Eks Mentan Pesan ke Prabowo: Perhatikan Agribisnis dan Agroindustri

- Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih menekankan pentingnya memperhatikan agribisnis dan agroindustri dalam visi Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
- Bungaran menilai langkah Prabowo dalam menggencarkan hilirisasi sebagai langkah tepat untuk pembangunan jangka panjang, khususnya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan energi.
- Profesor Bungaran menekankan perlunya pembangunan sistem agribisnis dalam proses hilirisasi, serta pentingnya pengembangan sektor jasa yang ada di lingkungan pertanian.
Bogor, IDN Times - Mantan Menteri Pertanian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Bungaran Saragih, berpesan kepada Presiden Prabowo Subianto agar memperhatikan agribisnis dan agroindustri sebagai dasar dalam visinya mengenai hilirisasi dan mengejar pertumbuhan ekonomi delapan persen.
Pada acara ulang tahunnya yang ke-80 di ICC Bogor, Kamis (17/4/2025), sejumlah tokoh di antaranya hadir, seperti Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dan Direktur Utama PTPN, Mohammad Abdul Ghani, yang membahas peran Profesor Bungaran dalam mengenalkan konsep agribisnis di Indonesia.
"Dalam pertanian itu, kita harus memikirkan dari hulu sampai hililrnya. Dalam agribisnis, bukan hanya teknologi, SDM dan industrinya yang diperhatikan, tetapi sektor jasa yang ada di lingkungannya," kata Bungaran kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).
1. Dukung hilirisasi Prabowo

Mantan rektor IPB itu berpendapat, langkah Prabowo menggencarkan hilirisasi adalah langkah yang tepat untuk jangka pembangunan lima sampai 10 tahun ke depan, khususnya untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen.
"Jadi kalau pak Prabowo mau bertumbuh (ekonomi) delapan persen, ketahanan pangan ditingkatkan, energi ditingkatkan, pembangunan daerah mau ditingkatkan, kemudian petani-petani kecil mau formatkan, mau diperbaiki, mungkin lima tahun, 10 tahun ke depan, 15 tahun mungkin sudah lain cerita, maka hilirisasi yang tepat," tegasnya.
2. Prabowo presiden ke-8 yang ditunggu-tunggu

Profesor Bungaran menilai, Prabowo merupakan presiden yang ditunggu-tunggu selama depan kali berganti. Kebijakan Prabowo yang menggaungkan kembali sektor pertanian dan hilirisasi pertanian dianggap sebuah hal yang diidam-idamkan bangsa ini.
"Memang sudah saatnya kita melihat itu (hilirisasi). Lebih baik terlambat dari pada terus-menerus salah. Jadi kalau kita mau bertumbuh delapan persen, semua industri harus dikembangkan, tapi unggulan kita itu agroindustri," katanya.
3. Harus ada pembangunan sistem agribisnis

Namun demikian, Bungaran menekankan, perlu ada pembangunan sistem agribisnis dalam proses hilirisasi.
Ia memandang, sistem perlu dibangun, karena struktur pemerintahan Indonesia awalnya memang tidak dibangun untuk membuat sistem hilirasi, sehingga itu menjadi kendala selama ini.
"Tapi itu tidak boleh menjadi masalah. Ini pemimpinnnya tidak boleh hanya Menko Perekonomian, Menko Pangan, tetapi harus langsung di bawah presiden," ujarnya.