Dituduh Beli Aparat, Ahok Malah Kasihan dengan Ratna Sarumpaet

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa dibilang kotroversial. Tak heran jika tak semua orang mendukungnya. Ada beberapa pihak yang juga terkesan "anti" kepadanya. Salah satu contohnya adalah aktivis Ratna Sarumpaet.
Ratna mengatakan bahwa Ahok telah membeli aparat seperti TNI, Polri dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk melindunginya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tak tinggal diam, tudingan tersebut langsung ditanggapi dengan dingin oleh Ahok.

Ahok menanggapinya dengan berterima kasih pada pekerja seni dan aktivis hak asasi manusia, Ratna Sarumpaet tersebut. Ahok mengartikan tuduhan tersebut bahwa Ratna menganggapnya hebat dan kaya banget sampai bisa beli aparat. Tapi di sisi lain, Ahok juga kasihan terhadap Ratna karena dia telah memfitnah dirinya.
Namun Ahok ikhlas jika disebut punya kekuasaan untuk membeli aparat negara. Menurut Ahok, yang dilakukan oleh Ratna hanyalah “ngoceh-ngoceh” belaka. Kenyataanya dia tidak mendukung Ahok sama sekali.

Ratna mengatakan Ahok bisa beli apa saja. Menurutnya Ahok sudah beli tentara, kepolisian, KPK. Hal tersebut dia sampaikan dalam acara diskusi Jakarta Tanpa Ahok, yang diselenggarakan di Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta Selatan. Pernyataan ini disampaikan oleh Ratna karena Ahok seringkali melibatkan TNI dan polisi dalam menggusur bangunan di Kalijodo.
Bantahan dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan KPK.

Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan KPK mengatakan bahwa tudingan Ratna Sarumpaet sama sekali tidak berdasar. Humas KPK Priharsa Nugraha menyampaikan bahwa pihaknya tidak mau menanggapi tudingan Ratna. Baginya tidak ada yang perlu ditanggapi kalau apa yang diucapkan tersebut tidak ada buktinya.
Di tempat lain, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal juga menepis tuduhan Ratna. Tuduhan Ratna, juga dianggap tidak berdasar. Polisi memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberikan rasa aman dan ketertiban. Kalau ada penertiban, maka polisi harus hadir, baik diminta atau tidak diminta karena bisa terjadi kerawanan.

Selain itu, Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infanteri Heri Prakosa justru balik bertanya terkait tuduhan Ratna tersebut. Memangnya Ahok belinya semuanya berapa? Menurutnya, tentara adalah alat negara, mana mungkin tentara itu dibeli perorangan, oleh partai politik, oleh kelompok tertentu. Hal tersebut menurutnya tidak mungkin.