Gelar Proctorship Bedah, 65 Pasien Jalani Operasi Gratis di RSUP Wahidin

- Program operasi gratis meliputi berbagai tindakan bedah kompleks yang memerlukan penanganan dokter spesialis.
- Program ditujukan untuk memperluas akses layanan kesehatan, dengan fokus penanganan kasus dengan tingkat kerumitan tinggi.
Jakarta, IDN Times - Setelah sukses menggelar kegiatan proctorship penanganan kasus kardiovaskular pada Agustus lalu, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar kembali dipercaya oleh King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR) Arab Saudi dan Muslim World League (MWL) untuk menyelenggarakan program alih ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) atau proctorship di bidang bedah kompleks, meliputi bedah maksilofasial, bedah onkologi kepala dan leher, rekonstruksi, serta bedah tiroid.
Dikutip dari siaran pers Kementerian Keserhatan (Kemenkes), Rabu (31/12/2025), sebanyak 65 pasien menjalani operasi gratis di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar selama 20–29 Desember 2025 dengan fokus pada penanganan kasus bedah kompleks yang memerlukan keahlian khusus.
1. Jenis operasi yang dilakukan

Program operasi gratis tersebut meliputi berbagai tindakan bedah kompleks yang memerlukan penanganan dokter spesialis. Jenis operasi yang dilakukan antara lain bedah tiroid untuk 23 pasien, bedah onkologi kepala dan leher bagi 25 pasien.
Selain itu, terdapat juga penanganan rekonstruksi oral dan maksilofasial pada 11 pasien, dan penanganan kasus maksilofasial seperti trauma dan celah wajah untuk 6 pasien. Tindakan-tindakan ini dipilih karena tingkat kompleksitasnya yang tinggi.
2. Program ditujukan untuk memperluas akses layanan kesehatan, dengan fokus penanganan kasus dengan tingkat kerumitan tinggi

Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Syafri Kamsul Arif, mengatakan, program ini bertujuan memperluas akses layanan kesehatan di Kawasan Timur Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan, sekaligus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia bidang kesehatan.
“Hal ini menjadi langkah strategis dalam penguatan kapasitas SDM bidang kesehatan karena program ini mencakup alih keterampilan serta teknologi mutakhir, termasuk teknik minimal invasif, yang akan sangat bermanfaat bagi tim dokter spesialis kami,” kata Syafri.
Ketua Tim Medis KSR, Basem T. Jamal, mengatakan, kolaborasi ini difokuskan pada penanganan kasus-kasus dengan tingkat kerumitan tinggi. Tindakan medis yang dilakukan tidak hanya berupa pengangkatan tumor, tetapi juga dilanjutkan dengan prosedur rekonstruksi pascaoperasi.
Rekonstruksi tersebut ditujukan untuk memulihkan fungsi organ sekaligus aspek estetika pasien secara optimal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien setelah menjalani tindakan bedah.
3. Fasilitas yang disediakan

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan program, KSR Arab Saudi dan MWL turut membawa dukungan logistik kesehatan berupa Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta berbagai alat kesehatan pendukung.
Pelaksanaan operasi juga diperkuat dengan pemanfaatan fasilitas Modular Operating Theater (MOT) milik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, yang dikenal sebagai salah satu ruang operasi paling modern dan terintegrasi di kawasan Indonesia Timur.
Kerja sama internasional ini diharapkan menjadi momentum strategis dalam memperkuat sistem layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, melalui pertukaran ilmu pengetahuan dan pengalaman antara tenaga medis Arab Saudi dan Indonesia.



















