Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gempa Lombok, Presiden Jokowi Sampaikan Duka Mendalam

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Jakarta, IDN Times - Presiden "Jokowi" Joko Widodo atas nama pribadi dan atas nama masyarakat Indonesia, mengucapkan duka yang mendalam untuk korban gempa Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu malam (5/8). Sejauh ini, sedikitnya 91 warga meninggal dunia setelah gempa berkekuatan 7 SKala Richter (SR) itu.

Presiden memerintahkan Menko Polhukam Wiranto untuk mengkoordinasikan penanganan yang timbul akibat gempa tersebut, khususnya yang menyangkut masalah evakuasi terhadap korban yang meninggal maupun luka-luka.

1. Menkopolhukam Wiranto jadi koordinator

Wiranto_2

Presiden mengaku sudah memerintahkan Menkopolhukam Wiranto untuk mengkoordinasi seluruh jajaran yang terkait dengan ini, baik BNPB, Mensos, TNI, Polri, dan yang lainnya agar penanganan masalah gempa bisa dilakukan secepat-cepatnya.

" Baik yang evakuasi korban yang meninggal maupun yang luka-luka untuk segera ditangani,” kata Presiden Jokowi, seperti dikutip dari situs Setkab.go.id, Senin (6/8).

Presiden juga berpesan kepada Menko Polhukam agar penanganan terhadap wisatawan dilakukan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada pelayanan yang kurang, terutama pengaturan jadwal penerbangan yang kemarin malam banyak yang tertunda.

2. Logistik sudah meluncur ke NTB sejak Minggu malam

Dok.IDN Times/Istimewa

Adapun untuk masalah logistik, menurut Presiden, tadi malam sudah meluncur ke NTB, termasuk dokter-dokter juga sudah meluncur semuanya ke NTB.

Saat ditanya kemungkinan dia mengunjungi korban gempa di NTB, Presiden mengatakan, sudah menyerahkan kepada Menkopolhukam. Justru kalau dirinya berkunjung ke saat ini, dinilai Presiden Jokowi bisa mengganggu konsentrasi aparat yang sekarang ini sedang bekerja di lapangan.

“Saya akan mencari waktu yang pas agar tidak mengganggu seluruh proses-proses evakuasi, proses-proses penanganan yang ada di lapangan,” kata Presiden.

3. Soal ganti rugi, ini kata Presiden Jokowi

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Sementara terkait kemungkinan ganti rugi terhadap bangunan yang rusak akibat gempa, Presiden Jokowi mengatakan, akan melihat dulu keadaan di lapangan karena berbeda dengan gempa sebelumnya, yakni 6,4 SR. Sementara saat ini kekuatan gempa sebesar 7 SR.

“Nanti akan kita putuskan setelah kita melihat di lapangan, pemerintah akan memberikan bantuan, jumlahnya belum (ditentukan),” kata Presiden Jokowi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya hingga Senin (6/8) pagi, sedikitnya 82 orang meninggal dunia, ratusan lainnya mengalami luka-luka, dan ribuan rumah rusak akibat gempa 7 Skala Richter (SR) yang menggunang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8) malam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us