Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan Bubarkan Stafsus Millennial!

Apa yang dilakukan Andi Taufan dapat merusak citra Jokowi

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari Universitas Indonesia menyayangkan langkah kontroversial yang dilakukan staf khusus (stafsus) Presiden Andi Taufan Garuda Putra, yang memanfaatkan surat berkop Sekretariat Kabinet untuk memasarkan perusahaan pribadinya, PT Amartha.

Menurut Ari, hal tersebut sangat memalukan. Selain merusak nama kelembagaan, aksi tidak terpuji ini juga mengundang sinis terhadap cara Istana menangani kasusnya.

1. Teguran kepada Andi Taufan dinilai hanya basa-basi

Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan Bubarkan Stafsus Millennial!Staf Khusus Presiden Andi Taufan (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Meski Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral menyebut Istana telah melakukan teguran keras, namun langkah tersebut dinilai hanya basa-basi belaka.

"Cara-cara yang dilakukan Andi Taufan sangat tercela, menggunakan kedudukannya untuk kepentingan pribadi. Berbungkus momentum penanganan COVID-19 dengan mendompleng institusi negara, sungguh tidak bisa dimaafkan hanya dengan teguran,” kata Ari kepada IDN Times melalui keterangan tertulisnya, Rabu (15/3).

Baca Juga: Beredar Surat Stafsus Jokowi Minta Camat Dukung Program Perusahaannya

2. Presiden dinilai terlalu banyak memiliki staf khusus

Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan Bubarkan Stafsus Millennial!IDN Times / Teatrika Handiko Putri

Ari menegaskan, harusnya Presiden Joko “Jokowi” Widodo langsung memecat sekaligus membubarkan saja keberadaan staf khusus yang menurutnya tidak memberikan kontribusi kepada negara. Lebih baik anggaran mereka dialihkan ke penanganan COVID-19.

“Presiden terlalu banyak staf dan keberadaannya justru 'merecoki' fungsi lembaga lain. Sejak awal, saya melihat pembentukan staf khusus ini hanya menampung keberadaan kaum millennial, tetapi seharusnya tidak dalam posisi staf khusus. Lagipula ini periode terakhir masa jabatan kedua dari Jokowi, sehingga aura Istana tidak sedang dalam kampanye," katanya menegaskan.

3. Apa yang dilakukan Andi Taufan dapat merusak citra Jokowi

Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan Bubarkan Stafsus Millennial!Staf Khusus Presiden Andi Taufan (Dok.IDN Times/Tim Amartha)

Dosen di Fakultas Komunikasi UI ini menilai, apa yang dilakukan Andi Taufan dapat berimbas negatif terhadap keseriusan Jokowi dalam memerangi wabah COVID-19 di Tanah Air.

“Langkah terbaik yang harus dilakukan Jokowi adalah memecat Andi Taufan serta membubarkan keberadaan staf khusus. Akan lebih elok jika Andi Taufan sendiri yang mundur,” ujarnya.

“Klaim Amartha yang mengaku bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga harus diusut tuntas. Apakah pola kerja samanya dilakukan secara benar atau menggunakan jalur potong kompas," katanya menambahkan.

4. Stafsus dinilai sering melebihi porsi tugasnya

Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan Bubarkan Stafsus Millennial!ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Lebih jauh Ari menambahkan, keberadaan staf khusus juga sering melebihi porsi tugasnya. Semisal fungsi juru bicara Istana yang kerap diambil dan tugas menteri juga sering diserobot karena pernyataan lintas bidang.

“Serta kali ini terbukti seorang staf khusus bisa mengeluarkan surat hingga ke camat-camat. Entah sudah berapa ratus atau ribu camat yang sudah mendapat surat 'abal-abal' ini,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Suratnya Viral, Istana Tegur Keras Stafsus Presiden Andi Taufan

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya