Dugaan Pembagian Jam Tangan, Timses Agus-Sylvi: Itu Barang Dagangan

Dugaan pembagian jam tangan oleh tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni, menjadi pemberitaan hangat dalam beberapa hari ini. Juru bicara tim sukses Agus-Sylviana pun membantah dengan mengatakan bahwa jam tangan tersebut merupakan barang yang dijual oleh pedagang di sekitar wilayah tersebut. Namun, saat wartawan menanyakannya, Rabu (8/2), Ketua Tim Pemenangan, menolak berkomentar.
Nachrowi Ramli hanya diam saja.

Ketua tim pemenangan Agus-Sylviana, Nachrowi Ramli, langsung memasuki lokasi silaturahmi paguyuban Rakyat Tangguh Republik Wibawa (RTRW), Laskar Masyarakat Kreatif (LMK), dan relawan di Sentul International Convention Center tanpa memberikan tanggapan apapun. Seperti dilaporkan Kompas (8/2), awalnya sejumlah wartawan menanyakan dugaan adanya pembagian jam tangan kepada peserta acara yang digelar pihak Agus-Sylviana itu kepada sang calon Gubernur sendiri.
Saat itu Agus hanya menjawab bahwa ia tak mengurusi acara secara langsung sehingga tak tahu persoalan itu. Ia pun melemparkan kesempatan menjawab kepada Nachrowi Ramli yang berdiri di sampingnya. Ketua DPP Partai Demokrat wilayah DKI Jakarta itu hanya diam saja, sementara Agus meladeni pertanyaan lain. Sampai saat keduanya berjalan menuju ruangan acara, Nachrowi masih menolak berkomentar.
Anggota tim sukses Agus-Sylviana sempat membantah adanya dugaan membagikan jam tangan.

Karena ramai di media sosial, akhirnya pada Senin (6/2) perwakilan tim sukses Agus-Sylviana buka suara. Dikutip dari BeritaSatu.com, juru bicara tim, Imelda Sari, membantah pihaknya membagikan jam tangan. Ia menegaskan bahwa tim Agus-Sylviana hanya membuat kaos, stiker, dan payung di mana ini semua sesuai dengan aturan KPU DKI.
Imelda Sari pun menambahkan bahwa jam tangan yang dimaksud adalah barang jualan dari pedagang usaha kecil di posko. Mantan Asisten Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden di era SBY ini pun berkata tak mungkin pihaknya melarang. "Kasihan pedagang usaha kecil," katanya. Di suatu kesempatan Agus juga pernah membantah dugaan ini sebab menurutnya tak mungkin ia dan tim berani melanggar peraturan KPU DKI.
Gemparnya dugaan pembagian jam tangan ini diawali oleh sebuah cuitan dari Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Pada 4 Februari lalu Yunarto Wijaya mengirimkan sebuah cuitan foto yang menunjukkan tiga jam tangan beserta beberapa kotak dengan gambar pasangan Agus-Sylviana.

Kemudian muncul kabar bahwa ada pembagian jam tangan di acara Agus-Sylviana di Sentul pada Minggu (5/2). Menurut laporan Kompas pada acara kedua yang diselenggarakan Rabu (8/2), ada sejumlah orang yang membagikan jam tangan bermerek Quartz dengan stiker nama Agus dan Sylviana beserta nomor urut mereka.
Warga yang dijumpai wartawan Kompas mengaku menerimanya lengkap dengan kotak setelah turun dari bus yang disediakan penyelenggara. Rico Rustombi, juru bicara Agus-Sylviana, membantah ada pembagian jam tangan. "Mungkin orang membuat insiatif memakai logo Agus-Sylvi, membuat jam dan menjual kepada yang hadir, kita enggak bisa larang," kata Rico.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI mengaku sedang melakukan penelusuran.

Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti membenarkan adanya informasi pembagian jam tangan yang diduga dilakukan pasangan Agus-Sylviana pada 5 Februari. Pihaknya pun sedang melakukan penelusuran untuk mengetahui kebenarannya, termasuk dengan bekerjasama dengan panitia pengawas pemilu Jakarta Utara. Ini disebabkan informasi yang diterima Bawaslu DKI adalah dari Jakarta Utara. Menurutnya, bila terbukti, maka itu bisa dikategorikan sebagai politik uang.