Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ganjar Bantah Isu Bakal Hapus Bantuan Sosial

Ganjar Pranowo (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Beredar isu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, akan menghapus bantuan sosial (bansos) jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024. Ganjar pun menampik isu tersebut.

"Cerita itu sebenarnya gimik-gimik yang diberikan untuk menakut-nakuti," ujar Ganjar dalam keterangannya, dikutip Kamis (21/12/2023).

1. Bansos merupakan program negara untuk membantu rakyat

Ganjar Pakai Baju Putih di Debat Perdana Capres-Cawapres pada Selasa (12/12/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ganjar menerangkan, bansos merupakan program negara yang digunakan untuk membantu rakyat. Terutama bagi mereka yang masuk dalam kategori miskin.

Dia menegaskan, akan mempertahankan program yang bagus di era pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Yang sudah bagus sudah jalan rakyat mendapatkan, kita mudahkan mereka dan tepat sasaran. Kan komplain mereka kemarin kenapa yang dapat si A kok si B tidak dapat, itu yang kita bereskan," ucap dia.

2. Bicara KTP Sakti

Ganjar Pranowo berkampanye di Palu, Sulawesi Tengah (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ganjar kemudian bicara mengenai KTP Sakti. KTP tersebut bertujuan membuat sistem satu data, yang di dalamnya berisi tentang bantuan sosial.

KTP Sakti itu juga bisa mengintegrasikan data di Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera, kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, Kartu Tani, dan Kredit Usaha Rakyat.

"KTP Sakti yang saya dorong itu untuk memudahkan itu dan turunannya nanti adalah data kependudukan yang profile penduduknya bisa kita ambil, kita pecah ke sektor," ucap dia.

3. KTP Sakti diharapkan bisa mendata profil masyarakat lebih cepat

Ganjar Pranowo kampanye di Kendari, Sulawesi Tenggara (IDN Times/ilman Nafi'an)

Ganjar berharap, KTP Sakti bisa mendata profil masyarakat lebih cepat dan mudah. Sehingga, pendistribusian bansos bisa lebih cepat dan mudah.

"Sehingga cerita KTP Sakti itu cerita data yang besar, profile yang ada dan manajemen untuk distribusi," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Dheri Agriesta
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us