogor, Senin.
Namun, ia menegaskan bahwa rencana tersebut akan terus dievaluasi berdasarkan masukan dari berbagai pihak.
1. Komunikasi dengan pedagang sudah dimulai sejak 2023

Isu pengosongan dan pembongkaran pasar bukan hal yang tiba-tiba. Jenal menjelaskan bahwa proses sosialisasi sudah dilakukan jauh sebelumnya.
“Perlu diketahui, tahun lalu pun sebenarnya sudah ada proses pengosongan di bagian depan pasar, komunikasi itu bukan baru sekarang dilakukan,” ungkapnya.
Hal ini, kata Jenal menunjukkan bahwa pemerintah telah melakukan pendekatan secara bertahap kepada para pedagang.
2. Dari pasar kumuh ke pusat oleh-oleh dan pariwisata

Pasar Bogor yang kini dinilai kumuh dan semrawut akan disulap menjadi kawasan yang lebih tertata dan mendukung sektor pariwisata kota.
“Fungsi pasarnya tetap ada. Justru kami ingin menjadikan Pasar Bogor ini sebagai pusat oleh-oleh terbesar di Kota Bogor,” jelas Jenal.
Selain itu, jelasnya, fasilitas tambahan seperti convention hall dan area parkir yang representatif juga akan dibangun untuk menunjang kenyamanan pengunjung.
3. Pedagang lama tetap bisa berpartisipasi

Pemerintah tidak menutup pintu bagi pedagang lama. Mereka tetap diberi kesempatan untuk terlibat dalam konsep pasar yang baru.
“Pedagang lama boleh ikut mendaftar dan terlibat dalam konsep baru itu,” kata Jenal.
Revitalisasi ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk membangkitkan ekonomi lokal sekaligus mempercantik wajah Kota Bogor.