Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eijkman Mulai Buat Vaksin COVID-19, Ditarget 1 Tahun Selesai

instagram.com/eijkmaninstitut
instagram.com/eijkmaninstitut

Jakarta, IDN Times - Lembaga Biomolekuler Eijkman mulai membuat vaksin COVID-19 untuk rakyat Indonesia. Kepala Eijkman, Profesor Amin Soebandrio, mengatakan saat ini pihaknya masih mengidentifikasi bagian virus yang mana yang paling bagus menghasilkan protein rekombinan.

"Saat ini masih proses penelitian laboratorium yang ditargetkan 1satu tahun," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (5/5)

1. Eijkman berhasil memetakan genom tiga isolat virus

infeksiemerging.kemkes.go.id
infeksiemerging.kemkes.go.id

Sebagai permulaan Eijkman telah memberikan data terkait genom hasil penelitian kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Dikatakan ini menjadi awal mula menemukan terobosan vaksin COVID-19 ini.

Eijkman Institute telah berhasil memetakan sekuen asamnya. Ini menjadi langkah awal pembuatan antivirus COVID-19 untuk di Indonesia.

Menggunakan alat Next-Generation Sequencing (NGS) di Pusat Genom Nasional LBM Eijkman, setidaknya tim LBM Eijkman berhasil memetakan genom tiga isolat virus yang berasal dari tiga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

2. Eijkman melaporkan tiga hasil Whole F genome sequences virus corona

Tim Medis RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran (Instagram/@nandamalr)
Tim Medis RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran (Instagram/@nandamalr)

Amin memaparkan rangkaian genom tersebut bisa menunjukkan identitas asal virus corona apakah dari Amerika, Eropa, atau dari daerah lain.

Eijkman melaporkan tiga hasil Whole F genome sequences virus corona yang sudah diisolasi dari pasien berbeda.

"Hasilnya belum keluar karena ini membutuhkan waktu beberapa hari untuk bisa mengidentifikasi," ujarnya.

3. Pemerintah memberi target satu tahun

uhhospitals.org
uhhospitals.org

Lebih lanjut Amin menerangkan pemerintah memang memberikan target sampai satu tahun namun waktu tersebut belum termasuk uji klinis.

"Uji klinis lama harus skala kecil maupun skala besar, tunggu responsnya beberapa minggu, berapa bulan jadi tidak tidak bisa dipercepat ya paling itu bisa dipercepat jumlahnya tidak terlalu banyak," ucapnya.

Bahkan Amin mengatakan jika mengikuti prosedur penelitian secara normal membutuhkan waktu 3 sampai 5 tahun sampai akhirnya bisa diaplikasikan ke manusia

"Kalau prosedur normal, uji klinis itu bisa mencapai 3 sampai 5 tahun karena melibatkan ribuan orang," imbuhnya.

4. Sepuluh peneliti Eijkman bekerja setiap hari

Instagram @eijkmaninstitute
Instagram @eijkmaninstitute

Amin mengungkapkan saat ini ada sepuluh orang dalam tim untuk membuat vaksin COVID-19 namun setelah tahap pertama ini Eijkman akan menggandeng beberapa peneliti lagi dari luar Eijkman, baik dari perguruan tinggi atau LIPI dan sebagainya.

"Kami kerja tiap hari bahkan Sabtu dan Minggu, jadi pintar saja bagi waktunya," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us