Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks Wamen Eddy Hiariej Cabut Gugatan Praperadilan Lawan KPK

Eks Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej bersiap untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait laporan dugaan gratifikas di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (28/7/2023). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Jakarta, IDN Times - Eks Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej mencabut gugatan praperadilannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Surat pencabutan itu telah diajukan kepada Hakim Tunggal Estiono dan Biro Hukum KPK.

"Hari ini, kami selaku kuasa pemohon Praperadilan dari Prof Eddy, Yogi dan Yosi menyampaikan surat pencabutan permohonan perkara Praperadilan," ujar pengacara Eddy Hiariej, Iwan Priyatno, Rabu (20/12/2023).

1.Kubu Eddy Hiariej tak jelaskan alasan cabut gugatan

Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej (IDN Times/Aryodamar)

Iwan tak menjelaskan mengapa kliennya mencabut gugatan melawan KPK. Mereka masih menunggu jawaban dari KPK atas dicabutnya gugatan praperadilan tersebut

"KPK akan menanggapi permohonan itu secara tertulis," ujarnya.

2. Eddy Hiariej sempat gugat KPK

KPK memanggil Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej untuk diperiksa sebagai saksi pada Senin (4/12/2023) (IDN Times/Aryodamar)

Sebelumnya, Eddy Hiariej bersama asisten pribadinya, Yogi Arie Rukmana, serta advokat Yosie Andika Mulyadi mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan. Mereka tak terima dengan status tersangka yang ditetapkan KPK.

Mereka ingin status tersangka tersebut dianggap tidak sah dan nama baiknya dipulihkan.

3. Eddy Hiariej sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi Rp8 miliar

Eks Wamenkum HAM Eddy Hiariej usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/12/2023). (IDN Times/Aryodamar)

Seperti diketahui, Eddy Hiariej bersama asisten pribadinya, Yogi Arie Rukmana, serta advokat Yosie Andika Mulyadi telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengurusan sengketa di Kementerian Hukum dan HAM. Tak terima, mereka menggugat penetapan tersangka yang dilakukan ke PN Jakarta Selatan.

Selain ketiganya, KPK juga menetapkan Direktur PT Citra Lampia Mandiri Helmut Hermawan sebagai tersangka. Helmut yang diduga menyuap Eddy Hiariej Rp8 miliar kini sudah ditahan KPK.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us