Mabes: Bukan Dua, Total Tiga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI

- Mabes TNI akan lakukan evaluasi kemampuan prajurit dan SOP untuk HUT ke-81 TNI.
- Pimpinan TNI berharap setiap kegiatan memiliki prioritas keamanan
- Panglima TNI serahkan asuransi dan santunan kepada ahli waris
- Santunan risiko kematian senilai Rp50 juta diserahkan kepada keluarga masing-masing prajurit
Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah mengatakan total jumlah prajurit yang gugur jelang HUT ke-80 TNI lalu mencapai tiga orang. Prajurit ketiga yang gugur diketahui adalah Kelasi Dua POM Lingga Surya Permana yang berasal dari Satuan Setingkat Batalyon/SSY Pomal. Ia gugur karena sakit.
"Almarhum tergabung di dalam pasukan upacara HUT ke-80 TNI di Satuan Setingkat Batalyon /SSY Pomal yang tergabung di dalam Satuan Setingkat Brigade/SSB POM TNI. Dia meninggal karena sakit pada Minggu, 5 Oktober 2025 pukul 04.45 WIB di RS TNI AL Mintoharjo, Jakarta," ujar Freddy kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Jumat pagi (10/10/2025).
Jenazah Lingga, kata Freddy, sudah dimakamkan di Padang pada Minggu malam lalu. Namun, tidak disebutkan kapan Lingga mulai dirawat di RS TNI AL Mintoharjo.
Sebelumnya, sudah ada dua prajurit TNI lainnya yang gugur. Pertama, Praka Mar Zaenal Mutaqqin dan kedua, Pratu Johari Alfarizi.
Praka Zaenal gugur ketika digelar parade kapal perang di Teluk Jakarta pada Kamis, 2 Oktober 2025 lalu. Momen yang disebut presidential inspection itu turut disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Sedangkan, Pratu Johari gugur pada Sabtu, 4 Oktober 2025 lalu karena jatuh dari tank.
1. Mabes TNI akan lakukan evaluasi kemampuan prajurit dan SOP untuk HUT ke-81 TNI

Lebih lanjut, Freddy mengatakan akan ada evaluasi di tubuh TNI usai dua prajurit gugur jelang HUT TNI. "Itu nanti akan dievaluasi, baik dari sisi keterampilan, kemampuan dan teknis atau yang menyangkut SOP," ujar Freddy menjawab pertanyaan IDN Times di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Kamis kemarin.
Proses evaluasi itu, kata jenderal bintang dua tersebut, sudah dilakukan sehari usai seremoni HUT TNI di Monas. Pembahasan oleh pimpinan TNI mulai dari penyiapan, perencanaan hingga pelaksanaan.
"Kami sih sejak awal berharap di setiap kegiatan itu zero accident. Prioritas keamanan selalu diutamakan dalam setiap kegiatan," tutur dia.
Freddy mengatakan, meskipun bukan dalam peperangan yang sesungguhnya, namun sesi unjuk keterampilan dan kemampuan prajurit memiliki tingkat risiko yang tinggi. Hal itu termasuk ketika digelar sailing pass, di mana puluhan kapal perang melintasi Teluk Jakarta.
"Kemudian, rangkaian pesawat terbang helikopter ikut unjuk kebolehan di laut, itu memiliki risiko yang tinggi termasuk pada tahapan persiapan," katanya.
"Bapak Presiden, Bapak Panglima TNI dan pimpinan TNI turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya dua orang prajurit serta memberikan apresiasi kenaikan pangkat luar biasa," imbuhnya.
2. Panglima TNI serahkan asuransi dan santunan kepada ahli waris

Sementara, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto yang diwakili oleh Irjen TNI, Laksamana Madya Hersan menyerahkan santunan risiko kematian dari PT Asabri dan tali asih kepada ahli waris dari ketiga prajurit TNI. Jenderal Agus menyerahkan tali asih senilai Rp50 juta untuk masing-masing keluarga. Sedangkan, asuransi dari PT Asabri mencapai Rp350 juta.
Laksdya Hersan menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dari tiga prajurit. Ketiganya gugur dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Atas nama keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya saudara-saudara kami yang telah memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara," tutur Hersan.
Ia menitipkan pesan kepada keluarga para prajurit agar tetap tegar dan bangga atas pengabdian almarhum. "Saya betul-betul memahami tidak ada kata-kata yang cukup untuk menghapus kesedihan bapk dan ibu rasakan. Namun, percaya lah almarhum telah meninggalkan warisan terbaik yakni nama baik, kehormatan dan kebanggaan bagi keluarga," katanya.
3. Pemerintah akan berikan kenaikan pangkat luar biasa bagi dua prajurit TNI

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan, dua prajurit yang gugur jelang HUT ke-80 TNI bakal mendapat kenaikan pangkat luar biasa. "Mereka akan diberikan kenaikan pangkat luar biasa dan santunan dari Asabri," ujar Sjafrie di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Soedirman, Pesanggrahan, Jakarta pada Selasa kemarin.
Sedangkan, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan gugurnya dua prajurit TNI jelang HUT ke-80 merupakan bukti pengabdian seorang prajurit. Apalagi, kata Prasetyo, risiko pekerjaan seorang prajurit TNI sangat tinggi.
"Tentunya kami semua pasti berbelasungkawa, atas meninggalnya dua prajurit yang gugur dalam perayaan HUT ke-80 TNI kemarin. Itulah bukti bahwa memang menjadi prajurit TNI adalah sebuah profesi yang pengabdian, selain pengabdian, tapi juga adalah profesi yang penuh dengan risiko," ujar Prasetyo di Istana Negara pada Rabu kemarin.