Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pedagang Demo Protes Revitalisasi Pasar Bogor, Pertanyakan Relokasi

Para pedagang eks Pasar Bogor untuk kesekian kalinya demo di Balai Kota Bogor menolak relokasi, Senin (2/6/2025). (Linna Susanti/IDN Times).
Intinya sih...
  • Pedagang Pasar Bogor menggelar aksi protes di Balai Kota Bogor terkait program revitalisasi pasar yang dianggap merugikan
  • Para pedagang menuntut turunnya spanduk revitalisasi dan penjelasan terkait relokasi ke pasar hasil revitalisasi yang dianggap memberatkan
  • Harga sewa kios dan lapak di pasar hasil revitalisasi dinilai terlalu mahal, membuat para pedagang kecil kesulitan memenuhi persyaratan pembiayaan

Bogor, IDN Times - Sejumlah pedagang di Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar aksi di Balai Kota Bogor, Senin (2/6/2025) siang. Mereka memprotes upaya revitalisasi Pasar Bogor.

Program revitalisasi Pasar Bogor yang legendaris menjadi modern itu telah berlangsung sejak periode sebelumnya. Aksi demonstrasi ini juga bukan kali pertama dilakukan para pedagang.

Pantauan IDN Times di Balai Kota Bogor, ratusan pedagang menuntut komitmen Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim menurunkan spanduk yang menyatakan dimulainya tahapan revitalisasi. 

"Kami menuntut spanduk diturunkan dan tadi PD Pasar sudah sepakat mau menurunkan. Tapi kami ingin bertemu wali kota, karena dulu Pak Dedie juga menjabat wakil wali kota, dari dulu kami menuntut agar tetap jadi pasar tradisional, ada pedagang basah, ada pedagang kering," kata pedagang daging Pasar Bogor, Hudaya (55), sebagai juru bicar aksi, Senin (2/5/2025). 

Hudaya menyebut, pedagang Pasar Bogor menggelar aksi karena program relokasi masih belum jelas. Kebijakan relokasi pedagang ke dua pasar hasil revitalisasi, Pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari, dinilai memberatkan.

1. Sewa kios dan lapak di pasar Jambu Dua terlalu mahal

Para pedagang eks Pasar Bogor saat istirahat di sela demo menolak relokasi di Balai Kota Bogor, Senin (2/6/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Hudaya menyebut, sewa kios yang ditawarkan Pemkot Bogor di lokasi pasar hasil revitalisasi terlalu mahal. Per meter kios atau lapak dihargai Rp32 juta per 20 tahun, dikali luas kios yang dipakai. 

Bagi eks pedagang Pasar Bogor, revitalisasi pasar-pasar di Kota Bogor, termasuk Pasar Jambu Dua, membuat harga sewa kios dan lapak melambung. Padahal, kemampuan para pedagang masih rendah.

"Coba itu cek pedagang di Pasar Jambu Dua itu isinya pedagang besar yang punya modal. Mana janji Pemkot mau merelokasi kami dari Pasar Bogor, mana mampu," ungkap Hudaya.

2. Menolakan pembiayaan melalui perbankan

ilustrasi ATM (pexels.com/RDNE Stock project)

Ia menyampaikan para pedagang menolak pembiayaan sewa melalui perbankan, karena akan mensyaratkan jaminan. Kata dia, skema ini membuat pedagang Pasar Bogor seperti dibuai, karena faktanya sangat berat untuk memenuhi persyaratan. 

"Saya tidak tahu bank apa. Tapi yang jelas, di bank kan harus pakai jaminan. Kami pegadang kecil, kami ingin Pasar Bogor tetap jadi pasar tradisional, janjinya dulu begitu. Direvitalisasi, tapi pasarnya tetap tradisional," tegas Hudaya. 

3. Ada 300 pedagang eks Pasar Bogor

Para pedagang eks Pasar Bogor saat istirahat di sela demo menolak relokasi di Balai Kota Bogor, Senin (2/6/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Hudaya mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 300 pedagang di Pasar Bogor. Mereka berjualan pakaian hingga sayur mayur dan daging.

Setelah revitalisasi digaungkan, Hudaya menyebut, sebagian pedagang terus melakukan demonstrasi menuntut janji Wali Kota Bogor periode sebelumnya Bima Arya Sugiarto terkait kejelasan relokasi dan kesepakatan pedagang mempertahankan konsep tradisional Pasar Bogor.

"Dulu kan Wali Kota Bima Arya bilangnya janji akan mempertahankan, pasar Bogor ini akan ada pasar tradisionalnya, walau direvitaisasi," tegas dia. 

4. PD Pasar tampung aspirasi

Direktur PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor Jenal Abidin saat menemui para pedagang eks Pasar Bogor yang menjadi massa aksi demo menolak relokasi di Balai Kota Bogor. Senin (2/6/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Direktur Pasar Pakuan Jaya Jenal Abidin menyatakan telah menampung aspirasi para pedagang eks Pasar Bogor yang menuntut menurunkan spanduk rencana dimulainya revitalisasi. Ia mengaku akan terus menyosialisasikan program revitalisasi pasar Bogor kepada eks pedagang di sana. 

"Ya, kami akan menurunkan spanduknya. Tadi sudah komunikasi dengan perwakilan pedagang. Tapi akan menyosialisasikan lagi revitalisasi Pasar Bogor ke para pedagang," kata Jenal. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us